Kata Raja Siluman kera dengan lanta

Kata Raja Siluman kera dengan lantang sambil bersujud dan memberi hormat kepada Bagus Kuning yang diikuti oleh para siluman kera yang lain.

“Selanjutnya, setelah ini maka perjanjian yang kita buat tadi harus dijalankan, kau lah Ratu kami hai Bagus Kuning.” Lanjut Raja Siluman Kera dan diikuti oleh penghormatan oleh para siluman kera lainnya.

“Baiklah, tapi kalian tidak perlu bersujud begikut karena hal yang demikian ini adalah tidak patut dilakukan karena aku hanyalah seorang manusia biasa begitu juga kalian yang merupakan sama-sama makhluk Allah, bagiku hanya Dia (Allah SWT) yang patut disembah dan patut dimintai pertolongan.’’ Kata Bagus Kuning.
Bagus Kuning pun akhirnya menetap di tempat itu bersama para pengikutnya. Sampai kemudian para pengikutnya sepakat mendirikan keraton dengan Bagus Kuning sebagai Ratunya. Sejak saat itu namanya resmi menjadi Ratu Bagus Kuning dan para siluman kera pun tetap menetap di tempat itu dan tetap tunduk pada Ratu Bagus Kuning hingga pada suatu hari Ratu Bagus Kuning pun wafat dan disemayamkan di lokasi keratonnya. Para pengikutnya tetap setia dan terus menyebarkan ajaran Islam ke wilayah-wilayah lain. Para siluman kera pun tetap setia menunggui makam Ratu Bagus Kuning. Konon, sampai wafatnya Ratu Bagus Kuning tetap menjadi perempuan yang suci dan ia tidak pernah menikah.
Sampai saat ini, lokasi tempat keraton Ratu Bagus Kuning dan sekitarnya disebut dengan Bagus Kuning yang terletak di Kecamatan Plaju, Kota Palembang. Kini lokasi keraton sudah tidak ada lagi karena tempat tersebut sejak zaman kolonial telah dijadikan lokasi perumahan karyawan perusahaan minyak pemerintah yang kini bernama Pertamina. Kini hanya tersisa makam yang dipercaya sebagai makam Ratu Bagus Kuning didalam kompleks perumahan pertamina dan diantara Lapangan Golf Plaju yang masih sering diziarahi oleh masyarakat muslim kota Palembang khususnya oleh waga Palembang keturunan Arab-Hadhramaut yang merasa memiliki kedekatan hubungan emosional dan garis keturunan yang sama karena di percaya pula bahwa Ratu Bagus Kuning adalah seorang Waliyah (Wali Perempuan) dan seorang Syarifah (Perempuan keturunan Nabi Muhammad saw).

Para Siluman Kera kini dipercaya masih tinggal diwilayah tersebut terutama di Stadion Patra Jaya Pertamina, Plaju yang konon katanya jumlah kera disitu tetap tidak berkurang dan tidak lebih.

Kesimpulan
Cerita ini merupakan mithe bagi masyarakat Plaju Palembang. Hikmah yang dapat dipetik dari ceritaini adalah hendaknya kita tidak takut dalam menegakkan kebenaran dan keadilan dan menjalankan syariat Islam. Yakinlah Allah SWT akan menolong melindungi siapapun hambanya yang beriman kepada-Nya.

Hasil (Inggris) 2:

Said King Demon apes aloud while bowing and saluting Good Yellow followed by the stealth apes. "Then, after this the agreement that we created earlier should run, you're the one our Queen hai Good Yellow." Continue King Demon Monkey and was followed by a tribute by the phantom of the other apes. "All right, but you do not have to kowtow begikut because such things are not worth doing because I was just an ordinary man as well as you who are equally God's creatures, for me only He (Allah SWT) worthy of worship and deserves asked for help. '' said Good Yellow. Good Yellow was eventually settled in that place with his followers. Until then his followers agreed to set up the Good Yellow palace as queen. Since then the name officially became Ratu Bagus Kuning and the phantom monkey was still settling in that place and remain subject to Ratu Bagus Kuning until one day Ratu Bagus Kuning also died and was buried at the site keratonnya. His followers remain loyal and continue to spread the teachings of Islam to other areas. The stealth monkey was still faithfully waiting on the tomb of Ratu Bagus Kuning. That said, until the death of Ratu Bagus Kuning remains a holy woman and she never married. Until now, the location of the palace and surrounding Ratu Bagus Kuning called the Good Yellow located in District Plaju, Palembang. Now the location of the palace is no longer there because the site since colonial times has been used as a location for employee housing state oil company that is now called Pertamina. Now only tomb that is believed to be the tomb of Ratu Bagus Kuning in residential complexes pertamina and among Golf Plaju still often diziarahi Muslim community in Palembang in particular by Waga Palembang Arab-Hadhramaut who felt a closeness emotional connection and the same bloodline as in believes also that of Ratu Bagus Kuning is a Waliyah (guardian) and a Syarifah (Female descendants of the Prophet Muhammad). the Demon monkeys are now believed to be living in the region, especially in the stadium Patra Jaya Pertamina, Plaju who supposedly said the number of apes there still are not reduced and nothing more. Conclusion this story is for the community mithe Plaju Palembang. Lessons to be learned from ceritaini is we should not be afraid to uphold truth and justice and enforce Sharia Law. Be assured Allah will help protect anyone servants who have faith in Him.