Based on calculations using using SPSS 20.0 retrieved Sig. = 0.000 < 0.05 then H0 is rejected and the H1 is accepted, which means that there is a significant difference in increasing the literacy ability of grade VII between learning using a realistic model of the CPS assisted berpendekatan Edmodo, learning to use the CPS assisted berpendekatan realistic model Edmodo, and use scientific approach. Then do further tests using Scheffe test. Further tests were chosen because of the large number of members in each group of samples and data sharing on groups having the same variance/homogeneous. Based on the advanced test obtained an average increase in the ability of mathematical literacy students using learning realistic berpendekatan CPS assisted Edmodo is better than the average increase in the ability of mathematical literacy students learning by using CPS berpendekatan realistic mathematical literacy and ability of students by using a scientific approach.Mathematical literacy ability factors cause students to the study of model-assisted approach realistic CPS Edmodo is better than the average mathematics literacy ability in learning realistic approach and CPS models average mathematical literacy ability using scientific approach is one model of learning in the classroom learning the CPS assisted Edmodo realistic approach that is media use Edmodo that helps teachers in the delivery of materials, delivery problems related to daily life , and can be used as a form of evaluation and confirmation after learning activities taking place. Edmodo helped facilitate students to understand the material and in the exercise problems related to daily life. Students with easy mengaskses Edmodo is not only at the time of learning in the classroom, so that students can discuss with other students not only at the time of learning in the classroom, learning using learning model and realistic approach to CPS, using this model students are required to be active in understanding the real problems related to daily life in a group. Students engage actively and independently in learning. The role of the teacher in the learning model and realistic approach to CPS is a delightful variety of real problems, facilitating the investigation of students and supports the learning of students. The difference between the classes that use a model of realistic approach assisted Edmodo CPS and CPS models use class realistic approach lies in the use of media Edmodo. During the learning process in the classroom using model-assisted approach realistic CPS Edmodo and learning models that use the CPS (Creative Problem Solving) realistic approaches have in common, namely, students work in groups to solve problems related to daily life. Realistic approach used also emphasized the involvement of students in full process to be able to find the material learned and relate it to real life situations so as to encourage students to be able to apply it in their life (Wardono, 2014). It then was able to increase the ability of mathematical literacy students. The above analysis in accordance with the results of research He (2014) stating that learning with model-based contextual CPS can increase the ability of mathematical literacy. This is because the study of model-assisted approach realistic CPS Edmodo, students are given a lot of real problems related to daily life through the medium of Edmodo. The teacher acts as a facilitator that uploading exercise problem and motivate Shiva in order to utilize optimally with Edmodo media discuss and give each other feedback in the completion of a real problem. So, students accustomed to questions about material opportunities related to everyday life. In addition, with the use of CPS students make models easier to understand material because the meraka discussing with his group to understand the material so that, if there are students who do not understand each other can explain in his group. Kualitas pembelajaran dapat diukur melalui tiga strategi, yakni (1) strategi pengorganisasian pembelajaran; (2) strategi penyampaian pembelajaran; dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran (Uno, 2011). Kualitas pembelajaran dikatakan baik apabila pada aspek persiapan (strategi pengorganisasian pembelajaran), pelaksanaan (strategi penyampaian pembelajaran) dan evaluasi (strategi pengelolaan pembelajaran) minimal memenuhi kriteria baik. Berdasarkan data hasil lembar pengamatan terhadap kualitas pembelajaran pada setiap pertemuan dengan model CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo menunjukkan bahwa rata-rata presentase kualitas pembelajaran yaitu 83,45% termasuk dalam katergori baik dan rata-rata presentase kualitas pembelajaran dengan model CPS berpendekatan realistik yaitu 82,96% termasuk