in my opinion, I agree with the opinions contained in the initiation of 4, because as Trustees we have a strong influence on how we as staff and Trustees handle this so the influence will determine the personal success and failure. If we as supervisors failed to become a great leader, our staff will also suffer and then in turn You will suffer from low productivity and an unhappy workplace. Your success is directly connected with your leadership style. Make it a positive, motivating style and your employees will follow.There are some ideas/suggestions on steps that need to be done as the leader/supervisor:1. Immerse ourselves in a given domain or problem. Learn as deeply as possible, be the expert. This certainly requires time, effort and commitment.2. be a fertile people with ideas. Let the ideas flow without evaluation and criticism, including the ideas that are unusual, absurd and laughable. Do not risaukan the idea that idiot though. When we laughed at the idea of us, that means we are on the right track.3.Gunakan alat untuk menggambarkan ide-ide dan pemikiran kita. Catat ide-ide, tuliskan semuanya langsung ketika ide itu timbul, jangan sampai lupa. Jangan andalkan ingatan kita, bisa-bisa ide brilyan kita lewat begitu saja. Selain ditulis, buatlah sketsa, gambar dan diagram. Buat modelnya dengan memanfaatkan komputer dan buat prototipenya. Visualisasi sangat efektif untuk mewakili informasi. Gambar, model dan prototipe mengantar kita pada pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam. Banyak karya inovatif dilahirkan dengan membuat visualisasi yang baik.4.Lemparkan ide-ide pada orang lain. Bangun kemampuan mengkomunikasikan ide kita dengan efektif. Kita harus bisa meyakinkan orang lain bahwa ide kita patut di tindak lanjuti.5.Hindari pengambilan keputusan yang terlalu awal. Jangan puas dengan solusi yang biasa. Bila kita tahu satu cara untuk memecahkan masalah, cari cara yang lain. Hindari tekanan untuk mencapai solusi cepat. Jangan berhenti pada ide baik yang pertama. Setiap desain dapat diperbaiki. Ketika kita punya ide yang bagus, cari ide yang lebih bagus lagi.6.Jangan takut untuk berbeda. Hindari tekanan kelompok. Jadilah pemikir yang bebas. Evaluasi informasi dengan kritis. Pertanyakan asumsi-asumsi. Jangan terjebak pada tradisi dan kebiasaan. Ambil resiko.7.Terbukalah pada ide-ide baru. Coba perpektif yang bervariasi, peran yang berbeda atau sudut pandang yang berbeda. Pemahaman dan sudut pandang yang berbeda bisa juga datang dari orang dengan disiplin ilmu yang lain. Individu yang kreatif seringkali bisa memberikan kontribusi pada beberapa bidang.8.Praktekkan dan pecahkan masalah. Desain sesuatu. Bangun pengalaman yang kuat. Lakukan secara teratur. Jadikan berpikir kreatif kebiasaan dan bagian dari keseharian. Sisihkan waktu setiap hari untuk menjadi kreatif. Hadapi halaman buku kosong dan isilah dengan ide-ide.9.Tindak lanjuti ide-ide hingga tuntas. Selesaikan proyek yang sudah dimulai. Tidak seorang pun akan tahu seberapa kreatif kita kalau kita tidak merealisasikannya dan membawanya ke masyarakat.10.Ambil kesempatan untuk bersantai, jalan-jalan atau berenang. Manjakan diri kita dengan sesuatu yang lain. Saat-saat seperti ini akan memberikan kesempatan untuk berpikir, dan seringkali, membawa hal-hal baru untuk dipikirkan. Pemahaman yang dalam kadang-kadang datang tanpa diduga pada saat sedang santai, jauh dari lingkungan pekerjaan.Mencapai sukses membutuhkan ketrampilan analitis, kreatifitas dan ketrampilan praktis. Selama ini pendidikan lebih memberikan fokus pada ketrampilan analitis, karenanya sering kali bakat kreativitas yang kita miliki terpendam. Yang kita butuhkan adalah membuat bakat-bakat kreatif yang terpendam muncul kepermukaan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..