JUDUL CERITAPUTRi DAE MINGAILUSTRASIDi serambi istana . kicauan burung terjemahan - JUDUL CERITAPUTRi DAE MINGAILUSTRASIDi serambi istana . kicauan burung Inggris Bagaimana mengatakan

JUDUL CERITAPUTRi DAE MINGAILUSTRAS

JUDUL CERITA
PUTRi DAE MINGA
ILUSTRASI
Di serambi istana . kicauan burung sesekali terdengar , suasana tampak cerah. Diantara suasana itu masuk dari kiri , Dae Minga bersama dayang. Sampai di tengah pentas. Dayang I mempersilakan Dae Minga duduk, sedangkan dayang II mengatur tempat duduknya.
1. Dayang I : Silahkan duduk tuanku !
2. Putri : Alangkah cerahnya pagi ini . suasananya sejuk, nyaman dan indah.
3. Dayang I: Ini merupakan anugrah Than yang patut kita syukuri Tuan Putri

4. Dayang III: benar tuan putri ! diluar sana terhampar gunung Tambora,menghijau bagaikan permadani. Sedangkan di sebelah utaranya,terbentang lautan yang sangat luasnya
5. Putri: Tetapi keindahan itu , tak mampu menentramkan hati saat ini dayang dayangku. Aku selalu gelisah (wajah sedih)
6. Dayang II :Apa gerangn yang menimpa Tuan Putri
7. Dayang IV :Ia tuan putrid apa sebabnya
8. Putri : ( Beranjak berdiri ) dayang – dayangku. Tidakkah kalioan merasa,bahwa sudah beberapa hari ini kita tidak di perkenankan oleh baginda untuk keluar istana.
9. Dayang I : Benar Tuan Putri
10. Putri : Baginda melarang kita , karena dari hari kehari , lamaran dari Raja dan Pangeran Kearajaan tetangga selalu berdatangan di kerajaan ini . mereka ingin mempersuntingku,sementara bila aku memilih salah satu di antara mereka,maka kerajaan-kerajaan lain akan tersinggung dan aku tkaingin hal itu akan menyebabkan paertumpahan darah di negri ini.
11. Dayang I :Kamipun sangat menghawatirkannya TTuan Putri.
12. Dayang II : SSudahkah Tuan purtri meuusyawarahkan halite kepada tuan permaysuri dan baginda.
13. Putri :belum dayangku masalah inilah yang srdang aku pikirkan kebaikan dan keburukanya.namaun,lama-lamaaku berada di istana inidengan kegelisahanku,membuat aku merasa jenuh.aku ingin menemukan nuansa baru,yang mampu menenengkan hati ini.karena itu,dayangku! Bagaimana kalau kalian mengantarkan aku,untuk melihat keadaan diluar istana,agar rasa jenuh dan gelisah ini sedikit terobati.
14. Dayang I: (kaget) ampun hamba tuanku!bukannya kami hendak melarang tuan putri.tetapi tuanku maha raja melarang tuan putri keluar pagar istana
15. Dayang II: ya tuanku ! kami takut,tuanku maharaja murka karenanya
16. Putri : aku mengaerti dayangku! Tetapi kali ini kita keluar sebentar saja.kita pasti kembali secepatnya.
17. Dayang II : jika demikian tuanku,hendaklah tuanku minta di kawal oleh pasukan istana .
18. Putri : tidak perlu dayangku! Ayolah mari ikut aku.(mereka beranjak keluar. dayang I,dayang II,dayang III,dan IV menunjukkan kehawatiran)

ADEGAN II
Suasana alam di tempat Pemmandian luar istana , udaara segar terdengar burung berkicau(music biola).

(putri dan para dayang memasuki pentas dari kiri)
19. Putri :Sungguh indah alam disini dayangku,udaranyasejuk.keindahan iyang penuh dengan kedamain,keindahan yang mendekatkan kita dengan penguasa alam Dan keindahan inilah ynag telah menggetarkan jiwa ini.sunngguh ciptaan yang mengagumkan . oh ya dayangku !
20. Dayang I : memang benar tuan putri panorama alam pagi ini sungguh indah.
21. Putri :kepada tuhanlah aku menyerahkan kegelisahanku ini,agar aku mendapatkan petunjuk,hingga masalah ini dapat diselesaikan dengan kedamaian.
22. Dayang II : sukurlah tuan putri dapat memikirkan segala kemungkinannya.
23. Putri : sekarang ,kita pulang dayangku,sebelum para prajurit istana ketika
ADEGAN III
Ketika tuan putri dan dayang dayang,di cegat oleh putra mahkota kerajaan peka (music genda mbojo).

(ketika putri dan dayang dayang hendak keluar,tiba tiba muncul putra mahkota kerajaan peakat yang menegurnya)

24. putra pekat : berhentilah sebentar,wahai tuan putri yang cantik jelita.(sambil mendekati tuan putri)
.
(putri dan dayang dayang berhenti dan membalikkan badannya kearah para pangeran.dayang dayang agak takut . mereka melindungi tuan putri)

25. putri :siapakah gerangan tuanku ? dan adakah yang dapat kami bantu ?
26. putra pekat : wahai dae minga .pantas kau di juluki “Waja Oha Ngaha ninu Oi Nono.kau berbudi pekerti lembut, kta katamu santun,parasmu cantik dan jelita.beberapa hari lagi putra mahkota kerajaan pekat,akan mempersuntingmu.Ha … ha …. Ha….
27. putri : ampuni hamba tuanku ! hamba harus pulang ke istana
28. putra pekat : tunggu wahai tuan putri ! kau tidak usah takut. Aku sudah melamarmu pada raja sanggar. Itu berarti, kau sekarang adalah miliku. Kau akan ku boyong ke istanaku untuk ku jadikan pendamping hidup. Ha ….. ha ….ha
(putra kerajaan agak masuk)
29. putra aga : hai jangan dulu berbangga hati,wahai putra mhkota kerajaan pekat akulah yang lebih berhak mempersunting dae minga dari padamu.

(suasana semakin tegang,putri dan dayang dayang semakin takut)

30. putra pekat :(kaget menghadap kearah putra aga dengan geram.) siapa kau, beraninya mencampuri urusanku. Dae minga adalah milikku. Aku sudah melamarnya pada raja sanggar.
31. dayang I : sudahlah wahai para pangeran . janganlah tuan tuan bertengkar karna masalah ini.
32. dayang II : biarlah tuan putri saja yang akan menentukan pilihannya tuan pangeran.
33. putra pekat : aaaaaah ….,aku tidak akan membiarkan dae minga menjadi milik orng lain sekarang kalian minggirlah. Aku akan membunuh pangeran yang kesiangan ini.
34. putra aga : kau tidak pantas mempersunting dae minga wahai putra mahkota kerajaan pekat. Karena itu kau angkat kaki dari tempat ini.(suasana semakain tegang)
35. putra pekat : lancangabenar ! kalau kamu “ DOU RANGGA” mari kita “ncao”
36. putra aga : “mai” aku terima tantanganmu. Mari kita selesaikan masalah ini secara jantan.(music gantau)
(putra pekat dan putra aga bertarung. Sedangkan putri keliatan takut dayang dayang agak gemetar .)(sesaat kemudian , putri dan dayang dayang keluar.)
Pertarungan kembali berlanjut hingga putra pekat kalah tetapi dia masih mengancam putra aga .
37. putra pekat : hai putra mahkota raja aga ! hari ini aku belum kalah . tapi ingat siapapun berani mempersunting dae minga maka akan berperang dengan kerajaanku.(keluar)
38. putra aga : (aga mengejar tetapi kembali melihat kearah dae minga berdiri, dia mencari cari kemudian berucap ) dae minga dimana kau (keluar)
Di istana tengah duduk sang raja dan permaisuri,dengan didampingi dayang dayang.

39. raja : Dinda !
40. permaisuri : ada apa kanda?
41. Raja : Adakah kau mendengar , apa yang dibicrakan oleh Rakyat dan Putra Mahkota Kerajaan Tetangga tentang putri kita ?
42. Permaisuri: Tentang apa kanda ? Adakah anak kita berbuat salah ?
43. Raja: bukan itu dinda, anak kita tidak berbuat salah . Mereka hanya menyebut kecantikan Putri kita , dengan sebutan “Waja oha ngaha ninu oi nono”
44. Pernmaisuri: Dinda sungguh bahagia Kanda ! Dia merupakan anugrah Tuhan yang tiada tara bagi kita. Dia bagaikan bulan kelima belas, mempesona , menyinari alam maya pada ini.
45. Raja : itulah Dinda ! yang selama ini aku khawatirkan. Aku sebenarnya ingin memilihkan jodoh yang terbaik untuk anak kita, namun beberapa hari ini aku selalu diresahkan oleh mimpi burukku, bahwa akan ada badai yang akan menghapus negeri ini.
46. Permaisuri : Dinda juga pernah bermimpi hal yang sama Kanda. Dinda menjadi takut jika mengingat mimpi itu (mendekat ke Raja)

(Hulubalang tiba-tiba masuk dari kiri)
47. Hulubalang : Ampuni hamba Tuanku Maharaja. Hamba telah lancang memasuki ruangan baginda .
48. Raja : ( agak kaget, mendekat pada hulubalang, sedangkan permaisuri ada di samping Raja ). Ada apa Hulubalang ! apa gerangan berita yang hendak kau sampaikan.
49. Hulubalang : Ampun tuankun ! Hamba benar-benar kaget, ketika melihat Tan Putri memasuki lare-lare Istana. Ini berarti Tuan Putri telah pergi ke luar Istana. Hamba siap menerima hukuman atas kelalaian Hamba.
50. Raja : Dae Minga keluar istana ? dimana dia sekarang ( gelisah )
51. Hulubalang : Begitulah adanya baginda !
52. Permaisuri : Bagaimana dengan Putriku Hulubalang?
53. Hulubalang : Tuan Putri dalam keadaan baik-baik saja, Tuanku !
54. Raja : Hulubalang ! Hadapkan ke hadapankau, Dae Minga bersama dayangnya
55. Hulubalang : Baik Tuanku, titah tuanku hamba laksanakan. (Hulubalang keluar dan masuk kembali dengan putri Dae Minga). Tuan Putri telah tiba Baginda.

