- Pengembangan wisata tidak hanya soal urusan mendatangkan wisatawan u terjemahan - - Pengembangan wisata tidak hanya soal urusan mendatangkan wisatawan u Inggris Bagaimana mengatakan

- Pengembangan wisata tidak hanya s

- Pengembangan wisata tidak hanya soal urusan mendatangkan wisatawan untuk meraih manfaat ekonomi. Pengembangan wisata juga menjadi simbul untuk pembangunan berbagai sektor lainnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, terdapat lima hal besar yang bersumber pada pengembangan wisata. Pertama, konsolidasi infrastruktur.
“Misalnya, Banyuwangi International Tour de Ijen diikuti dengan perbaikan 600 kilometer jalan. Pengembangan destinasi Pantai Pulau Merah juga diikuti perbaikan jalan ke lokasi. Tapi ada beberapa destinasi yang infrastruktur nya tetap apa adanya, ada yang jalannya tetap tanah di tengah hutan karena memang konsepnya adventure,” ujar Anas di sela ajang EAROPH (Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements) Congress di Jakarta, Senin (11/8).
Kedua, adalah konsolidasi budaya. Dia mencontohkan bagaimana Banyuwangi menumbuhkan rasa bangga warga terhadap budaya daerahnya dengan festival budaya yang dikemas dalam atraksi wisata. Festival Gandrung Sewu, misalnya, diikuti penari cilik dari seluruh desa.
“Mereka yang dulu berlatih menari hanya ditonton di pentas desa, sekarang berlatih untuk ditonton wisatawan asing dan tokoh-tokoh nasional. Menumbuhkan kebanggaan ini jadi modal sosial penting untuk pembangunan daerah. Dan itu inti kasih sayang ketika warga sudah merasa memiliki dengan daerahnya. Jika rakyat tidak bangga, jangan harap pembangunan bisa berhasil,” papar Anas.
Ketiga, konsolidasi lingkungan. Menurut Anas, setiap pengembangan destinasi wisata alam harus diikuti dengan pelestarian lingkungan, karena wisatawan mencari daerah yang bersih dan nyaman untuk menyegarkan pikiran.
“Misalnya, di Pantai Boom Banyuwangi yang kini marak dengan wisata melepas tukik atau anak penyu harus bersih karena penyu hanya mau merapat ke pantai yang bebas polusi,” tuturnya.
Keempat, konsolidasi humanisme. Lewat wisata, manusia menghargai satu sama lain. Penduduk lokal berinteraksi dengan wisatawan untuk sama-sama memberi manfaat positif.
Kelima, pengembangan wisata akan membentuk perilaku manusia. “Penduduk lokal akan punyatourism behaviour, lebih ramah, sopan, dan menghargai perbedaan,” ujar Anas.
Dia menambahkan, lewat berbagai upaya, sektor wisata di Banyuwangi kian membaik. Promosi beragam atraksi wisata dalam Banyuwangi Festival yang diadakan tiap tahun terus meningkatkan kunjungan turis.
Pada 2013, turis lokal mencapai 1.057.952 orang, tumbuh 22% dibanding 2012 sebesar 860.831 orang. Adapun turis asing pada 2013 emncapai 10.462 orang, naik 90,14% dibanding 2012 2012 sebesar 5.502 orang.
Berdasarkan survei independen, belanja turis asing di Banyuwangi sebesar Rp 2 juta per hari per orang, sehingga dari wisatawan asing ada devisa sekitar Rp 52 miliar.
“Itu dari turis asing saja, belum yang dari lokal. Ini jadi dampak berganda untuk menggerakkan ekonomi,” kata Anas.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
-The development of tourism is not just a matter of bringing tourists to gain economic benefits. The development of tourism has also become a symbol for the construction of various other sectors.Regent of Banyuwangi Abdullah Azwar Anas said, there were five big things are sourced on the development of tourism. First, the consolidation of the infrastructure. "For example, Banyuwangi International Tour de Ijen followed by improvements to the 600 kilometers of roads. Development of Red Island Beach destinations also followed road repair to the location. But there are some destinations that its infrastructure remains what it is, is that the course of keep the land in the middle of the Woods because the concept of adventure, "said Anas in the EAROPH (Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements) Congress in Jakarta, Monday (11/8).The second is the consolidation of a culture. He exemplifies how Banyuwangi foster a sense of pride in belonging to the culture of citizens with cultural festivals are packed into tourist attractions. Sewu Gandrung Festival, for example, followed a young dancers from all over the village."Those who used to practice dancing just watched in the village, now practicing to watch foreign tourists and national figures. Foster pride is so important for the development of social capital in the region. And that's the core of compassion when citizens already feel has with its territory. If people are not proud, no hope of development can be successful, "said Anas.Thirdly, the consolidation of the environment. According to Anas, any development of nature tourism destinations should be followed with the preservation of the environment, because travelers looking for clean and comfortable area to refresh the mind."For example, on the coast of the Boom that is now rife with Banyuwangi tourism took off piercing or older turtles must be clean because of the turtles just want to coast which docked pollution free," he said.Fourth, the consolidation of humanism. Through the tour, people appreciate each other. Local residents interact with travelers to equally provide positive benefits.Fifth, the development of tourism will shape human behavior. "Local residents will punyatourism behaviour, more friendly, polite, and appreciate the differences," says Anas.He adds, passing numerous attempts, the tourist sector Banyuwangi kian improves. Promotion of tourist attractions in Banyuwangi Festival, held each year continues to increase tourist visits.In 2013, the tourists reached 1.057.952 people, grew 22% compared to 2012 by 860.831 people. As for foreign tourists in 2013 emncapai 10.462 people, up 90,14% compared to 2012 2012 of 5,502 people.Based on an independent survey, foreign tourists shopping in Banyuwangi of Rp 2 million per day per person, so from foreign tourists there is foreign exchange of Rp 52 billion."It's from foreign tourists alone, not those from the local. This so multiple impact to drive the economy, "says Anas.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
- Pengembangan wisata tidak hanya soal urusan mendatangkan wisatawan untuk meraih manfaat ekonomi. Pengembangan wisata juga menjadi simbul untuk pembangunan berbagai sektor lainnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, terdapat lima hal besar yang bersumber pada pengembangan wisata. Pertama, konsolidasi infrastruktur.
“Misalnya, Banyuwangi International Tour de Ijen diikuti dengan perbaikan 600 kilometer jalan. Pengembangan destinasi Pantai Pulau Merah juga diikuti perbaikan jalan ke lokasi. Tapi ada beberapa destinasi yang infrastruktur nya tetap apa adanya, ada yang jalannya tetap tanah di tengah hutan karena memang konsepnya adventure,” ujar Anas di sela ajang EAROPH (Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements) Congress di Jakarta, Senin (11/8).
Kedua, adalah konsolidasi budaya. Dia mencontohkan bagaimana Banyuwangi menumbuhkan rasa bangga warga terhadap budaya daerahnya dengan festival budaya yang dikemas dalam atraksi wisata. Festival Gandrung Sewu, misalnya, diikuti penari cilik dari seluruh desa.
“Mereka yang dulu berlatih menari hanya ditonton di pentas desa, sekarang berlatih untuk ditonton wisatawan asing dan tokoh-tokoh nasional. Menumbuhkan kebanggaan ini jadi modal sosial penting untuk pembangunan daerah. Dan itu inti kasih sayang ketika warga sudah merasa memiliki dengan daerahnya. Jika rakyat tidak bangga, jangan harap pembangunan bisa berhasil,” papar Anas.
Ketiga, konsolidasi lingkungan. Menurut Anas, setiap pengembangan destinasi wisata alam harus diikuti dengan pelestarian lingkungan, karena wisatawan mencari daerah yang bersih dan nyaman untuk menyegarkan pikiran.
“Misalnya, di Pantai Boom Banyuwangi yang kini marak dengan wisata melepas tukik atau anak penyu harus bersih karena penyu hanya mau merapat ke pantai yang bebas polusi,” tuturnya.
Keempat, konsolidasi humanisme. Lewat wisata, manusia menghargai satu sama lain. Penduduk lokal berinteraksi dengan wisatawan untuk sama-sama memberi manfaat positif.
Kelima, pengembangan wisata akan membentuk perilaku manusia. “Penduduk lokal akan punyatourism behaviour, lebih ramah, sopan, dan menghargai perbedaan,” ujar Anas.
Dia menambahkan, lewat berbagai upaya, sektor wisata di Banyuwangi kian membaik. Promosi beragam atraksi wisata dalam Banyuwangi Festival yang diadakan tiap tahun terus meningkatkan kunjungan turis.
Pada 2013, turis lokal mencapai 1.057.952 orang, tumbuh 22% dibanding 2012 sebesar 860.831 orang. Adapun turis asing pada 2013 emncapai 10.462 orang, naik 90,14% dibanding 2012 2012 sebesar 5.502 orang.
Berdasarkan survei independen, belanja turis asing di Banyuwangi sebesar Rp 2 juta per hari per orang, sehingga dari wisatawan asing ada devisa sekitar Rp 52 miliar.
“Itu dari turis asing saja, belum yang dari lokal. Ini jadi dampak berganda untuk menggerakkan ekonomi,” kata Anas.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: