Akan tetapi, nelayan itu tetap saja tidak peduli. Karena perahu nelayan itu sudah terlalu penuh dengan kawat emas maka air pun mulai masuk.
Si nelayan yang telah menjadi rakus tetap belum berhenti menarik kawat. Sementara perlahari-lahan air terus merambat ke dalam perahu. Nelayan itu baru sadar setelah air benar-benar telah memenuhi perahu. Namun terlambat, seketika itu juga perahu itu tenggelam bersama si nelayan ke dasar sungai.
Nelayan itu tidak pernah timbul, ia mati di dasar sungai akibat keserakahannya yang berlebihan. Itulah sebabnya sungai itu dinamakan Sungai Kawat.
Diposkan oleh