Adegan IV
Putri dan Dayang-dayang berada di istana
56. Raja : Putriku kenapa engkau keluar istana ? Bukankah sebelumnya Muma telah melarang ?
57. Putri : Ampun beribu ampun Muma dan Dade yang saya muliakan, tadi Ananda bersama dayang-dayang bersenang senang di telaga tempat pemandian, sewaktu kami kembali muncul 2 orang Pangeran yag ingn merebut Ananda ( dengan hati takut bercampur haru )
58. Raja : ( Kaget ) Petaka ? Apa yang terjadi ?
59. Putri : Disaat Ananda mencari ketenangan, tiba-tiba muncul Putra Mahkota Raja Pekat yang mesngganggu ketenangan itu. Anandapun ingin pulang. Tetapi Ptra Raja Pekat menahan ananda. Beberapa saat kemudian , Putra Raja Aga datang. Mereka akhirnya bertarung, karena masing masing ingin memperebutkan Ananda. Ananda khawatir Ayahanda, sebab Putra Rja Pekat yang kalah mengancam akan berperang, kepada siapa yang mempersunting Ananda.
60. Raja : mimpiku kini menjadi kenyataan , karena itu wahai Putriku. Kau jangan lagi keluar istana tanpa seijinku. Sekarang aku harus memikrkan jalan keluar dari permasalahan ini.
61. Putri : Baik Muma ! Ananda pun akan memikirkan pemecahan masalah ini dan ananda rela menerima apapun keputusan Muma.
62. Raja : Sekarang, Ananda boleh pergi, tenangkan pikiranmu. Mudah-mudahan Tuhan Yang Kuasa memberikan jalan yang terbaik bagi kita ( kemudian Putri keluar )
63. Raja : Hulubalang. Masalah ini telah menjadi besar dan hal ini harus kita musyawarahkan. Oleh karena itu, kau beritahukan kepada para pembesar Istana, bahwa besok kita akan bermusyawarah di ruang utama Istana.
64. Hulubalang : Tita baginda, hamba lasanakan.
65. Raja : Ayao Dinda, kita harus istirahat.
( mereka keluar )
Adegan V
( Di dalam kamarnya Putri terlihat sedang duduk termenung. Kadang –kadang ia mengadahkan mukanya kelangit. Ka
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
JUDUL CERITAPUTRi DAE MINGAILUSTRASIDi serambi istana . kicauan burung sesekali terdengar , suasana tampak cerah. Diantara suasana itu masuk dari kiri , Dae Minga bersama dayang. Sampai di tengah pentas. Dayang I mempersilakan Dae Minga duduk, sedangkan dayang II mengatur tempat duduknya.1. Dayang I : Silahkan duduk tuanku !2. Putri : Alangkah cerahnya pagi ini . suasananya sejuk, nyaman dan indah.3. Dayang I: Ini merupakan anugrah Than yang patut kita syukuri Tuan Putri4. Dayang III: benar tuan putri ! diluar sana terhampar gunung Tambora,menghijau bagaikan permadani. Sedangkan di sebelah utaranya,terbentang lautan yang sangat luasnya5. Putri: Tetapi keindahan itu , tak mampu menentramkan hati saat ini dayang dayangku. Aku selalu gelisah (wajah sedih)6. Dayang II :Apa gerangn yang menimpa Tuan Putri7. Dayang IV :Ia tuan putrid apa sebabnya8. Putri : ( Beranjak berdiri ) dayang – dayangku. Tidakkah kalioan merasa,bahwa sudah beberapa hari ini kita tidak di perkenankan oleh baginda untuk keluar istana.9. Dayang I : Benar Tuan Putri10. Putri : Baginda melarang kita , karena dari hari kehari , lamaran dari Raja dan Pangeran Kearajaan tetangga selalu berdatangan di kerajaan ini . mereka ingin mempersuntingku,sementara bila aku memilih salah satu di antara mereka,maka kerajaan-kerajaan lain akan tersinggung dan aku tkaingin hal itu akan menyebabkan paertumpahan darah di negri ini.11. Dayang I :Kamipun sangat menghawatirkannya TTuan Putri.12. Dayang II : SSudahkah Tuan purtri meuusyawarahkan halite kepada tuan permaysuri dan baginda.13. Putri :belum dayangku masalah inilah yang srdang aku pikirkan kebaikan dan keburukanya.namaun,lama-lamaaku berada di istana inidengan kegelisahanku,membuat aku merasa jenuh.aku ingin menemukan nuansa baru,yang mampu menenengkan hati ini.karena itu,dayangku! Bagaimana kalau kalian mengantarkan aku,untuk melihat keadaan diluar istana,agar rasa jenuh dan gelisah ini sedikit terobati.14. Dayang I: (kaget) ampun hamba tuanku!bukannya kami hendak melarang tuan putri.tetapi tuanku maha raja melarang tuan putri keluar pagar istana15. Dayang II: ya tuanku ! kami takut,tuanku maharaja murka karenanya16. Putri : aku mengaerti dayangku! Tetapi kali ini kita keluar sebentar saja.kita pasti kembali secepatnya.17. Dayang II : jika demikian tuanku,hendaklah tuanku minta di kawal oleh pasukan istana .18. Putri : tidak perlu dayangku! Ayolah mari ikut aku.(mereka beranjak keluar. dayang I,dayang II,dayang III,dan IV menunjukkan kehawatiran)ADEGAN IISuasana alam di tempat Pemmandian luar istana , udaara segar terdengar burung berkicau(music biola).(putri dan para dayang memasuki pentas dari kiri)19. Putri :Sungguh indah alam disini dayangku,udaranyasejuk.keindahan iyang penuh dengan kedamain,keindahan yang mendekatkan kita dengan penguasa alam Dan keindahan inilah ynag telah menggetarkan jiwa ini.sunngguh ciptaan yang mengagumkan . oh ya dayangku !20. Dayang I : memang benar tuan putri panorama alam pagi ini sungguh indah.21. Putri :kepada tuhanlah aku menyerahkan kegelisahanku ini,agar aku mendapatkan petunjuk,hingga masalah ini dapat diselesaikan dengan kedamaian.22. Dayang II : sukurlah tuan putri dapat memikirkan segala kemungkinannya.23. Putri : sekarang ,kita pulang dayangku,sebelum para prajurit istana ketikaADEGAN IIIKetika tuan putri dan dayang dayang,di cegat oleh putra mahkota kerajaan peka (music genda mbojo).(ketika putri dan dayang dayang hendak keluar,tiba tiba muncul putra mahkota kerajaan peakat yang menegurnya)24. putra pekat : berhentilah sebentar,wahai tuan putri yang cantik jelita.(sambil mendekati tuan putri).(putri dan dayang dayang berhenti dan membalikkan badannya kearah para pangeran.dayang dayang agak takut . mereka melindungi tuan putri)25. putri :siapakah gerangan tuanku ? dan adakah yang dapat kami bantu ?26. putra pekat : wahai dae minga .pantas kau di juluki “Waja Oha Ngaha ninu Oi Nono.kau berbudi pekerti lembut, kta katamu santun,parasmu cantik dan jelita.beberapa hari lagi putra mahkota kerajaan pekat,akan mempersuntingmu.Ha … ha …. Ha….27. putri : ampuni hamba tuanku ! hamba harus pulang ke istana28. putra pekat : tunggu wahai tuan putri ! kau tidak usah takut. Aku sudah melamarmu pada raja sanggar. Itu berarti, kau sekarang adalah miliku. Kau akan ku boyong ke istanaku untuk ku jadikan pendamping hidup. Ha ….. ha ….ha(putra kerajaan agak masuk)29. putra aga : hai jangan dulu berbangga hati,wahai putra mhkota kerajaan pekat akulah yang lebih berhak mempersunting dae minga dari padamu.