Guide : Awalnya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda. Lalu, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee salah satu anak yatim untuk digunakan sebagai perusahaan besar yang memproduksi rokok Sampoerna. Pada tahun 2003, pada ulang tahun ke-90 perusahaan, kompleks itu dikembalikan dan sebagian berubah menjadi museum. Tetapi sampai hari ini masih sebagian bangunannya masih digunakan sebagai rumah produksi untuk pembuatan rokok paling bergengsi di Indonesia, seperti Dji Sam Soe.