dalam katergori baik. Menurut Johson sebagaimana dikutip oleh Trianto (2014) mengemukakan bahwa kualitas pembelajaran terlebih dahulu dilihat pada aspek pelaksanaan (proses) yang harus dipastikan berlangsung dengan baik. Berdasarkan data pada lembar pengamatan kualitas pembelajaran dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran pada model CPS pendekatan realistik berbantuan Edmodo dan kualitas pembelajaran pada model CPS pendekatan realistik memiliki kriteria baik. Selain itu juga terdapat peningkatan hasil belajar kemampuan literasi matematika siswa. Hal itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dengan model CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan dengan model CPS berpendekatan realistik. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Budiono (2014) menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah serupa PISA dengan pendekatan PMRI dan berbantu media LKPD yang dilaksanakan berkualitas baik.Pada pembelajaran yang menggunakan model CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan pada pembelajaran yang menggunakan model CPS berpendekatan realistik siswa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah pada masing-masing kelas untuk dilakukan observasi dan wawancara. Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai tertinggi, kelompok tengah merupakan siswa yang memiliki nilai sedang, dan kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai terendah. Siswa yang menjadi subjek penelitian pada pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dalam penelitian ini disebut dengan kode yaitu S-16, S-18, S-11, S-30, S-01, dan S-12 dan Siswa yang menjadi subjek penelitian pada pembelajaran CPS berpendekatan realistik disebut dengan kode yaitu S-18, S-05, S-31, S-02, S-11, dan S-21. Masing-masing subjek penelitian memiliki tingkat karakter mandiri yang berbeda. Indikator karakter mandiri sebagaimana yang dirumuskan oleh Hidayati & Listyani (2010) yaitu (1) berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri; (2) memiliki kepercayaan diri; (3) ketidakbergantungan pada orang lain; (4) disiplin; (5) tanggungjawab; (6) melakukan kontrol diri, digunakan sebagai dasar penentuan indikator dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian, diperoleh hasil bahwa subjek yang mewakili kelompok atas pada kedua kelas eskperimen yaitu S-16, S-18, S-18, dan S-05 sudah memenuhi semua indikator karakter mandiri. Subjek penelitian yang mewakili kelompok tengah pada kedua kelas eksperimen yaitu S-11, S-31, S-31, dan S-02 hanya memenuhi 3-4 indikator karakter mandiri dari 6 indikator karakter mandiri yang digunakan dalam penelitian ini. Serta subjek penelitian yang mewakili kelompok bawah pada kedua kelas eksperimen yaitu S-01, S-12, S-11, dan S-21 hanya memenuhi 1-2 indikator karakter mandiri dari 6 indikator karakter mandiri yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, bukan peneliti yang membentuk karakter mandiri siswa melainkan kegiatan pembelajaranlah yang membentuk karakter mandiri siswa tersebut, Setelah itu butuh kesadaran dalam diri siswa itu sendiri untuk mengubah sikap dan perilakunya sehingga dalam dirinya tertanam karakter mandiri. Untuk mengubah perilaku siswa dibiasakan dengan kondisi tertentu sehingga siswa terbiasa dalam kondisi tersebut tanpa disadari menjadi karakter mereka. Materi pokok peluang digunakan sebagai media untuk mengembangkan karakter mandiri merka. Peneliti tidak mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok tersebut untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Secara lebih rinci, karakter dapat dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit) (Kemendiknas, 2010).Pada pembelajaran model CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan pembelajaran model CPS berpendekatan realistik, secara umum keenam subjek penelitian mengalami perubahan perilaku dengan peningkatan yang berbeda-beda pada setiap pertemuan. Dengan peningkatan karakter mandiri memiliki kecenderungan perubahan perilaku subjek penelitian menjadi lebih baik sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik pada materi peluang dapat membentuk karakter mandiri siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan sikap dan tingkah laku kedua belas subjek penelitian yang semakin meningkat dari setiap pertemuan. Model CPS pendekatan realistik berbantuan Edmodo dan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik yang diterapkan memiliki proses-proses yang memungkinkan siswa merubah perilaku dan sikapnya sehingga mencerminkan karakter mandiri.
Setelah dilaksanakan tes kemampuan literasi matematika pada pembelajaran model CPS pendekatan realistik berbantuan Edmodo dan pada pembelajaran model CPS pendekatan realisti
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
