terkadang aku merasa risau BANYUWANGI – Langkah Pemkab Banyuwangi menj terjemahan - terkadang aku merasa risau BANYUWANGI – Langkah Pemkab Banyuwangi menj Inggris Bagaimana mengatakan

terkadang aku merasa risau BANYUWAN

terkadang aku merasa risau


BANYUWANGI – Langkah Pemkab Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) terus dilakukan. Setelah menggarap Pulau Merah, Pantai Boom, kali ini pesisir Watu Dodol juga akan disulap menjadi destinasi wisata baru yang menarik.
Selain sebagai ikon Banyuwangi, Watu dodol merupakan pesisir pantai yang tidak kalah elok dibanding pantai-pantai indah di Indonesia. Sepanjang garis pantainya ditumbuhi pohon kelapa dengan nyiurnya yang melambai-lambai, seakan mengajak siapa saja singgah di Watu Dodol. Tak lama lagi pantai yang berada di sebelah utara Banyuwangi ini akan dirubah menjadi Grand New Watu Dodol.
Menururut Kepala Dinas PU, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, Grand New Watu Dodol saat ini tengah dibangun dengan konsep yang alami, seperti apa yang exciting saat ini, pohon kelapa tetap dipertahankan. View laut, kata Mujiono, tetap menjadi panoroma utama untuk bisa dinikmati keseluruhan oleh masyarakat yang berkunjung ke sini. “Kita membangun ini pada prinsipnya tidak menghalangi view laut. Sehingga konsep bangunan kita nanti ada food court. Food court ini menyediakan makanan untuk yang diluar,” ujarnya.
Yang kedua, center point dibangunan induk yang ada di tengah-tengah kawasan ini. Bangunan induk ini akan dibuat terbuka dan terbuat dari kaca semua, sehingga view laut tetap bisa dinikmati. “Inilah yang kita jual. Di sisi lain tepatnya di tepi pantai juga akan kita buat pederstian yang terbuat dari kayu dan dilengkapi gazebo yang namanya gebana-gebana di tiap 50 meter,” jelas Mujiono.
Untuk melengkapi wisata terbaru ini, pemerintah juga akan membangun play ground, mushola dan toilet-toilet. Konsep lain pemerintah juga akan membangun dormitory, museum dan galeri-galeri yang ada disekitarnya. Sehingga selain sebagai obyek wisata jujugan destinasi baru ini untuk berekreasi privat atau bersama keluarga.
Revitalisasi watu dodol ini, lanjut Mujiono, telah kita mulai tahun anggaran 2014 lalu yang telah menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk parkir, karavan (tempat jualan tidak permanen, red) pagar dan food court. Untuk kelanjutannya, pemkab akan menggelontor Rp 3 miliar lagi di tahun anggaran 2015 untuk menuntaskan bangunan ini dengan meneruskan membuat mushola, toilet moderen, pedestrian, gebana, lanscape dan pagar disebelatan utara secara keseluruhan untuk safety.
Seiring dengan ini, Jum’at siang (28/11) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, tampak meninjau langsung proyek pembangunan Grand New Watu Dodol. Didampingi sejumlah birokratnya, Bupati Anas meneliti dengan detail semua yang tengah dikerjakan di kawasan wisata laut ini. Saat ini, kata Bupati Anas, Banyuwangi sedang ingin meniventaruh ulang obyek Watu Dodol yang dulunya hanya Rp 6 juta per tahun, kini ditargetkan setelah ditata minimal bisa mendapat income Rp 100 juta per tahun. “Ini akan sangat bisa seiring kita tata dengan melibatkan arsitek ternama Budi Pradono mendesain kawasan ini menjadi tempat yang nyaman. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari tempat hiburan dan APBD kita akan naik. Dan aset-aset pemerintah seperti ini akan kita kelola, seperti Pulau Merah, Pantai Boom dan lain-lain. Dan ini kita targetkan akhir 2015 sudah mulai bisa dibuka secara bertahap,” kata Bupati Anas. (Humas Protokol)
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Sometimes I feel concerned BANYUWANGI Banyuwangi District-steps making the original tourism as a source of revenue (PAD) region is continuously performed. After working on the Red Island, beach Boom, this time the Watu Dodol will also be transformed into an exciting new tourism destinations.In addition as an icon of Banyuwangi, Watu dodol is coastal chic not less than beautiful beaches in Indonesia. Along its coastline with coconut trees with nyiurnya that waving lambai, seeming to invite anyone to visit Watu Lunkhead. Soon the beach located on the north side of Banyuwangi was changed to this Grand New Watu Lunkhead.Head of Department Menururut PU, Bina Marga, Copyrighted Works and Spatial, Banyuwangi, Mujiono, a Grand New Watu Lunkhead currently built with natural concepts, such as what's exciting right now, Palm trees are retained. View of the sea, says Mujiono, remains the main panoroma overall can be enjoyed by the people who visit here. "We build these in principle do not obstruct the view of the sea. So the concept of building our later there is a food court. Food court provides food to the outside, "he said.The second center point dibangunan, the parent who is in the middle of the region. The parent of this building will be made open and made of glass, so that all sea view can still be enjoyed. "This is what we sell. On the other hand exactly at the edge of the Beach also will we make pederstian which is made of wood and furnished gazebo named gebana-gebana in every 50 metres, "explained Mujiono.To complete this latest tour, the Government will also build a play ground, a prayer hall and a toilet-a toilet. The concept of Government also would build another dormitory, museums and galleries are nearby. So aside from being a tourist destination jujugan for private leisure or with your family.The revitalization of this advanced, lunkhead watu Mujiono, we have started the fiscal year 2014 and which has spent approximately USD 1.5 billion for parking, caravan (not selling permanent place, red) fence and a food court. For the sequel, the District Government will menggelontor Rp 3 billion more in fiscal year 2015 to complete the building by continuing to make a prayer hall, modern restrooms, pedestrian, gebana, lanscape and fence north of the overall disebelatan to safety.Along with this, Friday noon (28/11) the Regent of Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, direct project development review looks Grand New Watu Lunkhead. Accompanied by a number of bureaucrats, Regent Anas examines in detail all that is done in the tourist area of the sea. At this time, said Anas, Regent of Banyuwangi were re-meniventaruh wanted to Watu Lunkhead object which was only Rp 6 million per year, is now targeted at least can get laid out after income of Rp 100 million a year. "This will really be over us the well-known architects with Budi Pradono designing this area into a comfortable place. So that people don't need away looking for a place of entertainment and our BUDGETS will rise. And government assets like this will we manage, such as the Red Island, beach Boom and others. And we are targeting the end of 2015 has already started to be opened in stages, "said Regent Anas. (Communication Protocols)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
terkadang aku merasa risau