(suasana semakin tegang,putri dan dayang dayang semakin takut)30. putra pekat :(kaget menghadap kearah putra aga dengan geram.) siapa kau, beraninya mencampuri urusanku. Dae minga adalah milikku. Aku sudah melamarnya pada raja sanggar.31. dayang I : sudahlah wahai para pangeran . janganlah tuan tuan bertengkar karna masalah ini.32. dayang II : biarlah tuan putri saja yang akan menentukan pilihannya tuan pangeran.33. putra pekat : aaaaaah ….,aku tidak akan membiarkan dae minga menjadi milik orng lain sekarang kalian minggirlah. Aku akan membunuh pangeran yang kesiangan ini.34. putra aga : kau tidak pantas mempersunting dae minga wahai putra mahkota kerajaan pekat. Karena itu kau angkat kaki dari tempat ini.(suasana semakain tegang)35. putra pekat : lancangabenar ! kalau kamu “ DOU RANGGA” mari kita “ncao”36. putra aga : “mai” aku terima tantanganmu. Mari kita selesaikan masalah ini secara jantan.(music gantau)(putra pekat dan putra aga bertarung. Sedangkan putri keliatan takut dayang dayang agak gemetar .)(sesaat kemudian , putri dan dayang dayang keluar.)Pertarungan kembali berlanjut hingga putra pekat kalah tetapi dia masih mengancam putra aga .37. putra pekat : hai putra mahkota raja aga ! hari ini aku belum kalah . tapi ingat siapapun berani mempersunting dae minga maka akan berperang dengan kerajaanku.(keluar)38. putra aga : (aga mengejar tetapi kembali melihat kearah dae minga berdiri, dia mencari cari kemudian berucap ) dae minga dimana kau (keluar) Di istana tengah duduk sang raja dan permaisuri,dengan didampingi dayang dayang.39. raja : Dinda !40. permaisuri : ada apa kanda?41. Raja : Adakah kau mendengar , apa yang dibicrakan oleh Rakyat dan Putra Mahkota Kerajaan Tetangga tentang putri kita ?42. Permaisuri: Tentang apa kanda ? Adakah anak kita berbuat salah ?43. Raja: bukan itu dinda, anak kita tidak berbuat salah . Mereka hanya menyebut kecantikan Putri kita , dengan sebutan “Waja oha ngaha ninu oi nono”44. Pernmaisuri: Dinda sungguh bahagia Kanda ! Dia merupakan anugrah Tuhan yang tiada tara bagi kita. Dia bagaikan bulan kelima belas, mempesona , menyinari alam maya pada ini.45. Raja : itulah Dinda ! yang selama ini aku khawatirkan. Aku sebenarnya ingin memilihkan jodoh yang terbaik untuk anak kita, namun beberapa hari ini aku selalu diresahkan oleh mimpi burukku, bahwa akan ada badai yang akan menghapus negeri ini.46. Permaisuri : Dinda juga pernah bermimpi hal yang sama Kanda. Dinda menjadi takut jika mengingat mimpi itu (mendekat ke Raja)(Hulubalang tiba-tiba masuk dari kiri)47. Hulubalang : Ampuni hamba Tuanku Maharaja. Hamba telah lancang memasuki ruangan baginda .48. Raja : ( agak kaget, mendekat pada hulubalang, sedangkan permaisuri ada di samping Raja ). Ada apa Hulubalang ! apa gerangan berita yang hendak kau sampaikan.49. Hulubalang : Ampun tuankun ! Hamba benar-benar kaget, ketika melihat Tan Putri memasuki lare-lare Istana. Ini berarti Tuan Putri telah pergi ke luar Istana. Hamba siap menerima hukuman atas kelalaian Hamba.
50. Raja : Dae Minga keluar istana ? dimana dia sekarang ( gelisah )
51. Hulubalang : Begitulah adanya baginda !
52. Permaisuri : Bagaimana dengan Putriku Hulubalang?
53. Hulubalang : Tuan Putri dalam keadaan baik-baik saja, Tuanku !
54. Raja : Hulubalang ! Hadapkan ke hadapankau, Dae Minga bersama dayangnya
55. Hulubalang : Baik Tuanku, titah tuanku hamba laksanakan. (Hulubalang keluar dan masuk kembali dengan putri Dae Minga). Tuan Putri telah tiba Baginda.

Adegan IV
Putri dan Dayang-dayang berada di istana
56. Raja : Putriku kenapa engkau keluar istana ? Bukankah sebelumnya Muma telah melarang ?
57. Putri : Ampun beribu ampun Muma dan Dade yang saya muliakan, tadi Ananda bersama dayang-dayang bersenang senang di telaga tempat pemandian, sewaktu kami kembali muncul 2 orang Pangeran yag ingn merebut Ananda ( dengan hati takut bercampur haru )
58. Raja : ( Kaget ) Petaka ? Apa yang terjadi ?
59. Putri : Disaat Ananda mencari ketenangan, tiba-tiba muncul Putra Mahkota Raja Pekat yang mesngganggu ketenangan itu. Anandapun ingin pulang. Tetapi Ptra Raja Pekat menahan ananda. Beberapa saat kemudian , Putra Raja Aga datang. Mereka akhirnya bertarung, karena masing masing ingin memperebutkan Ananda. Ananda khawatir Ayahanda, sebab Putra Rja Pekat yang kalah mengancam akan berperang, kepada siapa yang mempersunting Ananda.
60. Raja : mimpiku kini menjadi kenyataan , karena itu wahai Putriku. Kau jangan lagi keluar istana tanpa seijinku. Sekarang aku harus memikrkan jalan keluar dari permasalahan ini.
61. Putri : Baik Muma ! Ananda pun akan memikirkan pemecahan masalah ini dan ananda rela menerima apapun keputusan Muma.
62. Raja : Sekarang, Ananda boleh pergi, tenangkan pikiranmu. Mudah-mudahan Tuhan Yang Kuasa memberikan jalan yang terbaik bagi kita ( kemudian Putri keluar )
63. Raja : Hulubalang. Masalah ini telah menjadi besar dan hal ini harus kita musyawarahkan. Oleh karena itu, kau beritahukan kepada para pembesar Istana, bahwa besok kita akan bermusyawarah di ruang utama Istana.
64. Hulubalang : Tita baginda, hamba lasanakan.
65. Raja : Ayao Dinda, kita harus istirahat.
( mereka keluar )
Adegan V
( Di dalam kamarnya Putri terlihat sedang duduk termenung. Kadang –kadang ia mengadahkan mukanya kelangit. Ka
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
STORY TITLE
daughter DAE Minga
ILLUSTRATION
In the foyer of the palace. occasional bird chirping sounds, the atmosphere seemed bright. Among the atmosphere in from the left, Dae Minga together ladies. Until in the middle of the stage. Dayang I invited Dae Minga sitting, while the ladies II set his seat.
1. Dayang I: Please sit lord!
2. Daughter: How bright this morning. the atmosphere is cool, comfortable and beautiful.
3. Dayang I: It is a gift that we should be grateful Than princess 4. Dayang III: true princess! Mount Tambora splayed out there, like a verdant tapestry. While in the north, stretching sea very breadth 5. Daughter: But the beauty of it, unable to reassure today's ladies in waiting. I always restless (sad face) 6. Dayang II: What gerangn affecting princess 7. Dayang IV: He hosts daughter why 8. Daughter: (Moving stand) ladies - ladies. Do kalioan feel, that had some today we are not be permitted by the king to exit the palace. 9. Dayang I: True Princess 10. Daughter: Sire prohibit us, because from day to day, a cover of the King and Prince Kearajaan neighbors always arrive in this kingdom. they want mempersuntingku, while if I choose one among them, then the other kingdoms will be offended and I tkaingin paertumpahan it will cause blood in this country. 11. Dayang I: We also are very menghawatirkannya TTuan Princess. 12. Dayang II: SSudahkah Mr. purtri meuusyawarahkan permaysuri halite lord and king. 13. Daughter: This issue has not ladies srdang I think kindness and keburukanya.namaun, long-lamaaku were in the palace inidengan anxiety, makes me feel jenuh.aku want to discover new nuances, which is able to menenengkan heart ini.karena it, ladies! Why do not you take me, to see the state outside the palace, so that boredom and restlessness is a little relieved. 14. Dayang I: (surprised) pardon my lord! Instead we want to prohibit putri.tetapi lord almighty lord king forbids princess palace fence 15. Dayang II: O my lord! Our fear, my lord emperor's wrath therefore 16. Daughter: I mengaerti ladies! But this time we went out briefly saja.kita definitely come back as soon as possible. 17. Dayang II: if so my lord, let it be known'm guarded by troops of the palace. 18. Daughter: no need in waiting! Come on, let's come with me. (They went out. Ladies I, II ladies, ladies III, and IV showed worries) SCENE II Pemmandian natural atmosphere in place outside the palace, fresh udaara sounds of birds chirping (violin music). (princess and her ladies entered stage from left) 19. Daughter: It's beautiful nature here in waiting, full iyang udaranyasejuk.keindahan kedamain, the beauty that brings us closer to nature and the beauty of this ruler who had already soulful ini.sunngguh marvelous creation. oh yes ladies! 20. Dayang I: it is true princess natural scenery was beautiful this morning. 21. Daughter: I surrender to the Lord of this anxiety, so I get a clue, until this problem can be solved with peace. 22. Dayang II: sukurlah princess can think of all the possibilities. 23. Daughter: Now, we are back in waiting, before the soldiers palace when SCENE III When the princess and her ladies in waiting, intercepted by the crown prince sensitive (music legend mbojo). (when the princess and her ladies in waiting about to come out, suddenly appeared crown prince peakat who admonished him) 24. son concentrated: pause briefly, O lord beautiful princess. (while approaching the princess) . (princess and her ladies in waiting stopped and turned around towards the pangeran.dayang ladies a little scared. they protect the princess) 25. daughter: Who the hell my lord? and is there anything we can help? 26. concentrated son: O dae Minga .pantas you at nicknamed "Oha Waja Ngaha ninu Oi Nono.kau soft virtuous character, kta say mannered, pretty and jelita.beberapa parasmu more days dense crown prince, will mempersuntingmu.Ha ... ha .... Ha .... 27. daughter: forgive my lord! servants must return to the palace 28. son concentrated: wait, O princess! You do not have to be afraid. I've asked you to marry the king studio. That means, you are now my. You will Boyong me to my palace to make my life companion. ... .. Ha ha ... .ha (royal son rather go in) 29. aga son: O do not always proud, O son of the royal concentrated mhkota me who is more entitled to marry dae Minga from you. (increasingly tense atmosphere, the daughter and her ladies in waiting is getting scared) 30. son concentrated: (shocked facing towards aga son with fury.) Who are you, how dare interfere with my business. Dae Minga is mine. I've proposed to the king studio. 31. ladies I: never mind, O prince. Do not fight because the master host this problem. 32. ladies II: Let the princess who will determine the choice lord prince. 33. son concentrated: Aaaaaah ...., I'm not going to let dae Minga belong to another orng now you Move aside. I will kill the prince that this oversleep. 34. aga son: you do not deserve to marry Minga O dae dense crown prince. Therefore you lift the foot of this place. (Semakain atmosphere tense) 35. son concentrated: lancangabenar! if you "DOU RANGGA" let "ncao" 36. aga son: "mai" I accept your challenge. Let's finish this issue male. (Music gantau) (concentrated son and son fight aga. The daughter plasticity afraid ladies in waiting a little shaky.) (a moment later, the daughter and her ladies in waiting out.) The fight resumed until soupy lost son but he still threatening aga son. 37. concentrated son: O son of the king's crown aga! Today I have not lost. but remember anyone dare marry Minga dae it will be at war with the kingdom. (exit) 38. son aga: (aga chase but again look towards dae Minga stand, she sought find later say) dae Minga where you (exit) In the middle sits the king's palace and empress, accompanied by her ladies in waiting. 39. king: Dinda! 40. empress: what kanda? 41. King: Did you hear, what dibicrakan by the People and the Crown Prince of the Kingdom of neighbor about our daughter? 42. Consort: About what kanda? Are there any children we do wrong? 43. King: that's not my sister, our children have done nothing wrong. They only mention the beauty of our daughter, with the title "OHA Waja ngaha ninu oi nono" 44. Pernmaisuri: Dinda Kanda really happy! He is God's infinite grace for us. She is the fifteenth month, dazzling, shining on this virtual universe. 45. King: That Dinda! that had me worried. I actually wanted to pick the best match for our children, but these days I always fret by nightmare, that there will be a storm that will remove this country. 46. Consort: Dinda also never dreamed the same thing Kanda. Dinda be afraid if remembering the dream (closer to the King) (warrior suddenly entered from left) 47. Commanders: Forgive my lord's servant Maharaja. Servant has sassy entered the room of the king. 48. King: (somewhat surprised, closer to the commanders, while the empress was beside the King). What's the warrior! what was the news that you want to convey. 49. Commanders: Ampun tuankun! Servant really surprised, when I saw Tan Princess entered lare-lare Palace. This means that the princess had to go outside the Palace. Servant ready to accept punishment for negligence Servant. 50. King: Dae Minga out of the palace? where he is now (anxiety) 51. Commanders: Such was the king! 52. Consort: How to daughter commanders? 53. Commanders: princess in a state of fine, my lord! 54. King: warrior! Expose to hadapankau, Dae Minga together dayangnya 55. Commanders: Good lord, my lord servant decree implemented. (Warrior out and log back in to the daughter of Dae Minga). The princess has arrived Majesty. Scenes IV Princess and Lady-in-waiting at court 56. King: My daughter why you left the palace? Did not previously Muma has banned? 57. Daughter: Ampun thousands mercy Muma and Dade and Gentlemen, before Ananda together maids have fun at the lake baths, when we re-emerge 2 Yag ingn seize Prince Ananda (with a mixture of fear and emotion heart) 58. King: (Shocked) Disaster? What happened? 59. Daughter: When Ananda seek tranquility, suddenly appeared Crown King Concentrated which mesngganggu tranquility it. Anandapun want to go home. But Ptra King Concentrated hold ananda. Moments later, the Son of the King Aga come. They end up fighting, because each wants to fight Ananda. Ananda worry Father, because the Son of RJA Concentrated who lost threatened to fight, to whom the gain Ananda. 60. King: my dream is now a reality, therefore, O daughter. You're no longer out of the palace without seijinku. Now I have to memikrkan way out of this problem. 61. Daughter: Well Muma! Ananda will think of solving this problem and are willing to accept whatever decision emo Muma. 62. King: Now, Ananda may go, calm your mind. Hopefully God Almighty give you the best way for us (then Princess out) 63. King: commanders. This issue has become a large and this should we musyawarahkan. Therefore, you tell the officials of the Palace, that tomorrow we will be consulted in the main room palace. 64. Commanders: Tita sir, I am lasanakan. 65. King: Ayao Dinda, we have to break. (they exit) Scene V (In her room Princess looks sitting pensively. Sometimes -sometimes he held out his face to the sky. Ka



























































































Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: