A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab
Sering sekali terjadi beberapa kendala dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalam kelas tertentu tidak sama dengan hasil yang dicapai oleh kelas yang lain, meskipun yang mengajar adalah guru yang sama. Untuk bisa mengatasi kendala-kendala tersebut, maka guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, diantaranya:
1. Faktor internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari dalam individu yang belajar.
Faktor internal ini memiliki dua aspek, yaitu:
a. Aspek fisiologis
Aspek fisiologis ini meliputi kondisi umum jasmani. Aspek fisiologis yang memadai dapat mempengaruhi semangat individu yang belajar dalam mengikuti pembelajaran.
b. Aspek psikologis
Beberapa aspek psikologis yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa, yaitu:
1) Inteligensi
Inteligensi adalah kemampuan non-fisik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tingkat kecerdasan sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam belajar siswa. Ini bermakna bahwa semakin tinggi kemampuan inteligensi siswa maka semakin besar pula peluang untuk meraih sukses.
2) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang tetap terhadap obyek baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terhadap guru dan mata pelajaran yang disampaikan merupakan pertanda baik bagi kelancaran proses pempelajaran. Sebaliknya, sikap siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disampaikan, apalagi jika disertai dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajaran yang disampaikannya maka akan menimbulkan permasalahan dalam belajar.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan dalam perkembangan selanjutnya, bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu, tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat akan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, orang tua jangan memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian yang sebenarnya bukan bakatnya. Hal ini akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.
4) Minat
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa pada bidang studi tertentu.
5) Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tertentu. Beberapa hal yang termasuk faktor intrinsik yaitu perasaan menyukai materi pelajaran.
b) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan tertentu. Misalnya pemberian hadiah.
Dalam segi kognitif, motivasi yang lebih mempengaruhi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langsung serta tidak bergantung pada pengaruh orang lain.
2. Faktor eksternal
Yang dimaksud faktor eksternal adalah faktor yamg mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari luar individu. Faktor eksternal dibagi menjadi beberapa hal, diantarnya:
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi, dan teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh terhadap belajar siswa adalah orang tua dan keluarga.
b. Lingkungan nonsosial
Beberapa hal yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letak geografisnya, rumah tempat tinggal siswa dan letak geografisnya, alat-alat yang digunakan, keadaan cuaca, dan waktu yang digunakan siswa.
B. Tujuan pembelajarn bahasa Arab
Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber hukum dan ajaran Islam.
2. Siswa dapat memahami danmengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab.
3. Siswa pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab.
4. Agar siswa dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain.
5. Untuk membina ahli bahasa Arab.
C. Kaidah-kaidah umum yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan bahasa Arab
Pengajaran bahasa Arab yang mengutamakan hafalan-hafalan Qawaid terutama pada tingkat pemula, ternyata kurang memberikan keuntungan bahkan akibatnya pembelajaran bahasa Arab dipandang sulit. Agar bahasa Arab tidak dipandang sulit, maka guru perlu memperhatikan kaidah-kaidah umum pembelajaran bahasa Arab. Kaidah-kaidah tersebut antara lain:
1. Mengajarkan bahasa Arab hendaknya dimulai dengan percakapan, meskipun denggan kata-kata yang sederhana dan telah dimengerti serta dipahami peserta didik.
2. Usahakan dalam menyajikan pelajaran bahasa Arab dengan menggunakan alat peraga atau alat bantu. Hal ini sangat penting agar pengajaran menjadi lebih menarik.
3. Mengajar hendaklah dengan mementingkan kalimat-kalimat yang mengandung pengertian dan makna.
4. Mengajarkan bahasa Arab hendaknya mengaktifkan semua panca indera anak didik, lidah harus dilatih untuk percakapan, mata dan pendengaran dilatih untuk membaca dan tangan terlatih untuk menulis dan mengarang.
5. Pembelajaran bahasa Arab hendaklah menarik perhatian dan disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan anak didik.
6. Murid-murid banyak dilatih bicara, membaca dan menulis.
D. Pentingnya psikologi belajar dalam pembelajaran bahasa Arab
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses pengubahan tingkah laku siswa dari tidak memiliki kemampuan berbahasa Arab menjadi mampu berbahasa Arab yang progresif dan bersifat tetap. Kemampuan berbahasa tersebut meliputi empat kemampuan berbahasa, yaitu mendengar, membaca, berbicara dan menulis. Untuk mencapai keempat kemampuan tersebut maka posisi psikologi bahasa menjadi sangat penting. Pentingnya psikologi belajar bahasa Arab dalam pembelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Psikologi belajar bahasa arab bagi guru
Para pendidik sangat perlu untuk mengetahui bahkan mendalami psikologi untuk kepentingan suksesnya pendidikan terhadap anak didiknya. Karena mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus menyesuaikan diri dengan jiwa anak seperti minat dan bakatnya yang semua itu memerlukan psikologi sebagai dasar, disertai dengan pengetahuan teknik, teori dan praktik evaluasi. Beberapa manfaat yang diperoleh guru dari psikologi adalah mengetahui perbedaan individual antara anak yang satu dengan yang lainnya di dalam kelas, di sekolah dan dalam lingkungan belajarnya. Guru harus menyadari bahwa tugasnya adalah menciptakan suasana kelas, suasana sekolah sedemikian rupa sehingga sifat kepribadian dan kecerdasan anak didik tumbuh sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
2. Psikologi belajar bahasa arab bagi lembaga dan penyelenggara pendidikan
Adapun pentingnya psikologi belajar bagi penyelenggara pendidikan adalah terutama untuk menentukan waktu yang tepat untuk pembelajaran bahasa Arab, yaitu dalam penyusunan jadwal. Waktu pembelajaran bahasa Arab dan waktu istirahat harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.
Disamping itu, hal-hal yang perlu diperhatikan pula dalam kaitannya dengan pentingnya psikologi belajar secara umum bagi guru dan lembaga pendidikan bahwa pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar dia mencapai kedewasaan. Bantuan ini berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif, sehingga benar-benar menunjang perkembangannya. Tuntunan ini diberikan melalui pergaulan pedagogis dengan anak, yaitu pergaulan yang bersifat mendidik.
انّ اللغة طريقة انسانية خالصة للاتصال الذي يتمّ بواسطة نظام من الرموز التي تنتج طواعية. فاللغة عنده نظام ولا يستطيع المتكلم ان يغير تتابع الكلمات اذا اراد الفهم.
E. Tujuan pidato
1. Menghibur
Pidato jenis ini biasanya dilakukan dalam acara pesta ulang tahun atau yang sejenisnya. Tujuannya, agar suasana pesta tetap segar, ceria dan bahagia. Pembicara hanya menyampaikan hal-hal yang menyenangkan berkaitan dengan acara, tamu undangan, hidangan dan lain lain. Gaya bicara santai dan terampil memberikan humor.
2. Memberi tahu
Pembicara berusaha membicarakan suatu masalah dengan jelas agar pendengar menjadi tahu dan paham. Untuk itu, pembicara menyampaikan contoh, perbandingan dan keterangan yang mendukung.
3. Mengajak
Pembicara berusaha meyakinkan dan mempengaruhi pendengar agar melakukan apa yang dikehendaki pembicara. Untuk itu, pembicara menyampaikan banyak alasan, bukti dan contoh nyata yang bisa meyakinkan pendengar dan akhirnya pendengar mau mengikuti kringinan pembicara. Contohnya pidato kampanye.
F. Situasi pidato
1. Resmi
dalam situasi resmi biasanya pembicara membaca naskah yang sudah disiapkan. Sebab, selain kemungkinan terdapat kesalahan, naskah pidato juga dapat disimpan sebagai arsip.
Dalam situasi resmi, jika pembicara tidak memakai naskah maka pembicara tidak bisa mengembangkan pidatonya secara leluasa karena waktunya sudah ditentuksn secara ketat.
2. Setengah resmi
Dalam situasi setengah resmi, pembicara dapat mengembangkan isi pidatonya secara agak bebas. Tetapi kesan resmi harus tetap dipertahankan.
3. Tidak resmi
Pada situasi tidak resmi, pembicara dapat mengembangkan isi pidatonya secara bebas sesuai dengan tujuan dan selera pendengar.
Dan waktu yang digunakan tidak terlalu dibatasi.
G. Pendekatan isi pidato
1. Pendekatan intelektual
Pendekatan ini mengutamakan penalaran karena pendengar sudah terbiasa berpikir logis. Segala sesuatu akan selalu dicerna dengan kemampuan ber