Tari Reog Ponorogo dengan Tari Baro

Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.

Hasil (Inggris) 1:

Reog Ponorogo dance with Dance Baronang MalaysiaIt is told in the origin of Reog Ponorogo has occurred the battle between King Ponorogo with the lion Barong Rangers jungle Lodoyo. The King's name Anom poet has awakened and angered the lion, for stealing 150 children from Tiger Woods Lodoyo. The sons of the tiger that his plan will he use as a dowry of his marriage with a daughter of the King of Kadiri. The battle between the Bard and the lion Anom Rangers jungle Lodoyo then inevitable. The story became a legend on the people surrounding Ponorogo and about the courage and fortitude of the people and embodied in the form of Ponorogo dance Reog.In the Reog dancers not only showing the movements of bodies that fascinates but also include a magical atmosphere. The dancers are believed to be in the form of real happening though possessed they precede the dances of ritual fasting and Reog meditated. The scene when a dancer carrying a large mask in the form of a lion's head on it is adorned with peacock feathers is one example of the powerful magical aroma.Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.

Hasil (Inggris) 2:

Reog Ponorogo dance with dance Barongan Malaysia
is said in The Origin reog Ponorogo have a battle between King Ponorogo with Singa Barong Lodoyo forest guards. Anom poet king's name had awakened and enraged lion, for stealing 150 children tiger of the jungle Lodoyo. Children tiger that he plans to use as dowry marriage to a daughter of the king of Kadiri. Fighting between poet Anom and lion forest guards Lodoyo then inevitable. The story then becomes a legend in Ponorogo and surrounding people about the courage and steadfastness of the people of Ponorogo and reog realized in the form of dance.
In dance reog the dancers not only showing movements enchanting body but also includes a magical atmosphere. The dancers believed to be in possession even though the real circumstances of the case they precede reog dance with ritual fasting and meditation. The scene when a dancer carrying a large mask in the form of a lion's head on it dihiasai with peacock feathers is just one example of the strength of the magical aroma.
Barongan Malaysia did not like it and that is what distinguishes the dance with reog of Ponorogo. Perhaps the theme of the dance is somewhat similar although it must be said between the two there is perberbedaan far. However, even if considered to be similar, it is only in its theme the theme of a lion or tiger. Such themes can also be found in the dance Sisingaan of Kuningan, West Java and Barongsai typical Chinese dance. And when viewed from philosophy, Barongan Malaysia tend to be nuanced keagaamaan (spread of Islam) while reog philosophy is the courage and fortitude.