guru lebih banyak menggunakan bahasa Melayu daripada dengan bahasa Arab, bahkan pernah sesekali menggunakan bahasa Thailand
kebanyakan siswa sulit memahami apa yang disampaikan guru, dan guru harus mengulangi untuk beberapa kali dan akhirnya alokasi waktu yang sudah ditentukan tidak terpenuhi
kebanyakan siswa tidak mengerjakan PR soal latihan di Asrama, namun di Sekolah pada pertemuan mata pelajaran bahasa Arab berikutnya