Jujur aku tidak nyaman jika harus m

Jujur aku tidak nyaman jika harus mengaktifkan aplikasi messenger ini setiap hari.

Karena aku pernah berta'aruf dengan seseorang. Kami melakukan proses dengan serius. Dan setelah proses shalat istikharah yang aku lakukan aku mendapatkan jawaban berupa keraguan dalam hatiku. Sehingga kami langsung menyudahi proses tersebut.

Saat ini kami masih berteman di messenger ini. Walaupun kami sudah tidak lagi saling mengirim pesan.

Jadi ketika aku menghidupkan messenger ini aku merasa bersalah padanya. Itu sama saja dengan menghadirkan ingatan untuknya.

Hasil (Inggris) 1:

To be honest I'm not convenient if messenger application should enable this every day. Because I never berta'aruf with someone. We make the process very seriously. Istikharah prayer process and after that I do I get an answer in the form of doubt in my heart. So we immediately finalize the process. Today we still make new friends in messenger. Although we no longer send each other messages.So when I turn on the messenger I feel guilty about it. It's tantamount to presenting a memory for him.