Metode ini berangkat dari satu asumsi dasar, bahwa pembelajaran bahasa asing tidaklah jauh berbeda dengan belajar bahasa ibu, yaitu dengan menggunakan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi keseharian, dimana tahapan bermula dari mendengarkan kata-kata, menirukannya secara lisan, sedangkan mengarang dan membaca di kembangkan kemudian. Metode ini berorientasi pada pembentukan ketrampilan pelajar agar mampu berbicara secara spontanitas dengan tata bahasa yang fungsional dan berfungsi untuk mengontrol kebenaran ujarannya, bak penutur aslinya