wahai kekasihku,
aku sangat menyesal saat ini tak bisa dekat denganmu, tapi aku yakin bahwa sesungguhnya engkau bersamaku saat ini, dihatiku, dihidupku, di setiap detik.semuanya mengingatkanku padamu,tak ada sesuatu satupun yang mampu membuatku lupa akan dirimu.semuanya terlihat jelas di mataku keindahanmu, apakah kau juga sama sepertiku?selalu memikirkanku sepanjang waktu, tak pernah lelah kau berlari" dalam anganku,bayanganmu selalu hadir di setiap mimpi" indahku...
wahai yang kurindukan,
tahukah engkau akan bintang yang bersinar malam ini, seperti itulah engkau, indah begitu indah hingga aku tak mampu menjelaskannya melalui surat ini, hari-hariku begitu hampa tanpa dirimu disampingku, harapanku kau selalu menjadi bintang itu, yang selalu menemani rembulan dikala malam gelap .dia selalu ada disaat rembulan tersenyum hingga semua yang ada dibumi iri melihat mereka berdua saling beradu pandang.
surat ini,
hanya mewakilkan kerinduanku yang begitu dalam, dia hanya sebagai pengobat kerinduanku yang berlalu lalang di hariku, semoga kau tetap indah seperti bintang itu...hanya satu yang ingin aku katakan, " aku ingin menjadi rembulan yang selalu kau rindukan, maka aku tak ingin menjadi matahari di siang hari yang tak akan pernah menemuimu di malam hari"
aku menunggu balasanmu di atas bara kerinduan . . . .