CALON ARANG Pada zaman dahulu di Desa Girah, hiduplah wanita tua berna terjemahan - CALON ARANG Pada zaman dahulu di Desa Girah, hiduplah wanita tua berna Inggris Bagaimana mengatakan

CALON ARANG Pada zaman dahulu di De

CALON ARANG

Pada zaman dahulu di Desa Girah, hiduplah wanita tua bernama Calon Arang. Calon Arang mempunyai seorang anak bernama Ratna Manggalih. Ratna Manggalih seorang yang bak dan sangat cantik. Namun, tidak ada lelaki yang mau menikah dengannya karena ibunya yang sangat kejam dan ganas. Karena tidak ada lelaki yang mau menikahi Ratna Manggalih, Calon Arang menyebarkan penyakit aneh kepada warga.
Setelah itu, prajurit Kerajaan melapor kepada Sang Raja tentang penyakit yang diderita oleh rakyatnya. Setelah diselidiki, penyakit itu disebarkan oleh seorang penyihir bernama Calon Arang. Mengetahui hal ini, Sang Raja memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Calon Arang.
Setelah itu, prajurit kerajaan sampai di Desa Girah dan menyerang Calon Arang. Calon Arang memerintahkan muridnya untuk menyerang prajurit dari kerajaan.
“Muridku, usir mereka dari desa ini”. Perintah Calon Arang.
Mendengar perntah itu, murid Calon Arang langsung menyerang prajurit Kerajaan. Setelah beberapa saat peperangan berlangsung, prajurit kerajaan kewalahan dan kembali ke istana.
Mengetahui kekalahan pasukannya, Raja mengundang Mpu Bharada untuk datang ke Istana.
“Maaf Raja, ada apa Raja memanggil saya kesini?” Tanya Mpu Bharada.
“ Sebenarnya, Calon Arang telah membuat resah rakyat dan aku mempercayai engkau untuk membunuh Calon Arang!” jawab Raja.
“Baik Baginda, saya akan menjalankan perintah Raja.” Kata Mpu Bharada.
Setelah itu, Mpu Bharada mengatur siasat bersama Mpu Bahula.
“Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Mpu Bahula
“Bukankah Calon Arang mempunyai seorang gadis bernama Ratna Manggalih. Nah, kamu harus menikah dengannya. Setalah kamu menikah kamu akan tinggal dirumah Calon Arang dan mencari tahu dimana letak kitab sakti milik Calon Arang.” Perintah Mpu Bharada.
Mpu Bahula mau menikah dengan Ratna Manggalih.
Keesokah harinya, Mpu Bahula datang untuk melamar Ratna Manggalih. Lamaran itu diterima dan Mpu Bahula menjadi suami Ratna Manggalih. Pada suatu malam, Mpu Bahula menyuruh istrinya untuk mengambil kitab sakti milik Calon Arang. Kemudian, Ratna Manggalih mengambil kitab milik Calon Arang.
Setelah itu, kitab itu biberikan Mpu Bahula kepada Mpu Bharada. Mpu Bharada mempelajari kitab itu untuk megetahui kelemahan Calon Arang. Tak lama kemudian, Calon Arang datang dan menyerang Mpu Bharata. Karena Mpu Bharata sudah mengetahui kelemahan Calon Arang, yaitu pada kerisnya. Mpu Bharata mencabut keris milik Calon Arang dan mengarahkan keris itu kepada Calon Arang.
“Maafkan aku Bharada.” Kata Calon Arang.
“Hai Calon Arang! Walaupun engkau saudara sepupuku, kau tetap musuhku. Kau telah membuat rakyat menderita, dan sekarang rasakan balasannya,”
Setelah itu, Calon Arang meninggal. Setelah kematian Calon Arang, rakyat kembali hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
CALON ARANG In ancient times the village of Girah, there lived an old lady named Calon Arang. Calon Arang had a son named Ratna Manggalih. Ratna Manggalih a hot and very beautiful. However, there is no man who would marry him because her mother is a very cruel and vicious. Because no man wants to marry Ratna Manggalih, Calon Arang citizens a strange disease spreading. After that, the soldiers of the Kingdom report to the King about the illness suffered by his people. After investigation, the disease spread by a magician named Calon Arang. Knowing this, the King ordered his soldiers to kill Calon Arang. After that, the soldiers of the Kingdom until the village of Girah and attacked Calon Arang. Calon Arang instructs his students to attack troops from the Kingdom. "Must, banish them from the village". Command Calon Arang. Hear the perntah, disciple of Calon Arang directly attacked soldiers of the Empire. After a while the war took place, the Royal soldiers overwhelmed and returned to the Palace. Knowing the defeat of his army, the King invited the Mpu Bharada to come to court. "I'm sorry King, what King called me here?" Tanya