Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraPada masa K terjemahan - Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraPada masa K Inggris Bagaimana mengatakan

Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus

Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera
Pada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu diantaranya adalah seorang perempuan yang dianggap suci bernama Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari sembilan wali di Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.Kehadirannya di Palembang adalah untuk menyebarkan agama Islam.



Perjalanan menuju Palembang tentu saja tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi dan atasi. Demikian pula dengan ajaran yang disampaikannya, tidak begitu saja diterima oleh penduduk setempat. Bahkan ia sering harus bertarung dan siap mengorbankan jiwanya demi menyebarkan ajaran Rasulullah. Beruntunglah dia memiliki bekal kepandaian yang cukup hebat untuk membela diri sehingga banyak musuh yang dapat ditaklukkan dan turut memeluk agama Islam.

Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia pun harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi. Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong baginya. Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di wilayah batanghari ini, konon ada 11 penghulu yang dipercaya masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, yaitu Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.




Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan anak buahnya pun memasuki tengah kota Palembang. Kemudian mereka singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju. Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun beristirahat dengan nyaman.

Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut bukanlah tempat yang aman. Tempat yang berada di tepia sungai Musi itu ternyata merupakan kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di tempat ini tampaknya merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti.


“Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami hanya menumpang singgah untuk melepas lelah karena kami lihat tempat ini cukup indah dan nyaman,” berkata Bagus Kuning kepada rombongan siluman kera.

Namun, para siluman kera tidak mau tahu. Mereka mengancam akan membunuh rombongan Bagus Kuning jika mereka tidak mau pergi meninggalkan wilayah kekuasaan siluman kera ini.

“Kami mendengar bahwa kalian adalah para penyebara ajaran Islam, pantang bagi kami untuk melepaskan kalian karena itu sama saja kami membantu kalian!", ucap Raja Siluman Kera.

Tampaknya percekcokan antara Bagus Kuning dan Raja Siluman tak dapat dielakkan lagi dan keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Akhirnya pertarunganpun tak dapat terhindarkan lagi. Mereka dan pasukannya masing-masing saling menyerang dan saling adu kekuatan.

“Hai Raja Siluman Kera, aku tidak mau mengorbankan banyak teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai pemimpin disini aku ingin mengajukan sebuah perjanjian kepadamu, jika aku kalah menghadapi satu lawan satu makan aku akan tunduk kepadamu. Sebaliknya, jika kau yang ku kalahkan maka kau harus tunduk kepadaku!’’ tantang Bagus Kuning.


“Tidak masalah bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah saksi atas perjanjian ini yang mana jika aku dapat dikalahkan oleh perempuan ini maka aku dan juga kalian harus tunduk dan patuh terhadap manusia perempuan ini. Bahkan jika kau menang hai Bagus Kuning maka akan ku angkat kau sebagai ratu kami.” Balas Raja Siluman Kera dengan nada yang agak meremehkan.

Para siluman kera pun segara menepi untuk memberi ruang para Raja mereka. Demikian pula para pengikut Bagus Kuning yang juga menepi sambil terus melafalkan doa-doa keselamatan dan kemenangan bagi mereka.

Pertarungan akhirnya dimulai. Bumi bagaikan bergetar, pohon-pohon pun bergoyang bagikan diayun-ayun angin besar, suara gemuruh mengiringi pertarungan ini tapi tak ada angin. Ini semua karena kesaktian Raja Siluman dan kekuatan karomah Bagus Kuning. Kedua-duanya adalah orang yang memiliki kekuatan yang sangat hebat dan seimbang sehingga keduanya susah untuk merubuhkan musuh masing-masing.

Setelah beberapa lama, sejak pertarungan yang dimulai pagi hari kini matahari pun telah berdiri tegak menyinari dengan teriknya akhirnya nampak jualah siapa yang bakal menjadi pemenang dalam pertarungan ini. Beberapa kali Raja Siluman Kera terbanting keras. Darahpun banyak keluar dari mulut dan hidungnya. Napasnya pun makin tersengal-sengal dan wajahnya pucat. Namun sesekali ia masih dapat membalas dengan usahanya yang sangat berat. Tapi karena kondisinya yang cukup parah setelah mendapatkan terjangan maut dari Bagus Kuning ia pun roboh dan sang Raja Siluman kera ini mengaku kalah (menyerah).

