Namanya Ahmad Rifa’i Rifa’n, akrab

Namanya Ahmad Rifa’i Rifa’n, akrab dengan panggilan Fai. Usia remajanya ia sibukkan dalam dunia pesantren. Ia nyantri di pesantren Miftahul Qulub Lamongan di bawah bimbingan KH. Asyikin Asghori.

Karyanya yang pertama kali kubeli adalah “Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku”. Hingga pada akhirnya aku mulai tertarik dengan karya-karyanya yang lain. Kini di rak bukuku sudah ada 4 karyanya è “Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku”, “Man Shabara Zhafira”, “From School To Heaven”, “Tuhan,Maaf,Kami sedang Sibuk”.

Senang bisa mengenal penulis muda berbakat sepertinya. Dia adalah seorang penulis yang juga sebagai engineer dan entrepreneur. Aku suka sekali membaca status-statusnya di facebook. Penuh dengan ilmu dan motivasi. Aku senang pernah berbincang dengannya membicarakan tentang buku yang sudah tidak kutemukan di Jogja. Walaupun hanya lewat facebook

Hasil (Inggris) 1:

The name Ahmad Rifa'n Rifa'i, familiar with the call of the Fai. The age of teenage years he go in the world of boarding school. He nyantri at the Miftahul Qulub Lamongan boarding school under the guidance of KH. Asyikin Asghori.His first bought is "Izrail said this Ramadan Terakhirku". Until at last I got interested with other works. Now on the shelves of his 4 already existing bukuku è "Izrail said this Ramadan Terakhirku", "Zhafira", Shabara Man "From School To Heaven", "God, I'm sorry, We're busy".Glad to be acquainted with the talented young writer looks like. She is a writer as well as an engineer and entrepreneur. I love reading status – status on facebook. Filled with knowledge and motivation. I'm glad I never conversed with him to talk about books I found in Yogyakarta. Although only via facebook