Metode mubasyarah mempunyai asumsi bahwa dalam pembelajaran bahasa asing (arab) sama dengan bahasa ibu, yaitu penggunaan secara langsung dan intensif dalam komunikasi, dan dengan menyimak dan berbicara.[3] Dalam metode ini, seorang guru menyajikan materi pelajaran Bahasa Asing dimana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata- kata yang sulit dimengerti anak didik, guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan dan lain- lain. Metode ini dirasa cukup tepat jika digunakan dengan mengedepankan (tujuan) maharah kalam, yang bisa meningkatkan siswa dalam menguasai berkomunikasi dengan bahasa arab. Dengan menerapkan metode mubasyaroh akan menjadikan pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan semakin bertambah dan juga meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini bisa menambah kosa kata terhadap siswa.
Berdasarkan uraian singkat diatas, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Mubasyarah terhadap Pembelajaran Bahasa Arab dalam Maharah Kalam di Kelas VII Mts. Al Hikmah Kajen Pati Tahun 2012/2012”.