Kriteria penetapan nilai kinerja sistem irirgasi berdasarkan Permen PU No. 32/PRT/M/2007 dijelaskan sebagai berikut.1. Nilai bobot antar 80 – 100 kinerja sangat baik2. Nilai bobot antara 70 – 79 kinerja baik3. Nilai bobot antara 55 – 69 kinerja kurang dan perlu perhatian4. Nilai bobot antara < 54 kinerja jelek dan perlu perhatianPerhitungan penilaian kinerja sistem Irigasi Sub DI Maneunteung Barat mempunyai nilai 86,49%. Sedangkan perhitungan penilaian kinerja sistem Irigasi Sub DI Maneunteung Timur mempunyai nilai 88,63%. Berdasarkan nilai tersebut apabila dilihat kriteria maka Jaringan Irigasi Maneunteung Barat dan Jaringan Irigasi Maneunteung Timur memiliki kinerja yang sangat baik. Analisa dan Uji Data Responden Berdasarkan Structural Equation Modeling (SEM)Dalam analisa dan uji data responden akan dijelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis dan uji data responden dengan menggunakan model Structural Equation Modelling (SEM) serta software Statistical Product and Service Solution (SPSS) AMOS (Analisis of Moment Structures). Dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, secara umum model SEM berkenaan dengan penilitian ini mempunyai 6 variabel independen (Eksogen) dan 1 variabel dependen (Endogen) dan 3 variabel hasil (Depend).Enam variabel independen yang dimaksud adalah Prasarana Fisik (X1 atau ξ1), Produktifitas tanaman (X2 atau ξ2), Sarana Penunjang OP (X3 atau ξ3), Organisasi Personalia Pelaksana OP (X4 atau ξ4), Dokumentasi (X5 atau ξ5), Dokumentasi (X6 atau ξ6) sedangkan variabel dependen adalah kinerja sistem irigasi (η) dan variabel hasil (depend) adalah Qmax/Qmin indeks pertanaman bertambah (Y1), bertambahnya hasil panen (Y2), luas terlayani air meningkat (Y3). Dari variabel-variabel tersebut disusun dalam bentuk diagram alur. Dari diagram alur tersebut selanjutnya disusun persamaan struktural, dan dilanjutkan dengan penentuan teknik estimasi. Teknik ini dilakukan secara bertahap melalui estimasi measurment model dengan cara teknik confirmatory factor analysis dan dilanjutkan dengan structural equation model. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun.Sebelum dilakukan teknik estimasi, dilakukan uji data apakah mengikuti distribusi normal atau tidak dengan menggunakan program SPSS ver.22. Apabila terdapat data responden yang tidak mengikuti distribusi normal akan dilakukan transformasi data supaya memenuhi asumsi distribusi normal.Uji Data dengan Analisa KonfirmatoriPada tahap ini akan dilakukan analisa konfirmatori untuk menguji multidimensi dari suatu konstruk dengan variabel laten yang dimiliki. Masing-masing Analisis ini juga menguji validitas suatu konstruk teoritis. Masing-masing variabel laten yang digunakan dalam penelitian dibentuk berdasarkan konsep teoritis dengan beberapa indikator atau manifest. Analisis konfirmatori selanjutnya menguji apakah indikator-indikator tersebut merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten. Dengan kata lain, apakah indikator-indikator tersebut adalah mutidimensi dari suatu konstruk laten, atau bukan mutidimensi.Langkah berikutnya adalah pengujian atau analisis terhadap model SEM secara penuh. Pengujian model terhadap Structural Equation Model (SEM) dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Model yang digunakan untuk analisis merupakan model recursive model dimana semua anak panah mempunyai satu arah tanpa putaran umpan balik, sehingga tidak dikorelasikan dengan variabel lainnya. Perhitungan analisis konfirmatori dilakukan dengan menggunakan software SPSS AMOSTM versi 22 seperti ditunjukkan pada gambar 3.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
