4. Mendaki Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama 26 Di terjemahan - 4. Mendaki Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama 26 Di Arab Bagaimana mengatakan

4. Mendaki Gua Hira, Tempat Nabi Mu

4. Mendaki Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama 26 Di antara tujuan ziarah yang ditawarkan oleh pembimbing haji kami selama tinggal di Makkah adalah mengunjungi gua Hira. Gua ini mempunyai kedudukan penting dalam sejarah Islam, di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Alqur’an yang pertama, yaitu Surat Al‘alaq 1-5. Nabi Muhammad SAW yang ummi, tidak bisa membaca dan menulis, dipaksa sampai tiga kali oleh Malaikat Jibril untuk membaca ayat tersebut. Hingga beliau berkata, “ma ana bi qariin”, saya bukanlah seorang yang pandai membaca. Jabal Nur tempat dimana Gua Hira berada (Sumber : panoramio.com) Gua Hira terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya), sekitar 6 km sebelah utara Masjidil Haram, Makkah. Tinggi gunung ini 281 m dengan panjang pendakian sekitar 645 meter. Sebenarnya tidak terlalu tinggi, tetapi medannya cukup berat. Untuk bisa mencapai gua tersebut, kita harus mendaki bebatuan yang terjal dengan sudut kemiringan yang cukup tajam. Karena alas an itulah pembimbing haji kami hanya menawarkan trip ini kepada orang-orang yang dipandang punya kesiapan mental dan fisik yang prima. Dari jumlah jamaah 442 orang, hanya sekitar 70 orang yang ikut dalam pendakian tersebut. Banyak di antara mereka yang masih muda pun ternyata tidak punya nyali untuk ikut dalam pendakian tersebut, malah beberapa orang yang umurnya sudah cukup tua memberanikan diri ikut naik ke atas. Alhamdulillah, saya berdua dengan istri bisa ikut dalam rombongan tersebut. Semula, istri saya kurang tertarik karena membayangkan medan pendakian yang cukup berat. Setelah saya bercerita betapa pentingnya gua ini dalam sejarah Islam, Nabi SAW juga beberapa kali mengunjungi gua ini dan bahwa bapak saya yang sudah cukup sepuh juga menyempatkan diri mendaki gua ini, ketika naik haji pada tahun 2003 lalu, dia menjadi bersemangat. Setelah itu pembimbing memberikan sedikit arahan dan rombongan langsung berangkat naik. Saat dini hari tersebut rombongan kami termasuk rombongan pertama yang naik. setelah sampai di puncak, harus turun sedikit lagi untuk mencapai gua tersebut. Letak Gua Hira tepat berada di belakang dua batu raksasa yang sangat dalam dan sempit dengan ketinggian sekitar dua meter. Di bagian ujung kanan gua terdapat lubang kecil yang dapat dipergunakan untuk memandang kawasan bukit dan gunung arah Makkah. Panjang gua sekitar tiga meter dengan lebar sekitar satu setengah meter dengan ketinggian sekitar dua meter. Gua ini hanya cukup digunakan untuk shalat dua orang. Di bagian kanan gua terdapat teras dari batu yang hanya cukup digunakan untuk shalat dalam keadaan duduk. Antrian di pintu Gua Hira Setiap orang yang masuk ke dalam gua tersebut biasanya langsung menunaikan shalat. Ini yang membuat antrian orang menjadi cukup panjang. Kami sendiri memutuskan untuk tidak menunaikan shalat di gua tersebut karena semakin siang, jumlah pengunjung semakin banyak. Pemandangan Makkah dinihari dari lereng Jabal Nur Masuk Gua Hira Bid’ah ? Sayang gua tersebut kesannya tidak terurus, di sana-sini terdapat banyak coretan yang sebenarnya tidak perlu ada di situs bersejarah semacam Gua Hira. Tepat di depan pintu gua, terdapat tulisan Arab ‘Ghor Hira’ dengan cat warna merah, lalu di atas tulisan itu terdapat tulisan dua ayat pertama Surat Al-Alaq dengan cat warna hijau. Tulisan tersebut juga tidak ditulis dengan kaligrafi yang indah. Keadaan seperti ini bisa terjadi tak lepas dari faham keagamaan yang dianut oleh kerajaan Saudi yang memang tidak begitu menghiraukan situs-situs peninggalan sejarah Islam. Bahkan tepat di lereng Jabal Nur, terdapat peringatan yang ditulis dalam berbagai bahasa yang isinya berupa peringatan bahwa mendaki Gua Hira adalah termasuk perbuatan bid’ah, sesuatu yang baru yang dilarang dalam agama. Meskipun demikian, peringatan tersebut tidak mampu mengurangi minat jamaah haji dari berbagi negara untuk menapaktilasi apa yang pernah dilakukan oleh Nabi SAW, lebih dari 14 abad yang lalu.

0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Arab) 1: [Salinan]
Disalin!
4. Mendaki Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama 26 Di antara tujuan ziarah yang ditawarkan oleh pembimbing haji kami selama tinggal di Makkah adalah mengunjungi gua Hira. Gua ini mempunyai kedudukan penting dalam sejarah Islam, di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Alqur’an yang pertama, yaitu Surat Al‘alaq 1-5. Nabi Muhammad SAW yang ummi, tidak bisa membaca dan menulis, dipaksa sampai tiga kali oleh Malaikat Jibril untuk membaca ayat tersebut. Hingga beliau berkata, “ma ana bi qariin”, saya bukanlah seorang yang pandai membaca. Jabal Nur tempat dimana Gua Hira berada (Sumber : panoramio.com) Gua Hira terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya), sekitar 6 km sebelah utara Masjidil Haram, Makkah. Tinggi gunung ini 281 m dengan panjang pendakian sekitar 645 meter. Sebenarnya tidak terlalu tinggi, tetapi medannya cukup berat. Untuk bisa mencapai gua tersebut, kita harus mendaki bebatuan yang terjal dengan sudut kemiringan yang cukup tajam. Karena alas an itulah pembimbing haji kami hanya menawarkan trip ini kepada orang-orang yang dipandang punya kesiapan mental dan fisik yang prima. Dari jumlah jamaah 442 orang, hanya sekitar 70 orang yang ikut dalam pendakian tersebut. Banyak di antara mereka yang masih muda pun ternyata tidak punya nyali untuk ikut dalam pendakian tersebut, malah beberapa orang yang umurnya sudah cukup tua memberanikan diri ikut naik ke atas. Alhamdulillah, saya berdua dengan istri bisa ikut dalam rombongan tersebut. Semula, istri saya kurang tertarik karena membayangkan medan pendakian yang cukup berat. Setelah saya bercerita betapa pentingnya gua ini dalam sejarah Islam, Nabi SAW juga beberapa kali mengunjungi gua ini dan bahwa bapak saya yang sudah cukup sepuh juga menyempatkan diri mendaki gua ini, ketika naik haji pada tahun 2003 lalu, dia menjadi bersemangat. Setelah itu pembimbing memberikan sedikit arahan dan rombongan langsung berangkat naik. Saat dini hari tersebut rombongan kami termasuk rombongan pertama yang naik. setelah sampai di puncak, harus turun sedikit lagi untuk mencapai gua tersebut. Letak Gua Hira tepat berada di belakang dua batu raksasa yang sangat dalam dan sempit dengan ketinggian sekitar dua meter. Di bagian ujung kanan gua terdapat lubang kecil yang dapat dipergunakan untuk memandang kawasan bukit dan gunung arah Makkah. Panjang gua sekitar tiga meter dengan lebar sekitar satu setengah meter dengan ketinggian sekitar dua meter. Gua ini hanya cukup digunakan untuk shalat dua orang. Di bagian kanan gua terdapat teras dari batu yang hanya cukup digunakan untuk shalat dalam keadaan duduk. Antrian di pintu Gua Hira Setiap orang yang masuk ke dalam gua tersebut biasanya langsung menunaikan shalat. Ini yang membuat antrian orang menjadi cukup panjang. Kami sendiri memutuskan untuk tidak menunaikan shalat di gua tersebut karena semakin siang, jumlah pengunjung semakin banyak. Pemandangan Makkah dinihari dari lereng Jabal Nur Masuk Gua Hira Bid’ah ? Sayang gua tersebut kesannya tidak terurus, di sana-sini terdapat banyak coretan yang sebenarnya tidak perlu ada di situs bersejarah semacam Gua Hira. Tepat di depan pintu gua, terdapat tulisan Arab ‘Ghor Hira’ dengan cat warna merah, lalu di atas tulisan itu terdapat tulisan dua ayat pertama Surat Al-Alaq dengan cat warna hijau. Tulisan tersebut juga tidak ditulis dengan kaligrafi yang indah. Keadaan seperti ini bisa terjadi tak lepas dari faham keagamaan yang dianut oleh kerajaan Saudi yang memang tidak begitu menghiraukan situs-situs peninggalan sejarah Islam. Bahkan tepat di lereng Jabal Nur, terdapat peringatan yang ditulis dalam berbagai bahasa yang isinya berupa peringatan bahwa mendaki Gua Hira adalah termasuk perbuatan bid’ah, sesuatu yang baru yang dilarang dalam agama. Meskipun demikian, peringatan tersebut tidak mampu mengurangi minat jamaah haji dari berbagi negara untuk menapaktilasi apa yang pernah dilakukan oleh Nabi SAW, lebih dari 14 abad yang lalu.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Arab) 2:[Salinan]
Disalin!