“Baiklah Bagus Kuning, hamba mengaku kalah, hamba menyerah. Kami semua takluk padamu.” Kata Raja Siluman kera dengan lantang sambil bersujud dan memberi hormat kepada Bagus Kuning yang diikuti oleh para siluman kera yang lain.

“Selanjutnya, setelah ini maka perjanjian yang kita buat tadi harus dijalankan, kau lah Ratu kami hai Bagus Kuning.” Lanjut Raja Siluman Kera dan diikuti oleh penghormatan oleh para siluman kera lainnya.

“Baiklah, tapi kalian tidak perlu bersujud begikut karena hal yang demikian ini adalah tidak patut dilakukan karena aku hanyalah seorang manusia biasa begitu juga kalian yang merupakan sama-sama makhluk Allah, bagiku hanya Dia (Allah SWT) yang patut disembah dan patut dimintai pertolongan.’’ Kata Bagus Kuning.

Bagus Kuning pun akhirnya menetap di tempat itu bersama para pengikutnya. Sampai kemudian para pengikutnya sepakat mendirikan keraton dengan Bagus Kuning sebagai Ratunya. Sejak saat itu namanya resmi menjadi Ratu Bagus Kuning dan para siluman kera pun tetap menetap di tempat itu dan tetap tunduk pada Ratu Bagus Kuning hingga pada suatu hari Ratu Bagus Kuning pun wafat dan disemayamkan di lokasi keratonnya. Para pengikutnya tetap setia dan terus menyebarkan ajaran Islam ke wilayah-wilayah lain. Para siluman kera pun tetap setia menunggui makam Ratu Bagus Kuning. Konon, sampai wafatnya Ratu Bagus Kuning tetap menjadi perempuan yang suci dan ia tidak pernah menikah.

Sampai saat ini, lokasi tempat keraton Ratu Bagus Kuning dan sekitarnya disebut dengan Bagus Kuning yang terletak di Kecamatan Plaju, Kota Palembang. Kini lokasi keraton sudah tidak ada lagi karena tempat tersebut sejak zaman kolonial telah dijadikan lokasi perumahan karyawan perusahaan minyak pemerintah yang kini bernama Pertamina. Kini hanya tersisa makam yang dipercaya sebagai makam Ratu Bagus Kuning didalam kompleks perumahan pertamina dan diantara Lapangan Golf Plaju yang masih sering diziarahi oleh masyarakat muslim kota Palembang khususnya oleh waga Palembang keturunan Arab-Hadhramaut yang merasa memiliki kedekatan hubungan emosional dan garis keturunan yang sama karena di percaya pula bahwa Ratu Bagus Kuning adalah seorang Waliyah (Wali Perempuan) dan seorang Syarifah (Perempuan keturunan Nabi Muhammad saw).

Para Siluman Kera kini dipercaya masih tinggal diwilayah tersebut terutama di Stadion Patra Jaya Pertamina, Plaju yang konon katanya jumlah kera disitu tetap tidak berkurang dan tidak lebih.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
The folklore of Palembang: the Queen's great Stealth and Yellow ApeAt the time of Sultanate of Palembang, around the 16th century, in the Batanghari Nine starting proselytizers. One of them is a woman who is considered sacred, Great yellow. Allegedly, he was one of the pupils of the nine guardians in Java known as the Wali Sanga. his presence in Palembang is to spread the religion of Islam.Journey to Palembang is certainly not easy. Many hindrances and obstacles he had to face and overcome. Similarly, the teaching of which it conveys, not casually accepted by the locals. In fact, he often had to fight and is ready to sacrifice his soul for the sake of spreading the teachings of the Prophet. Luckily she has a pretty great cleverness to prepare to defend himself so many enemies that can be captured and converted to Islam.Nice Yellow when entering the territorial waters of Batanghari, he also had to deal with local warriors learned high. But deal with it patiently and solidify his belief that may Allah almighty protector and helper for him. In the end he was able to conquer the Warriors in this, it is said there are batanghari 11 powers, who trusted as loyal followers is nice Exists, namely Yellow Gede, Datuk Jars, Golden Tuft, Commander in Chief of the mute, fire, Sheik Ali Akbar, Shaykh Maulana Malik Ibrahim, Syed Idrus, a fried Flower Princess, Princess Hair Selako and the servant of Juaro. After being able to master the Batanghari, great yellow and his men were entering the middle of Palembang. Then they stopped at the upper part of the city is now known by the name of fuel (BBM). In this place they found a lowland covered with large trees and shady shady. They were resting comfortably.After spending a nice Yellow then realized it was not a safe place. Place in tepia Musi River turned out to be a Demon Monkey kingdoms. The demon monkey at this place seems to feel disturbed by the arrival of groups of Great yellow and trying to scare her."Sorry, we didn't mean to interrupt. We only take a layover to unwind as we see it is quite beautiful and comfortable, "said Nice Yellow to groups of apes stealth.However, the stealth apes don't want to know. They threatened to kill groups of Great Yellow if they don't want to leave this ape stealth realm."We heard that you guys are the penyebara Islamic teachings, abstinence for us to let go of you because it is just we helped you guys!", the demon king of the Apes said.Seems to be a dispute between the yellow and the King's great Stealth cannot be avoided again and both are equally unwilling to budge. Finally pertarunganpun not be unavoidable. Their respective troops and each other mutually and Buffalo strength."O King, Stealth monkey, I do not want to sacrifice a lot of my friends just to menghadapimu. As a leader in here I'd like to propose a deal to you, if I'm losing face one on one meal I will submit to you. Otherwise, if you which of my face then you should submit to me! '' the Great challenge of yellow."It doesn't matter to me, o Great yellow! O my people, kalianlah witnesses of this agreement which, if I can be defeated by these women then me and also you guys should be subservient and obedient towards human women. Even if you win you Great Yellow then it will lift you as my Queen of us. " Countered King Ape Stealth with a rather dismissive tone.The Ape was stealth segara pulled over to give the Kings their spaces. Similarly, the Great Yellow who also pulled over while continuing to recite the prayers of salvation and victory for them.The fight eventually starts. Like the earth shook, trees also sway share diayun-ayun wind huge, thundering sounds accompany this fight but there's no wind. This is all due to the divine power of the Demon King and the power of Nice karomah yellow. Both are people who have great strength and balanced so that both are difficult to destroy each enemy.After some time, since the fight that started the morning sun now has been standing tall shine brightly finally appears also to who will be the winner in this fight. Several times King Ape Stealth slammed hard. Darahpun a lot out of the mouth and nose. Her breathing was increasing wheezing and his face pale. But once in a while he can still be countered with his very heavy. But because his condition is quite severe immediately after getting a nice Amber from death he fell down and the King APE is claimed to lose Stealth (gives up)."Well Nice Yellow, the servant confessed to losing, I give up. We all serve you. " Demon King ape Word aloud while prostrate and salute to a nice Yellow followed by the phantom the other apes. "Furthermore, after this agreement that we created earlier, you should run our Queen lah o Nice yellow." Advanced Stealth King Ape and was followed by a tribute by the stealth of other apes."All right, but you guys don't have to prostrate begikut because such things are not worth doing because I was just a normal human so you guys that are equally God's creatures to me only he (Allah) who deserves to be worshipped and ought to be asked for help. '' ' The Word Nice Yellow.Nice Yellow were finally settled in the place along with his followers. Until then his followers agreed to set up a nice Yellow with the Palace as his Queen. Since that time, the name officially became the Queen of Nice yellow and the stealth apes were still settled in the place and remains subject to the Ratu Bagus Kuning until one day the Queen of Nice Yellow one casket was placed at the location of his death and with his luxurious Palace. His followers remain loyal and continue to spread the teaching of Islam to other areas. The stealth ape ever remained faithful to keep the tomb of Ratu Bagus Kuning. It is said, until the death of Ratu Bagus Kuning remains a Holy woman and she never married.To date, the location where the Royal family the Queen of Nice and its surrounding area is called Yellow with a yellow fuel (BBM) Subdistrict, Palembang. Now the site of the Palace is no longer there because the place since colonial times has been the location of a Government oil company employee housing which is now named Pertamina. Now the only remaining Tomb that is believed to be the tomb of Ratu Bagus Kuning in pertamina housing complex and a Golf course between the fuel (BBM) which is still often being visited by the muslim community of Palembang especially by Arab-descended from Palembang waga Hadhramaut who feel closeness and emotional relationship has the bloodlines are the same as in believing that the Queen of Nice was a Yellow Waliyah (Guardians of women) and a Syarifah (female descendants of the Islamic prophet Muhammad).The Stealth Ape now believed to still reside the relic in Patra Jaya Stadium especially in Pertamina, it was said that the amount of fuel (BBM) apes there still isn't reduced and no more.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera
Pada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu diantaranya adalah seorang perempuan yang dianggap suci bernama Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari sembilan wali di Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.Kehadirannya di Palembang adalah untuk menyebarkan agama Islam.



Perjalanan menuju Palembang tentu saja tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi dan atasi. Demikian pula dengan ajaran yang disampaikannya, tidak begitu saja diterima oleh penduduk setempat. Bahkan ia sering harus bertarung dan siap mengorbankan jiwanya demi menyebarkan ajaran Rasulullah. Beruntunglah dia memiliki bekal kepandaian yang cukup hebat untuk membela diri sehingga banyak musuh yang dapat ditaklukkan dan turut memeluk agama Islam.

Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia pun harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi. Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong baginya. Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di wilayah batanghari ini, konon ada 11 penghulu yang dipercaya masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, yaitu Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.




Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan anak buahnya pun memasuki tengah kota Palembang. Kemudian mereka singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju. Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun beristirahat dengan nyaman.

Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut bukanlah tempat yang aman. Tempat yang berada di tepia sungai Musi itu ternyata merupakan kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di tempat ini tampaknya merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti.


“Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami hanya menumpang singgah untuk melepas lelah karena kami lihat tempat ini cukup indah dan nyaman,” berkata Bagus Kuning kepada rombongan siluman kera.

Namun, para siluman kera tidak mau tahu. Mereka mengancam akan membunuh rombongan Bagus Kuning jika mereka tidak mau pergi meninggalkan wilayah kekuasaan siluman kera ini.

“Kami mendengar bahwa kalian adalah para penyebara ajaran Islam, pantang bagi kami untuk melepaskan kalian karena itu sama saja kami membantu kalian!", ucap Raja Siluman Kera.

Tampaknya percekcokan antara Bagus Kuning dan Raja Siluman tak dapat dielakkan lagi dan keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Akhirnya pertarunganpun tak dapat terhindarkan lagi. Mereka dan pasukannya masing-masing saling menyerang dan saling adu kekuatan.

“Hai Raja Siluman Kera, aku tidak mau mengorbankan banyak teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai pemimpin disini aku ingin mengajukan sebuah perjanjian kepadamu, jika aku kalah menghadapi satu lawan satu makan aku akan tunduk kepadamu. Sebaliknya, jika kau yang ku kalahkan maka kau harus tunduk kepadaku!’’ tantang Bagus Kuning.


“Tidak masalah bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah saksi atas perjanjian ini yang mana jika aku dapat dikalahkan oleh perempuan ini maka aku dan juga kalian harus tunduk dan patuh terhadap manusia perempuan ini. Bahkan jika kau menang hai Bagus Kuning maka akan ku angkat kau sebagai ratu kami.” Balas Raja Siluman Kera dengan nada yang agak meremehkan.

Para siluman kera pun segara menepi untuk memberi ruang para Raja mereka. Demikian pula para pengikut Bagus Kuning yang juga menepi sambil terus melafalkan doa-doa keselamatan dan kemenangan bagi mereka.

