If the first form of learning is reviewed from a philosophical approach, certainly there has been no explicit written goals can be found. People learn Arabic solely because of religious motives. However, implied there was already a clear objective, namely the Arabic language as a means of supporting beribadatan.The teaching of the Arabic language that verbalistik felt not enough, because the Qur'an is not enough read as a means of expression, but rather guidelines which need to be understood the meaning of life and practiced his teachings. Then came the second form of the Arabic language learning with the aim of deepening the teaching of the Islamic religion, which initially grow at boarding schools. The subject matter in this boarding school include the Hadith, aqidah, Fiqh, tafsir, and studies the Arabic language such as nahwu, balaghah sharraf, and with Arabic text books written by the scholars of the past.Forms and institutions of learning the Arabic language in Indonesia is very diverse. Quote from Effendy (2009) there are several forms of the Arabic language and educational institutions in Indonesia, namely:1. Learning the Arabic language are verbalistik, i.e. learning the Arabic language that aims to master the skill of reading the Qur'an. Institutions of learning this model in the form of children's Education of the Qur'an, mosques, small mosque – small mosque, and muslim families privately.2. Pembelajaran Bahasa Arab yang berkaitan erat dengan pemahaman atau pendalaman keilmuan Bahasa Arab dan agama. Lembaga pembelajaran model ini adalah pondok-pondok pesantren. Model ini menggunakan metode Qowaid wa tarjamah dalam mengajarkan Bahasa Arab dan kitab-kitab berbahasa Arab.3. Pembelajaran Bahasa Arab secara utuh. Pembelajaran Bahasa Arab model ini bertujuan untuk mengajarkan Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi disamping sebagai bahasa agama. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode langsung (‘al-thariqah al-mubasyirah). Lembaga yang menggunakan model ini adalah pondok pesantren modern yang dipelopori oleh Mahmud Yunus di Sumatera dan Imam Zarkasyi di Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo dan pondok-pondok Modern yang lain serta pondok-pondok salaf.4. Pembelajaran dengan kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu di Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.5. Pembelajaran Bahasa Arab dengan tujuan keahlian dan profesionalisme. Pembelajaran model ini dilakukan di Perguruan Tinggi di Indonesia, yaitu di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), Perguruan Tinggi Umum, dan Pembelajaran Bahasa Arab untuk tujuan khusus (li al-aghradh al-khassah). Pembelajaran model ini dilakukan oleh lembaga-lembaga kursus dengan tujuan pariwisata, haji, umrah, perdagangan dan tenaga kerja.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
