Saat berkunjung ke rumah Etik Agung

Saat berkunjung ke rumah Etik
Agung : “Assalammualaikum”
Etik : “ Walaikum salam, mari masuk Gung.”
Agung : “ oh iya terima kasih, kawan- kawan yanag lain ke mana, kok belum dating?”
Etik : “ kayaknya masih ada di jalan!”
(tiba- tiba Ana, Ari, Nisa’ul dan Mei dating ke rumah Etik Assalammualaikum)
Etik : “ walaikum salam , mari semua masuk, kok baru datang”
Ari : “ iya tadi saya nuggu Nisa’ul”
Nisa’ul : “iya, maaf tadi saya masih di suruh Ibu ke pasar walikukun dan saya lihat ada reggae di kauman”
Mei : “ itu tidak bagus , masih bagus band Noah”
Ana : “bagusnya music Qosidahan”
Agung : “kalau saya tidak suka yang seperti itu , saya lebih suka music Keroncong”
Etik : “halah itu semua bagus, iya nggak Ri …?”
Ari : “nggak , aku nggak suka semua , aku lebih suka music Korea”
Mei : “ ajarin dong Ri musik korea, kalau kamu mau”
Ari : “iya kalau ada waktu pasti aku ajarin kok”
Nisa’ul :”Ana kamu mau nggak ikut aku lihat reggae”
Ana : “nggak, aku sukanya Cuma music religi aja”
Etik : “Apa sih Ana kok norak banget”
Mei : “selera orang itu beda- beda nggak semua sama”
Ari : “sudah Cuma kayak gitu aja di baut rame”
Nisa’ul : “emangnya tujuan kita kesini mau apa”
Ana : “iya, kok malah rebut sendiri”
Mei : “kita kesini mau buat es buah”
Agung : “iya ayo kita buat , udah ingin minum es buahnya”
Ari : “sabar dong, Agung !”
Ana : “ayo mari kita buat”
Etik : “ayo ke dapur semua”
Nisa’ul : “sebentar, emang buahnya apa saja”
Agung : “ini baru pepaya, melon, alpukat”
Ana : “ itu saja udah cukup, pasti juga enak kalau yang buat aku”
Mei : “apa lagi yang buat aku pasti lebih enak lagi”
Nisa’ul : “udah ayo sekarang kita buat bersama- sama”