Mental blok artinya kondisi jiwa ya

Mental blok artinya kondisi jiwa yang meyakini sebuah konsep mental salah, lemah, dan kalah, seperti keyakinan akan dirinya sebagai seorang yang lemah, bodoh, miskin, serba kekurangan, merasa tidak mampu, dan lain- lain. Mental blok dapat juga diartikan sebagai kondisi mentalitas jiwa yang mempunyai keyakinan salah akan persepsi pada diri sendiri.
Menurut Jennie S, “ bila ada sepasang anak yang terlahir kembar dengan komposisi genetika yang identik, mendapat pendidikan yang tidak sama, pengalaman hidup yang serupa, namun akhirnya mereka tetap mumpunyai kepribadian yang sama, hal ini dikarenakan setiap otak memperogram dirinya masing-masing , alias mengonstruksi diri secara berbeda. Maka, alangkah indahnya jika semua menjalankan kemampuan memprogram pikran dengan optimal demi menjalankan misi hidup penuh dengan kesuksesan.
Apa yang diutarakan Jennie mengandung arti bahwa potensi kecerdasan pikiran manusia itu pada awalnya sama, tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Perbedaan itu terjadi karena adanya pengaruh dari luar diri, keluarga, bacaan, lingkungan maupun sekolah.
Para siwa yang dalam fikirannya banyak bersarang mental blok niscaya akan menjadi pelajar yang pasif, pesimistik, berpandangan negatif terhadap diri sendiri dan dunia luar, paradigma pola fikir dan pola tindakan akan tertutup rapat, susah untuk maju dan berkembang. Mental blok yang bersemayam dalam dirinya akan bekerja secara spontan dan tiba-tiba. Jika seseorang mengucapkan kata-kata tidak bisa, tidak akan, tidak mampu, tidak benar, dan salah, maka hal itulah yang kemungkinan besar ia dapatkan di dunia nyata. Dengan bahasa tersebut ia sudah menolak keberhasilan. Pelajar yang berkeyakinan negatif, mental bloknya terlalu tebal, berpikiran negatif terhadap diri sendiri, inilah fakta yang banyak terjadi. Banyak di dapati siswa yang bercitra diri negatif. Mereka menganggap dirinya bodoh , malas, nakal, dan serba tidak bisa dalam menelaah pelajaran. Mereka mendapatkan nilai Matematika dan Bahasa Inggris di sekolah sangat minim. Dalam diri siswa selalu terngiang ungkapan “matematika dan Bahasa Ingris susah” atau “ kamu sudah berusaha belajar, namun nilaimu tetap jelek. Ini berarti kamu memang anak bodoh dan tidak berbakat pintar.” Kata-kata bodoh, malas, dan sejenisnya merupakan virus fikiran yang sangat berbahaya bagi anak. Bila anak sering mendapatkan kata-kata negatif, maka lambat laun anak akan meyakini dan membenarkanya. Setelah itu otaknya akan mengalami kemandegan berpikir. Jiwanya lemah dan diliputi patah semangat. Tidak memiliki semangat . pribadinya menjadi rendah diri dan jauh dari kepercayaan diri. Contohnya seperti kata- kata tersebut “ kalau bicara pakai otak jangan pakai dengkul”. Dengan kata-kata tersebut otaknya tidak akan mau bekerja dan akan istirahat total. Dia tidak akan berbicara dengan menggunakan otak tapi dengan menggunakan dengkul. Seperti yang dikatakan orang-orang di sekitarnya seperti orang tua, guru, atau orang yang lebih dewasa dari dirinya.
Siapa programer mental blok itu ? perlu di ketahui bahwa orang tualah yang paling bertanggung jawab terhadap pembentukan mental blok dalam diri ank-anaknya. Orang tua atau lingkungan keluarga adalah programer pertama dalam pembentukan mental blok. Setelah itu baru lingkungan sekitar, termasuk lingkungan sekolah. Kesuksesan dan kegagalan hidup akan sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan dan mentalitas diri, yang dalam perkembangan evolusi dunia keilmuan di kenal dengan sebutan “emotional and spiritual” bukan oleh kecerdasan intelektualnya. Bagaimana mungkin intelektual bisa bekerja jika emosional terganggu ketenangannya ? intelektual akan berfungsi dengan sangat baik di kala kecerdasan emosional dan spiritual terkelola dengan bagus. Sesungguhnya segala sesuatu itu ada sebab musababnya. Kecerdasan siswa bisa di sebabkan oleh peran serta pendidik yang sangat menyenangkan , hubungan psikologis antara siswa dan guru yang terjalin baik dan juga peran orang tua yang ikut mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan gaya pengajaran yang membanggakan akan membantu perkembangan diri anak menuju kemajuan.
Masih banyak dan hampir 70% siswa di suatu sekolah mengalami mental blok yang sangat berdampak pada proses belajarnya. Baik masalah yang ia dapat dirumah, dilingkungan ataupun disekolah yang membuat ia merasa terpojok dan tidak berguna. Seorang anak akan sulit berkonsentrasi dan tidak siap dalam menerima pelajaran jika kecerdasan emosional dan intelektualnya tidak berjalan dengan bagus. Ia akan sulit menerima pelajaran karena sifat pasimis pada dirinya dan banyak kendala yang sudah saya jelaskan di paragraf sebelumnya. Maka disini saya akan mencoba menerapkan metode Hypnoteaching ini dalam proses memotivasi siswa agar kembalinya semangat, niat belajar dan kepercayaan terhadap diri sendiri . setelah keadaan jiwa siswa juga sudah tenang dan tidak merasa mempunyai masalah yang membuat ia tidak semangat dalam belajar, sekarang saya akan menggunakan metode ini dalam proses pengajaran bahasa inggris. membangkitkan semangat, kepercayaan diri siswa, dan niat belajarnya kembali dengan sugesti dan kalimat-kalimat positf dalam penguasaan kosa kata bahasa inggris.

Hasil (Inggris) 1:

The Mental block that is the condition of soul that believes a mental concept wrong, weak, and lose, such as the belief in himself as a weak, stupid, poor, underprivileged, feel inadequate, and others. Mental blocks can also be interpreted as a condition of the soul has the mentality of belief will be the perception of yourself.According to Jennie s., "when there is a child born of a pair of twins with identical genetic composition, which is not the same education, life experiences that are similar, but in the end they are still mumpunyai the same personality, this is because every brain himself each memperogram, aka mengonstruksi differently. Then, it would be wonderful if all the running ability of programming pikran with optimum for the sake of pursuing the Mission of life full of success.What was Jennie meaning that the potential intelligence of the human mind that is initially the same, not much different from each other. The differences occur due to influence from outside of yourself, family, reading, school or neighborhood.Para siwa yang dalam fikirannya banyak bersarang mental blok niscaya akan menjadi pelajar yang pasif, pesimistik, berpandangan negatif terhadap diri sendiri dan dunia luar, paradigma pola fikir dan pola tindakan akan tertutup rapat, susah untuk maju dan berkembang. Mental blok yang bersemayam dalam dirinya akan bekerja secara spontan dan tiba-tiba. Jika seseorang mengucapkan kata-kata tidak bisa, tidak akan, tidak mampu, tidak benar, dan salah, maka hal itulah yang kemungkinan besar ia dapatkan di dunia nyata. Dengan bahasa tersebut ia sudah menolak keberhasilan. Pelajar yang berkeyakinan negatif, mental bloknya terlalu tebal, berpikiran negatif terhadap diri sendiri, inilah fakta yang banyak terjadi. Banyak di dapati siswa yang bercitra diri negatif. Mereka menganggap dirinya bodoh , malas, nakal, dan serba tidak bisa dalam menelaah pelajaran. Mereka mendapatkan nilai Matematika dan Bahasa Inggris di sekolah sangat minim. Dalam diri siswa selalu terngiang ungkapan “matematika dan Bahasa Ingris susah” atau “ kamu sudah berusaha belajar, namun nilaimu tetap jelek. Ini berarti kamu memang anak bodoh dan tidak berbakat pintar.” Kata-kata bodoh, malas, dan sejenisnya merupakan virus fikiran yang sangat berbahaya bagi anak. Bila anak sering mendapatkan kata-kata negatif, maka lambat laun anak akan meyakini dan membenarkanya. Setelah itu otaknya akan mengalami kemandegan berpikir. Jiwanya lemah dan diliputi patah semangat. Tidak memiliki semangat . pribadinya menjadi rendah diri dan jauh dari kepercayaan diri. Contohnya seperti kata- kata tersebut “ kalau bicara pakai otak jangan pakai dengkul”. Dengan kata-kata tersebut otaknya tidak akan mau bekerja dan akan istirahat total. Dia tidak akan berbicara dengan menggunakan otak tapi dengan menggunakan dengkul. Seperti yang dikatakan orang-orang di sekitarnya seperti orang tua, guru, atau orang yang lebih dewasa dari dirinya. Who is the mental blocks that programmers? Please note that the tualah are the most responsible for the formation of a mental block in ank-anaknya. A parent or family environment is the first programmers in the formation of mental blocks. After that, the surrounding environment, including school environment. The success and failure of life would be greatly affected by psychiatric conditions and self mentality, which is in the development of the evolution of the world of science known as "emotional and spiritual" rather than by his intellectual brilliance. How could the intellectual could work if the emotional disturbed the silence? intellectual property will function very well at a time when intelligence managed with emotional and spiritual good. Indeed, everything is for musababnya. Wit students can incur by role and a very good educator, psychological relationships between students and teachers and also established the role of parents who educate children with loving care and teaching styles that boast will help the development of the child's progress toward the self. There are still many and almost 70% of students in a school are having a mental block that is impact on the learning process. Both issues that he can be at home, in schools or surroundings that make it feel cornered and useless. A child will be hard to concentrate and not prepared in accepting tuition if his intellectual and emotional intelligence are not going good. It will be difficult to receive the lesson because the nature of pasimis on her and the many obstacles that I have described in the previous paragraph. So here I will try to apply this Hypnoteaching method in the process of motivating students to return spirit, intention of learning and confidence in yourself. After the State of the soul is also quiet and students do not feel have problems that make it not passion in learning, now I am going to use this method in the process of teaching the English language. uplifting, the confidence of students, and his intentions are back with a suggestion and positf sentences in mastering English vocabulary.