Pertarungan akhirnya dimulai. Bumi bagaikan bergetar, pohon-pohon pun bergoyang bagikan diayun-ayun angin besar, suara gemuruh mengiringi pertarungan ini tapi tak ada angin. Ini semua karena kesaktian Raja Siluman dan kekuatan karomah Bagus Kuning. Kedua-duanya adalah orang yang memiliki kekuatan yang sangat hebat dan seimbang sehingga keduanya susah untuk merubuhkan musuh masing-masing.

Setelah beberapa lama, sejak pertarungan yang dimulai pagi hari kini matahari pun telah berdiri tegak menyinari dengan teriknya akhirnya nampak jualah siapa yang bakal menjadi pemenang dalam pertarungan ini. Beberapa kali Raja Siluman Kera terbanting keras. Darahpun banyak keluar dari mulut dan hidungnya. Napasnya pun makin tersengal-sengal dan wajahnya pucat. Namun sesekali ia masih dapat membalas dengan usahanya yang sangat berat. Tapi karena kondisinya yang cukup parah setelah mendapatkan terjangan maut dari Bagus Kuning ia pun roboh dan sang Raja Siluman kera ini mengaku kalah (menyerah).

“Baiklah Bagus Kuning, hamba mengaku kalah, hamba menyerah. Kami semua takluk padamu.” Kata Raja Siluman kera dengan lantang sambil bersujud dan memberi hormat kepada Bagus Kuning yang diikuti oleh para siluman kera yang lain.

“Selanjutnya, setelah ini maka perjanjian yang kita buat tadi harus dijalankan, kau lah Ratu kami hai Bagus Kuning.” Lanjut Raja Siluman Kera dan diikuti oleh penghormatan oleh para siluman kera lainnya.

“Baiklah, tapi kalian tidak perlu bersujud begikut karena hal yang demikian ini adalah tidak patut dilakukan karena aku hanyalah seorang manusia biasa begitu juga kalian yang merupakan sama-sama makhluk Allah, bagiku hanya Dia (Allah SWT) yang patut disembah dan patut dimintai pertolongan.’’ Kata Bagus Kuning.

Bagus Kuning pun akhirnya menetap di tempat itu bersama para pengikutnya. Sampai kemudian para pengikutnya sepakat mendirikan keraton dengan Bagus Kuning sebagai Ratunya. Sejak saat itu namanya resmi menjadi Ratu Bagus Kuning dan para siluman kera pun tetap menetap di tempat itu dan tetap tunduk pada Ratu Bagus Kuning hingga pada suatu hari Ratu Bagus Kuning pun wafat dan disemayamkan di lokasi keratonnya. Para pengikutnya tetap setia dan terus menyebarkan ajaran Islam ke wilayah-wilayah lain. Para siluman kera pun tetap setia menunggui makam Ratu Bagus Kuning. Konon, sampai wafatnya Ratu Bagus Kuning tetap menjadi perempuan yang suci dan ia tidak pernah menikah.

Sampai saat ini, lokasi tempat keraton Ratu Bagus Kuning dan sekitarnya disebut dengan Bagus Kuning yang terletak di Kecamatan Plaju, Kota Palembang. Kini lokasi keraton sudah tidak ada lagi karena tempat tersebut sejak zaman kolonial telah dijadikan lokasi perumahan karyawan perusahaan minyak pemerintah yang kini bernama Pertamina. Kini hanya tersisa makam yang dipercaya sebagai makam Ratu Bagus Kuning didalam kompleks perumahan pertamina dan diantara Lapangan Golf Plaju yang masih sering diziarahi oleh masyarakat muslim kota Palembang khususnya oleh waga Palembang keturunan Arab-Hadhramaut yang merasa memiliki kedekatan hubungan emosional dan garis keturunan yang sama karena di percaya pula bahwa Ratu Bagus Kuning adalah seorang Waliyah (Wali Perempuan) dan seorang Syarifah (Perempuan keturunan Nabi Muhammad saw).

Para Siluman Kera kini dipercaya masih tinggal diwilayah tersebut terutama di Stadion Patra Jaya Pertamina, Plaju yang konon katanya jumlah kera disitu tetap tidak berkurang dan tidak lebih.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: