Pada hari itu,tepat pukul 1 siang aku bersama kedua saudariku yaitu elisa dan dina pergi menuju pantai dekat rumah. Sesampainya disana kami pun berenang. Saat sedang asyik berenang , tiba-tiba kami menemukan pelampung yang cukup besar tanpa ada yang punya. Aku yakin kalau pelampung itu milik pengunjung yang habis menyewa tapi di kembalikan lagi kepada penyewanya. Lalu, kami bertiga berinisiatif untuk menyewakannya kembali kepada pengunjung pantai. Karena kami pikir dengan cara menyewakannya maka kami akan mendapat uang. Sudah berkali-kali kami menawarkan pelampung itu kepada pengunjung, namun hasilnya nihil. Dan berkali-kali juga kami merasa dicurigai oleh para penyewa pelampung yang ada di sana, tapi itu tidak menyurutkan niat kami. Dan pada akhirnya ada dua orang pengunjung yang ingin menyewa pelampung kami. Harga yang kami patok untuk satu pelampung itu seharga dua puluh ribu rupiah. Tapi pengunjung itu terus nego harga yang sudah kami patok. Dan akhirnya disepakati dengan harga dua puluh ribu. Akhirnya pelampung itu laku tersewa. Tidak terasa hari sudah sore. Kami pun pulang ke rumah dengan keadaan basah karena habis berenang. Kami sampai di rumah tepat pukul 6 sore. Lalu, kami pun dimarahi oleh orang tua kami karena pulang terlalu sore. Tapi kami langsung menjelaskan mengapa kami pulang hingga sore seperti ini.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..