النبي محمد تلقى 4. تسلق جبل حراء، أول الوحي 26 من بين الأماكن الحج من قبل الموجهين الحج التي نقدمها خلال فترة الإقامة في مكة لزيارة غار حراء. هذا الكهف له مكانة هامة في تاريخ الإسلام، وهذا هو المكان الذي حصل على النبي محمد اول الوحي من القرآن، وهي سورة Al'alaq 1-5. النبي الأمي محمد، لا يستطيعون القراءة والكتابة، واضطر إلى ثلاث مرات من قبل الملاك جبرائيل لقراءة الآية. حتى قال: "ما أنا qariin ثنائية"، أنا لست الرجل الذي يعرف كيف يقرأ. يقع جبل النور حيث غار حراء (المصدر: panoramio.com) الواقعة في غار حراء جبل النور (جبل النور)، حوالي 6 كم شمال الهرم، مكة المكرمة. جبل عال 281 م لتسلق طويل عن 645 متر. في الواقع، ليست عالية جدا، ولكن التضاريس ثقيلة جدا. لتكون قادرة على الوصول إلى الكهف، وكان علينا أن تسلق الصخور شديدة الانحدار بزاوية حادة. لأن السبب في أننا نقدم فقط الحاج الإشراف على هذه الرحلة إلى الناس الذين رأوا التميز الاستعداد البدني والعقلي. 442 حاجا من عدد من الناس، فقط حوالي 70 شخصا شاركوا في الصعود. كان العديد منهم من الشباب واحد لم يكن لديك الشجاعة للمشاركة في الصعود، وحتى بعض الأشخاص الذين تتراوح أعمارهم هو الشجاعة القديمة بما فيه الكفاية لترتفع إلى الأعلى. الحمد لله زوجتي على حد سواء يمكن أن تشارك في المجموعة. في البداية، كانت زوجتي أقل اهتماما في فكر تسلق التضاريس هي ثقيلة جدا. بعد قلت له مدى أهمية هذا الكهف في تاريخ الإسلام، والنبي أيضا بعدة زيارات إلى هذا الكهف وأن والدي هو بالفعل قديمة جدا أيضا أخذت وقتا لتسلق هذا الكهف، عندما الحج في عام 2003، أصبحت متحمس. بعد أن المستشارين توفير القليل من التوجيهات وغادر الوفد المرافق له الارتفاع. عندما الصباح الباكر شملت حزبنا الدفعة الأولى من الركوب. بعد وصوله إلى القمة، لابد من منصبه لفترة أطول قليلا للوصول الى الكهف. موقع غار حراء خلف اثنين من الحجارة العملاقة التي هي عميقة جدا وضيقة مع ارتفاع حوالي مترين. في الطرف الأيمن من الكهف هناك ثقب صغير التي يمكن استخدامها لعرض منطقة التلال والجبال نحو مكة المكرمة. ويبلغ طول الكهف حوالي ثلاثة أمتار ويبلغ عرضه حوالي واحد ونصف متر مع ارتفاع حوالي مترين. يستخدم هذا الكهف فقط تماما للصلاة شخصين. على الجانب الأيمن هناك شرفة من كهف الحجر الذي هو فقط ما يكفي لاستخدام للصلاة في الجلوس. قائمة الانتظار على باب مغارة حراء كل من يذهب الى كهف عادة يصلي على الفور. وهذا هو ما يجعل الناس أصبحت طوابير طويلة جدا. نحن أنفسنا قررت عدم صلى في كهف بسبب فترة ما بعد الظهر، وعدد من الزوار في تزايد مستمر. وجهة نظر من المنحدرات فجر مكة المكرمة جبل النور تسجيل غار حراء بدعة؟ لا تهمل الكهف الانطباع الأعزاء، هنا وهناك الكثير من الشرائط التي لا داعي لها في المواقع التاريخية النوع غار حراء. حق أمام مدخل الكهف، وهناك الخط العربي "غور حراء مع طلاء أحمر، ثم على رأس المشاركات التي يوجد يكتب الآيتين الأولى من سورة العلق مع طلاء أخضر. كما لم يكتب هذه المادة مع الخط الجميل. أشياء من هذا القبيل يمكن أن يحدث لا يفصلها عن الأيديولوجية الدينية التي تتبناها المملكة السعودية التي ليس كذلك تجاهل المواقع التراثية في التاريخ الإسلامي. حتى الحق في سفوح جبل النور، هناك إنذار كتابي في مختلف اللغات التي محتويات التحذير الذي تم تضمينه تسلق جبل حراء أعمال بدعة، شيئا جديدا ممنوع في الدين. ومع ذلك، فإن التحذير ليست قادرة على خفض الفائدة من الحجاج من مختلف البلدان لإعادة ما تم القيام به أبدا من قبل النبي صلى قبل أكثر من 14 قرنا.

Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: