Waktu itu aku duduk di bangku kelas dua, saat itu kami sedang belajar pelajaran muhadoroh, lalu guruku berkata bahwasannya minggu selanjutnya akan diadakan muhabar, dan guruku bertanya siapa yang ingin menjadi pembicara di muhabar, karena aku satu satunya anggota muhadoroh khusus dikelasku maka temanku memilihku untuk menjadi pembicara pada muhabar yg akan diadakan pada minggu besok dan aku terpaksa menjadi pembicaranya lalu aku membuat teksnya dibantu dengan kakak kelas dan teman dan temanku selalu menyemangatiku agar aku tidak menyerah di tengah jalan setiap hari aku selalu memikirkan tentang muhabar bagaimna caranya agar aku menjadi yg terbaik meskipun tidak jadi juara, pagi hari sehabih solat subuh aku menghafal teks muhabarku sampai aku tertidur lelap siang hari, aku makan dan sisa waktu aku pakai untuk menghafal teks muhabar dan sehabis shalat asar aku menggunakan waktuku untuk menghafal teks muhabar, tetapi aku sangat sulit untuk menghafalnya mungkin ini baru pertamakali tapi gak apa-apa mungkin ini juga akan menjadi pengalaman yg baik dihidupku aku tetap semangat di hari-hariku dan aku tetap semangat dalam menghafal teks muhabar. Setiap hari banayak temanku yang mugkin ingin membuatku menyerah tetapi aku tidak menyerah aku terus berusaha degan amanat yang telah diberikan oleh teman-teman kelasku, ketika suatu hari aku bertanya siapa utusan kelas-kelas lain dan ternyata mereka orang-orang hebat dan pikiranku langsung ingin menyerah karena lawanku memang orang-orang hebat bias dibilang mereka jauh lebih baik dariku, aku sempat berkata pada wali kelasku bahwa aku ingin diganti oleh yang lain karena aku berfikir kalau aku akan kalah dan memang akan kalah aku selalu berdo’a kepada allah agar aku menjadi yg terbaik bukan pemenang Sehari sebelum hari muhabar aku bersiap-siap untuk hari esok yaitu hari muhabar aku merasa kurang percaya diri tapi aku paksakan dikelas temanku selalu menanyakan “ndre gimana udah siap belum buat besok muhabar” katanya. Aku menjawab kurang siap karena memang aku kurang percaya diri dan kurang hafal teks muhabar aku agak sedikit tidak enak kepada teman-teman kelaskutapi mau gimana lagi aku sudah berusaha. Today muhabar has been dating I was not very confident, keeps me getting ready to address the lessons to the four, I'm gearing up in terms of memorizing the clothes and others ultimately subjects to four already started at that time one of our teacher dating and said to immediately go to the mess hall, we and my friends went to the Hall, in the Hall of my friend very uplifting to watch muhabar before muhabar my friends shouted, women to men and likewise vice-versa then began muhabarnulai host, give greetings and the second event is the event read the qur'an and after it the dinant-i.e. muhadoroh and later host of calling people who are first to be addressed and thank God first called not me but my friend who sat disebelahku. Lalu pembawa acara memanggil orang yang kedua dan ternyata bukan aku lagi, aku beruntung tidak dipanggil di giliran kedua lalu orang ke tiga dipanggil untuk muhadoroh lalu orang ke empat dipanggil dan ternyata itu aku yang dipanggil untuk muhadoroh lalu aku bersiap untuk muhadoroh dan perasaanku agak sedikit gugup tapi mau gimana lagi, dan akhirnya aku segera memulai salamku untuk muhadoroh, aku sedikit gugup dan sedikit berhenti karena lupa teks muhadoroh tapi aku terus berusaha untuk mengingatnya, lalu aku menyudahi muhadorohku dan hatikupun sangat lega karena sudah muhadoroh dan akhirnyapun orang selanjutnya dipanggil untuk muhadoroh sehabis dia muhadoroh waktu sudah habis dan akan dilanjutkan minggu besok di setiap hari aku selalu terkenang saat aku muhadoroh, gugup dan terbata-terbata. Sebelum hari muhabar dating, Setiap hari banayak temanku yang mugkin ingin membuatku menyerah tetapi aku tidak menyerah aku terus berusaha degan amanat yang telah diberikan oleh teman-teman kelasku, ketika suatu hari aku bertanya siapa utusan kelas-kelas lain dan ternyata mereka orang-orang hebat dan pikiranku langsung ingin menyerah karena lawanku memang orang-orang hebat bias dibilang mereka jauh lebih baik dariku, aku sempat berkata pada wali kelasku bahwa aku ingin diganti oleh yang lain karena aku berfikir kalau aku akan kalah dan memang akan kalah aku selalu berdo’a kepada allah agar aku menjadi yg terbaik bukan pemenang Sehari sebelum hari muhabar aku bersiap-siap untuk hari esok yaitu hari muhabar aku merasa kurang percaya diri tapi aku paksakan dikelas temanku selalu menanyakan “ndre gimana udah siap belum buat besok muhabar” katanya. Aku menjawab kurang siap karena memang aku kurang percaya diri dan kurang hafal teks muhabar aku agak sedikit tidak enak kepada teman-teman kelaskutapi mau gimana lagi aku sudah berusaha. Lalu hari muhabar yang kedua dating pembawa acara segera memberikan salam dan memanggil orang yang akan muhadoroh hingga peserta muhabar habis dan akhirnya pengumuman pemenangpun di umumkan aku sudah tau bahwa aku tidak mendapatkan juara, dan juri segera mengumumkan pemenang dan aku mendapatkan harapan satu walaupun tidak menang aku mendapatkan pengalaman yang baik dalam hidupku bisa muhadoroh di depan angkatanku
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
