Raja Bima, Sultan Maliku; Said mempunyai seorang putrid yang bernama Fatimah, seorang putrid yang terkenal sakti oleh rakyatnya bahkan hingga daerah lainnya dan diberi gelar oleh orang Makassar dengan sebutan Karaeng Basse’ Bumbung Kebo’. Ketika itu, Sultan Malikuk Said bertanya kepada Fatimah, wahai anakku Fatimah, tidak terlintas kah dibenakmu untuk memiliki seorang pendamping?.Fatimah pun menjawab, ada apa gerangan sehingga Ayah berkata demikian? Sultan Malikul Said pun menjawab. Karena dari sekian banyak pria yang datang melamarmu tidak seorang pun, yang kamu terima. Fatimah pun menjawab, aku tidak akan menikah, selama aku belum mendapatkan pria yang mempunyai ilmu setara atau melebihi yang aku punya walaupun dia menyerupai hewan. Mendengar perkataan putrinya, Sultan Malikul Said pun bertanya kepada Fatimah, wahai anakku jika pria itu ada dari mana asalnya. Fatimah pun menjawab, kelak dia akan dating dari daerah Ko’banga (Kerajaan Gowa) dengan menggunakan perahu. Sultan Malikul Saipun menjawab, jika itu yang kamu inginkan aku tidak dapat berbuat apa-apa.Hari-hari pun berlalu namun pria tiu belm dating juga, akhirnya Sultan Malikul Said dating kepada anaknya, wahai anakku sampai kapan kah kamu akan menunggunya? Fatimah pun menjawab, sampai dia dating, tidak peduli berapa lama aku akan menunggu. Secara diam-diam Sultan Malikul Said menyebarkan kabar mengenai putrinya yang menginginkanseorang pria yang mempunya ilmu yang setara dengannya atau bahkan yang melebihi ilmunya. In the end the news about the man who desired to Fatimah Ko'banga and akhirmya at the hearing by the Royal Boneyang Commander named Abdullah, famous for the accounts. Finally Abdullah went towards Bima and before he left he told everyone in the Mare '. I will not be back before I brought it home. Abdullah went towards any Bima.And finally, Abdullah had arrived in Sumba, without being told, Fatimah was already aware of the presence of the person he was looking for it, without a word on the Sultan, Fatima Beeline Sumba where Abdullah came. Fatima eventually arrived in Sumba and headed by Abdullah's ship, when Fatimah Abdullah also periodically there come if I was the person that you later, climb to the top of the perahuku and I'm going to take you away. Fatimah was up on the boat they sailed toward Abdullah and Bone. After the departure of Fatimah, the Sultan sent his sister Fatima called I Queen to overtake Fatimah to the Bone and deliver if Sultan Malikul Said already condone their relationship. And then, Fatima and I stayed and settled in Queens Bone with Abdullah at the Mare ' karalla and moved to Leang leang,-Maros. There, Abdullah appointed as the Chief or King Leang leang-gallarang.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