Mpu Bharada. "In fact, Calon Arang has made people uneasy and I trust you to kill Calon Arang!" replied the King. "Good King, I will run the command of the King." The Mpu Bharada. Setelah itu, Mpu Bharada mengatur siasat bersama Mpu Bahula. “Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Mpu Bahula “Bukankah Calon Arang mempunyai seorang gadis bernama Ratna Manggalih. Nah, kamu harus menikah dengannya. Setalah kamu menikah kamu akan tinggal dirumah Calon Arang dan mencari tahu dimana letak kitab sakti milik Calon Arang.” Perintah Mpu Bharada. Mpu Bahula mau menikah dengan Ratna Manggalih. Keesokah harinya, Mpu Bahula datang untuk melamar Ratna Manggalih. Lamaran itu diterima dan Mpu Bahula menjadi suami Ratna Manggalih. Pada suatu malam, Mpu Bahula menyuruh istrinya untuk mengambil kitab sakti milik Calon Arang. Kemudian, Ratna Manggalih mengambil kitab milik Calon Arang. Setelah itu, kitab itu biberikan Mpu Bahula kepada Mpu Bharada. Mpu Bharada mempelajari kitab itu untuk megetahui kelemahan Calon Arang. Tak lama kemudian, Calon Arang datang dan menyerang Mpu Bharata. Karena Mpu Bharata sudah mengetahui kelemahan Calon Arang, yaitu pada kerisnya. Mpu Bharata mencabut keris milik Calon Arang dan mengarahkan keris itu kepada Calon Arang. “Maafkan aku Bharada.” Kata Calon Arang. “Hai Calon Arang! Walaupun engkau saudara sepupuku, kau tetap musuhku. Kau telah membuat rakyat menderita, dan sekarang rasakan balasannya,” Setelah itu, Calon Arang meninggal. Setelah kematian Calon Arang, rakyat kembali hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
CANDIDATE CHARCOAL In ancient times Girah village, there lived an old woman named Calon Arang. Calon Arang has a son named Ratna Manggalih. Ratna Manggalih the tub and a very pretty. However, no man wants to marry him because his mother was very cruel and vicious. Since no man would marry Ratna Manggalih, Calon Arang strange disease spread to people. After that, soldiers of reports to the King of the disease suffered by his people. After investigation, the disease was spread by a witch named Calon Arang. Knowing this, the king ordered his soldiers to kill Calon Arang. After that, the soldiers reached the village Girah kingdom and attacked Calon Arang. Calon Arang ordered his soldiers to attack the kingdom. "my students, expel them from the village". Calon Arang command. Hearing Commands, the student directly attacking soldiers Calon Arang kingdom. After a while the war lasted, royal soldiers overwhelmed and returned to the palace. Knowing the defeat of his army, the king invited MPU Bharada to come to the Palace. "Sorry king, there is what King called me here?" asked MPU Bharada. "Actually, Calon Arang has made restless people and I trust you to kill Calon Arang! "said King. "Well Sir, I would run the command of the King." The word MPU Bharada. After that, the MPU MPU Bharada Bahula maneuver together. "What should we do?" asked MPU Bahula "Calon Arang Is not having a girl named Rachel Manggalih. Well, you have to marry him. After you get married you will stay home Calon Arang and find out where the location of the magic book belongs to Calon Arang. "MPU command Bharada. MPU Bahula Manggalih want to marry Rachel. Keesokah day, MPU Bahula came to apply Ratna Manggalih. Application was accepted and became husband MPU Bahula Ratna Manggalih. On one night, MPU Bahula asked his wife to take a magic book belongs to Calon Arang. Then, Ratna Manggalih take the book belongs to Calon Arang. After that, the book was biberikan MPU MPU Bahula to Bharada. MPU Bharada studying the book for megetahui weakness Calon Arang. Shortly thereafter, Calon Arang come and attack MPU Bharata. Because MPU Bharata already know the weaknesses Calon Arang, namely the keris. MPU Bharata revoke kris of Calon Arang and directs it to the Calon Arang dagger. "I'm sorry Bharada." said Calon Arang. "Hi Calon Arang! Although you cousin, you're still my enemy. You have made ​​the people suffer, and now feel in return, " After that, Calon Arang died. After the death of Calon Arang, the people returned to live in peace and prosperity.



















Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: