Teori korespondensi ini pada umumnya dianut oleh para pengikut realisme. Di antara pelopor teori korepondensi ini adalah Plato, Aristoteles, Moore, Russel, Ramsey, dan Tarski. Teori ini dikembangkan oleh Bertrand Russell (1872-1970). Seseorang yang bernama K. Roders, seorang penganut realisme kritis Amerika, berpendapat, bahwa; keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara “esensi atau arti yang kita berikan” dengan “esensi yang terdapat di dalam objeknya” (Bakhtiar: 2000).