BANYUWANGI – Langkah Pemkab Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) terus dilakukan. Setelah menggarap Pulau Merah, Pantai Boom, kali ini pesisir Watu Dodol juga akan disulap menjadi destinasi wisata baru yang menarik.
Selain sebagai ikon Banyuwangi, Watu dodol merupakan pesisir pantai yang tidak kalah elok dibanding pantai-pantai indah di Indonesia. Sepanjang garis pantainya ditumbuhi pohon kelapa dengan nyiurnya yang melambai-lambai, seakan mengajak siapa saja singgah di Watu Dodol. Tak lama lagi pantai yang berada di sebelah utara Banyuwangi ini akan dirubah menjadi Grand New Watu Dodol.
Menururut Kepala Dinas PU, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, Grand New Watu Dodol saat ini tengah dibangun dengan konsep yang alami, seperti apa yang exciting saat ini, pohon kelapa tetap dipertahankan. View laut, kata Mujiono, tetap menjadi panoroma utama untuk bisa dinikmati keseluruhan oleh masyarakat yang berkunjung ke sini. “Kita membangun ini pada prinsipnya tidak menghalangi view laut. Sehingga konsep bangunan kita nanti ada food court. Food court ini menyediakan makanan untuk yang diluar,” ujarnya.
Yang kedua, center point dibangunan induk yang ada di tengah-tengah kawasan ini. Bangunan induk ini akan dibuat terbuka dan terbuat dari kaca semua, sehingga view laut tetap bisa dinikmati. “Inilah yang kita jual. Di sisi lain tepatnya di tepi pantai juga akan kita buat pederstian yang terbuat dari kayu dan dilengkapi gazebo yang namanya gebana-gebana di tiap 50 meter,” jelas Mujiono.
Untuk melengkapi wisata terbaru ini, pemerintah juga akan membangun play ground, mushola dan toilet-toilet. Konsep lain pemerintah juga akan membangun dormitory, museum dan galeri-galeri yang ada disekitarnya. Sehingga selain sebagai obyek wisata jujugan destinasi baru ini untuk berekreasi privat atau bersama keluarga.
Revitalisasi watu dodol ini, lanjut Mujiono, telah kita mulai tahun anggaran 2014 lalu yang telah menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk parkir, karavan (tempat jualan tidak permanen, red) pagar dan food court. Untuk kelanjutannya, pemkab akan menggelontor Rp 3 miliar lagi di tahun anggaran 2015 untuk menuntaskan bangunan ini dengan meneruskan membuat mushola, toilet moderen, pedestrian, gebana, lanscape dan pagar disebelatan utara secara keseluruhan untuk safety.
Seiring dengan ini, Jum’at siang (28/11) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, tampak meninjau langsung proyek pembangunan Grand New Watu Dodol. Didampingi sejumlah birokratnya, Bupati Anas meneliti dengan detail semua yang tengah dikerjakan di kawasan wisata laut ini. Saat ini, kata Bupati Anas, Banyuwangi sedang ingin meniventaruh ulang obyek Watu Dodol yang dulunya hanya Rp 6 juta per tahun, kini ditargetkan setelah ditata minimal bisa mendapat income Rp 100 juta per tahun. “Ini akan sangat bisa seiring kita tata dengan melibatkan arsitek ternama Budi Pradono mendesain kawasan ini menjadi tempat yang nyaman. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari tempat hiburan dan APBD kita akan naik. Dan aset-aset pemerintah seperti ini akan kita kelola, seperti Pulau Merah, Pantai Boom dan lain-lain. Dan ini kita targetkan akhir 2015 sudah mulai bisa dibuka secara bertahap,” kata Bupati Anas. (Humas Protokol)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: