Story of my trip December is the month of my birth, at my age of 22 to be exact 2014 I get a gift that I think is very special because it was a gift from my parents. Never crossed if I will get a gift like this, they give you a ticket to go to Mecca. Because lecture on campus can not leave the end I postpone departure until January 2015.With all the preparations after the completion of the UAS, me and both my and other groups who are the berangat headed for jakarta to jeddah through soekarno-hatta international airport. At that point the January 27 at around 1 pm we take off for jakarta-jeddah air travel approximately 8-9 hours. It is the first time I boarded the plane, the long journey into constraint for me for fear of car accident happened and so on. The aircraft used was the airline garuda. For in my plane just sit quietly transfixed while praying because of bad weather at the time. Although the aircraft provided food drinks but still not able to relax as in ground vehicles. After 8 hours, eventually the plane landing at king abdul aziz international airport. Arriving at the airport we checked passports and other documents. After sesesai all the groups we headed to pengeinapan which is located in the city of Medina. By using our bus towards Medina approximately 7 to 8 hours we reached the city of madinah and straight to the hotel. The hotel that we tempatin not far from the mosque. After getting my room getting ready to go to the mosque to perform the Fajr prayer.Sambil berjalan menuju masjid nabawi tidak berhenti mulut ini menggucap syukur atas segala kemudahan yang di berikan oleh allah. Masjid yang sangat luar biasa mewah dan megah akhirnya bisa sholat di masjid ini. kegiatan di kota madinah hanya melakukan sholat dan kunjungan ke makam para sahabat Nabi. Selesai sholat kami belanja untuk oleh-oleh di sekitar masjid. Bagusnya kota ini jika adzan berkumandang semua pedagang dan pembeli meninggalkan pekerjaannya kan segera melaksanakan sholat, tanpa khawatir kehilangan barang dagangannya mereka meninggalkan begitu saja. Pada malam hari di hari ke dua kami melalukan sholat dan berdoa di makam Nabi Muhammad SAW yaitu di raudhah di dalam masjid Nabawi. Makam Nabi Muhammad SAW berada di bawah kubah yang berwarna hijau sedangkan kubah yang lainnya berwarna putih. Kami hanya tiga hari berada di kota madiinah. Hari ketiga kami bersiap untuk pergi ke kota mekkah, pada saat itu kami berpakaian ihram. Berangkat menuju kota mekkah menggunakan bus sekitar pukul 15.0 waktu setempat sebelum sampai di kota mekkah robongan harus mengambil miqot atau niat sebagai rukun umroh jika akan tawaf dan sa’i di tempat yang udah di tentukan. Pukul 01.00 sampai di kota mekkah dan ke hotel lalu ke masjidil harram untuk menunaikan ibadah umroh diantaranya melakukan tawaf sebanyak tujuh kali dan sa’i dari al-safa ke al-marwah sebanyak tujuh kali. Pada saat pertama kali masuki masjidil harram dan melihat ka’bah sejukur tubuh terdiam terpaku dan hanya bisa menangis sambil mengucap asma allah. yang selama ini di impikan akhirnya bisa tercapai melihat dan berdoa di depan ka’bah. Pada saat pertama tawaf wajib saya ingin memegang ka’bah namun sangat sulit. Pada saat hari ke dua berada di kota mekkah selesai tawaf sunah saya kembali mencoba memegang ka’bah dan akhirnya bisa berdoa tepat di depan pintu ka’bah dan mencium ka’bah wanginya sampai melekat di kulit. Selama berada di kota suci ini hampir setiap hari meminum air zamzam. Setiap kali haus dan meminum air tersebut tenggorokan berasa segar. Pada hari terakhir di kota mekkah saya memasuki tempat belanja yang ada di belakang hotel tempat menginap. Pusat perbelanjaan kota mekkah apapun yang di cari ada disana. Dan saya membeli oleh oleh untuk keluarga dan teman. Rasa lelah terbayar sudah jika melihat keindahan masjidil harram. Dan ini lah cerita perjalanan saya selama umorh. Hal terindah dalam kehidupan saya adalah bisa ke tanah suci dan kembali ke tanah air dengan selamat sehat.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
