The legend of La Sirimbone luckyLa Sirimbone is a boy who is good-hearted. He lived with his mother, and Roe. His father died when he was a child. One day, a fabric merchant from the village of La Patamba come meet them.When viewing Wa Roe, La Patamba fell in the heart. After the trade, La Patamba went to see the village elders to ask for permission to marry And Roe.With the blessing of the elders of the village, finally willing married Roe Wa La Patamba. Moreover, La Patamba promised to love La Sirimbone like his children himself.However, once married, apparently reneged on the promise, Patamba La. He asked his son to throw out Roe Wa it to forest. How crushed liver And Roe, but he doesn't dare denied the request of her husband.Moreover, la patamba La Sirimbone threatened to kill if he refused to permintaanya. Reluctantly forced to discard Roe only child Wa. While berurai tears, Wa Roe told, "take care of yourselves okay anaku. Mom sure God will always protects you. Mom will never stop mendoakanmu. La Sirimbone join the cry. He is afraid of staying in the forest alone. However he was aware as a boy, he cannot be the maudlin.On the death of his mother, La Sirimbone continues his journey into the forest.After several days of walking, he found the footprints. Not just any trail of footprints, it was very big."Wow, what had this big?" said La Sirimbone in the liver. He then followed the footprints that, and came to a House which is very huge.Tiba-tiba Bumi bergetar. Buuummm… buuummmm… buuummm…. La Sirimbone limbung. Ternyata getaran itu disebabkan oleh perempuan raksasa yang sedang menumbuk. La Sirimbone berlari mendekati raksasa itu.“Hei, siapakah kau anak manusia? Bagaimana kau bisa berada di sini?” tanya raksasa itu dengan heran.Dengan takut, La Sirimbone menceritakan asal-usulnya. Ternyata raksasa itu adalah raksasa yang baik hati. Ia merasa iba pada La Sirimbone dan mengizinkannya untuk tinggal di situ. Ia berpesan, “La Sirimbone, kau boleh tinggal di sini, tapi kau harus hati-hati. Di sini banyak jin dan hewan buas yang bisa mencelakaimu. Sebaiknya, kau tak usah ke mana-mana. Tinggallah di rumah saja.”La Sirimbone menurut. Namun setelah beberapa hari, ia mulai bosan. Karena itu ia meminta izin untuk pergi menangkap ikan. Ternyata, hari itu La Sirimbone sangat beruntung, ia mendapat banyak ikan. Sebelum pulang, ia meninggalkan bubunya dan berharap esok pagi bubu itu akan penuh dengan ikan.Keesokan harinya, ia meminta izin lagi untuk keluar rumah. Ia kembali ke sungai untuk memeriksa bubunya. Aneh, tak seekor ikan pun yang masuk. Ia memasang umpan lagi dan menunggu. Karena lelah menunggu, ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Alangkah kagetnya ia saat kembali ke sungai. Ikan-ikan dalam bubunya dimakan oleh jin! Dengan marah La Sirimbone menyerang jin itu. Karena tak siap, jin itu kalah.“Ampun Anak manusia, lepaskon aku. Sebagai ganti ikan-ikan yang telah kucuri, terimalah cincin ini. Cincin ini dapat menyembuhkon orang sakit dan membangkitkan orang yang meninggal,” katanya.La Sirimbone menerima cincin itu dan membiarkan jin itu pergi, Kemudian ia pulang ke rumah si raksasa perempuan. Ketika ia melintasi sebuah sungai, dilihatnya seekor babi yang sedang berjalan di atas air. Penasaran, ia bertanya, “Babi yang baik, bagaimana kau bisa berjalan di atas air?”Babi itu lalu menunjukkan jimat kalung miliknya, “Dengan kalung ini, kau bisa berjalan di atas air. Jika kau mau, kau boleh memilikinya. Aku tak Iagi membutuhkannya,” jawab babi itu.Dengan suka cita, La Sirimbone menerimanya. Setelah itu ia meneruskan perjalanan, Tak berapa lama, ia bertemu dengan seorang nelayan yang sedang menangkap ikan.“Wah, banyak sekali ikan yang Bapak tangkap. Hebat,” kato La Sirimbone. “Aku menggunakan keris pusaka, Nak. Keris ini bisa menikam sendiri jika diperintah,” jawab nelayan itu. Singkat cerita, nelayon itu juga memberikan keris pusakanya pada La Sirimbone.Sejak memiliki ketiga benda pusaka itu, La Sirimbone sering membantu orang. la menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang yong meninggal, dan menangkap hewan-hewan buruan, serta membagi-bagikannya pada yang membutuhkan. Sekarang, raksasa perempuan itu tak khawatir lagi pada keselamatan La Sirimbone.Suatu hari, saat La Sirimbone sedang berjalan-jalan ke desa tetangga, ia mendengar suara tangis seorang gadis.“Hai, namaku La Sirimbone. Jika aku boleh tahu, mengapa kau menangis?” tanyanya.Gadis yang bernama Wa Ngkurorio itu menjawab, “Sebentar lagi aku akan mati. Ketujuh kakakku meninggal karena disantap seekor naga. Hari ini adalah giliranku.”La Sirimbone tersenyum, “Jangan khawatir. Aku akan membantumu. Aku akan membunuh naga itu dengan keris pusakaku,” katanya.Benar saja, siang itu, naga itu datang dan siap menyantap Wo Ngkurorio. Gadis itu gemetar. la takut luar biasa. Namun La Sirimbone menenangkannya. Dengan tenang, ia berbisik memberi perintah pada keris
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
