ABSTRAKIswantoro, Jantur Noga, 2015, Pembiasaan Perilaku Beribadah Pad terjemahan - ABSTRAKIswantoro, Jantur Noga, 2015, Pembiasaan Perilaku Beribadah Pad Arab Bagaimana mengatakan

ABSTRAKIswantoro, Jantur Noga, 2015

ABSTRAK

Iswantoro, Jantur Noga, 2015, Pembiasaan Perilaku Beribadah Pada Anak di Desa Ngembel Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. Skripsi, Pendidikan Agama Islam IAIN Tulungagung.
Pembimbing: Fathul Mujib , M. Ag

Kata Kunci: Pembiasaan, Perilaku Beribadah

Seseorang dilahirkan membawa kewajiban yang melekat pada dirinya berupa ibadah. Bagaimanapun juga manusia diciptakan semata-mata adalah untuk beribadah kepada sang penciptanya sesuai yang terkadung pada Qs Adz-Dzariyat ayat : 56. Namun tidak banyak manusia yang menyadari kewajiban yang begitu fundament tersebut. Kesadaran pada diri manusia tidak muncul begitu saja, kecuali jika Allah memang berkehendak demikian. Beribadah harus menjadi kesadaran yang dibiasakan sejak seseorang telah ditiupkan ruh kepadanya. Secara garis besar manusia adalah mkhluk yang menarik, ia lahir dengan membawa potensi sendiri namun pada akhirnya lingkungan akan berpengaruh kepadanya. Lingkungan yang akan mempengaruhi bisa berupa keluarganya, pendidikannya maupun ekosistem tempat individu beraktifitas. Lantas bagaimana agar seseorang mampu menyadari akan tugasnya sebagai hamba yang dituntut untuk senantiasa beribadah? Maka pembiasaan adalah cara yang paling mujarab untuk menanamkan perilaku beribadah individu itu. Ketika seseorang sudah memiliki pembiasaan, maka ia akan sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Fokus penelitian alam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran umum perilaku beribadah pada anak di desa Ngembel kec. Watulimo kab. Trenggalek? (2) Bagaimana pembiasaan perilaku beribadah pada anak di desa Ngembel kec. Watulimo kab. Trenggalek? (3) Faktor apa saja yang menghambat dan bagaimana solusi dalam pembiasakan perilaku beribadah pada anak di Desa Ngembel Kec. Watulimo Kab. Trenggalek?
Berdasarkan lokasi sumber data penelitian ini termasuk pada kategori penelitian lapangan. Latar belakang yang dipilih dalam penelitian ini adalah desa Ngembel kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. Pendekatan yang dipilih menurut jenis penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian kualitati; sedangkan menurut cara menyajikan pembahasannya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian deskriptif. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan metode dokumentasi. Adapun metode pembahasan penelitian dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data dan menarik sebuah kesimpulan akhir.
Dari hasil penelitian menggunakan metode yang telah peneliti pilih, temuang penelitian mengungkap bahwa perilaku beibadah pada anak di desa Ngembel tergolong baik. Mayoritas anak sudah bisa melaksanakan shalat dengan istiqomah. Anak-anak menjalankan puasa sebagaimana mestinya sedangkan anak yang belum mampu puasa menunjukan perilaku hormat dengan tidak makan ditempat umum. Anak-anak mampu membaca Al-Qur’an dan di moment-moment tertentu mambaca di masjid dengan pengeras suara.
Bentuk pembiasaan perilaku beribadah dapat ditemukan di keluarga, Madin serta masyarakat secara umum. Orang tua membiasakan dengan uswatun khasanah dan hukuman pada anak. Madin mengajarkan perilaku beribadah pada anak lewat pendidikan terstruktur. Sedangakan masyarakat umum melakukan pembiasaan perilaku beribadah pada anak lewat kekerabatan yang terjalin di desa serta dengan adanya lembaga maupun organisasi masyarakat. Setiap pembiasaan memiliki hambatan dan solusinya. Pertama, hambatan berada orang tua yang kurang sadar dan kurang mampu melakukan pendidikan informal,anak-anak cenderung ogah-ogahan kareana keberadaan telepon genggam. Solusinya adalah dengan mengadakn sosialisasi terkait pendidikan informal, dan orang tua lebih aktif membentengi anak dari pengaruh telepon genggam. Kedua, hambatan madin adalah dukungan orang tua yang kurang terhadap pendidikan non formal, serta kuntitas Madin di desa kurang. Solusi yang dilakukan dengan bekerjasama dengan pendidikan formal dalam menanamkan pentingnya pendidikan agama di Madin, serta dengan menambah keberadaan Madin di desa. Ketiga,hambatan dalam masyarakat ditemukan pada pergaulan anak yang terkadang menyimpang, serta kurangnya minat partisipasi anak pada kegiatan keagamaan. Hambatan ini diatasi dengan adanya budaya saling mengingatkan antara penduduk satu dengan yang lain, serta mengikut sertakan anak-anak dalam kegiatan keagamaan di desa.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Arab) 1: [Salinan]
Disalin!
ABSTRAKIswantoro, Jantur Noga, 2015, Pembiasaan Perilaku Beribadah Pada Anak di Desa Ngembel Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. Skripsi, Pendidikan Agama Islam IAIN Tulungagung.Pembimbing: Fathul Mujib , M. AgKata Kunci: Pembiasaan, Perilaku BeribadahSeseorang dilahirkan membawa kewajiban yang melekat pada dirinya berupa ibadah. Bagaimanapun juga manusia diciptakan semata-mata adalah untuk beribadah kepada sang penciptanya sesuai yang terkadung pada Qs Adz-Dzariyat ayat : 56. Namun tidak banyak manusia yang menyadari kewajiban yang begitu fundament tersebut. Kesadaran pada diri manusia tidak muncul begitu saja, kecuali jika Allah memang berkehendak demikian. Beribadah harus menjadi kesadaran yang dibiasakan sejak seseorang telah ditiupkan ruh kepadanya. Secara garis besar manusia adalah mkhluk yang menarik, ia lahir dengan membawa potensi sendiri namun pada akhirnya lingkungan akan berpengaruh kepadanya. Lingkungan yang akan mempengaruhi bisa berupa keluarganya, pendidikannya maupun ekosistem tempat individu beraktifitas. Lantas bagaimana agar seseorang mampu menyadari akan tugasnya sebagai hamba yang dituntut untuk senantiasa beribadah? Maka pembiasaan adalah cara yang paling mujarab untuk menanamkan perilaku beribadah individu itu. Ketika seseorang sudah memiliki pembiasaan, maka ia akan sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.Fokus penelitian alam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran umum perilaku beribadah pada anak di desa Ngembel kec. Watulimo kab. Trenggalek? (2) Bagaimana pembiasaan perilaku beribadah pada anak di desa Ngembel kec. Watulimo kab. Trenggalek? (3) Faktor apa saja yang menghambat dan bagaimana solusi dalam pembiasakan perilaku beribadah pada anak di Desa Ngembel Kec. Watulimo Kab. Trenggalek?Berdasarkan lokasi sumber data penelitian ini termasuk pada kategori penelitian lapangan. Latar belakang yang dipilih dalam penelitian ini adalah desa Ngembel kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. Pendekatan yang dipilih menurut jenis penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian kualitati; sedangkan menurut cara menyajikan pembahasannya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian deskriptif. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan metode dokumentasi. Adapun metode pembahasan penelitian dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data dan menarik sebuah kesimpulan akhir.
Dari hasil penelitian menggunakan metode yang telah peneliti pilih, temuang penelitian mengungkap bahwa perilaku beibadah pada anak di desa Ngembel tergolong baik. Mayoritas anak sudah bisa melaksanakan shalat dengan istiqomah. Anak-anak menjalankan puasa sebagaimana mestinya sedangkan anak yang belum mampu puasa menunjukan perilaku hormat dengan tidak makan ditempat umum. Anak-anak mampu membaca Al-Qur’an dan di moment-moment tertentu mambaca di masjid dengan pengeras suara.
Bentuk pembiasaan perilaku beribadah dapat ditemukan di keluarga, Madin serta masyarakat secara umum. Orang tua membiasakan dengan uswatun khasanah dan hukuman pada anak. Madin mengajarkan perilaku beribadah pada anak lewat pendidikan terstruktur. Sedangakan masyarakat umum melakukan pembiasaan perilaku beribadah pada anak lewat kekerabatan yang terjalin di desa serta dengan adanya lembaga maupun organisasi masyarakat. Setiap pembiasaan memiliki hambatan dan solusinya. Pertama, hambatan berada orang tua yang kurang sadar dan kurang mampu melakukan pendidikan informal,anak-anak cenderung ogah-ogahan kareana keberadaan telepon genggam. Solusinya adalah dengan mengadakn sosialisasi terkait pendidikan informal, dan orang tua lebih aktif membentengi anak dari pengaruh telepon genggam. Kedua, hambatan madin adalah dukungan orang tua yang kurang terhadap pendidikan non formal, serta kuntitas Madin di desa kurang. Solusi yang dilakukan dengan bekerjasama dengan pendidikan formal dalam menanamkan pentingnya pendidikan agama di Madin, serta dengan menambah keberadaan Madin di desa. Ketiga,hambatan dalam masyarakat ditemukan pada pergaulan anak yang terkadang menyimpang, serta kurangnya minat partisipasi anak pada kegiatan keagamaan. Hambatan ini diatasi dengan adanya budaya saling mengingatkan antara penduduk satu dengan yang lain, serta mengikut sertakan anak-anak dalam kegiatan keagamaan di desa.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Arab) 2:[Salinan]
Disalin!
الملخص Iswantoro، Jantur نوجا، 2015، التعويد Beribadah في سلوك الأطفال في قرية حي Ngembel. Watulimo كعب. علم النفس. . أطروحة، التربية الإسلامية IAIN Tulungagung المشرف: الفتح مجيب، M. حج كلمات البحث: التعويد، سلوك عبادة ولد واحد لتحقيق الالتزامات الملازمة لشكل من أشكال العبادة. بعد أن يتم إنشاء جميع البشر فقط لعبادة الخالق فقا terkadung الآية الذاريات-كيو إس Dzariyat: 56. ولكن الكثير من الناس لا يدركون الالتزامات التي ركيزة. الوعي على البشر لا تظهر فقط من هذا القبيل، إلا إذا فعلت شاء الله ذلك. يجب اطلع العبادة الوعي منذ كان شخص ما قد مهب روحها. بشكل عام، البشر هم mkhluk مثيرة للاهتمام، ولد لتحقيق قدراتهم الذاتية ولكن في النهاية البيئة ويؤثر عليه. والتي سوف تؤثر على البيئة يمكن أن تكون الأسرة والتعليم والنظام البيئي حيث النشاط الفردي. فكيف يمكن للمرء أن تصبح على بينة من واجبه كموظف الذين طالبوا في العبادة؟ ثم التعود هو السبيل الأكثر فعالية لغرس السلوك العبادة الفردية. عندما يكون الشخص لديه بالفعل التعود، بعد ذلك سوف يكون من الصعب التخلص من هذه العادة. والتركيز على طبيعة البحوث من هذه الدراسة هي كما يلي: (1) ما هي نظرة عامة للسلوك الأطفال في قرية يعبد باستثناء Ngembel. Watulimo KAB. تيري؟ (2) كيف التعود على مراقبة سلوك الأطفال في قرية Ngembel بدون ضريبة القيمة المضافة. Watulimo KAB. تيري؟ (3) ما تمنع العوامل وكيف الحلول في السلوك pembiasakan في الأطفال في قرية يعبد قضاء Ngembel. Watulimo كعب. تيري؟ استنادا إلى موقع مصدر بيانات هذا البحث المدرجة في فئة البحوث الميدانية. تم تحديده في هذه الدراسة الخلفية قرية حي Watulimo Ngembel المناطق علم النفس. النهج الذي اختارته وفقا لنوع من البحث، فإن هذه الدراسة هي kualitati البحوث؛ بينما وفقا لطريقة أنه يقدم للمناقشة، صنفت هذه الدراسة والبحوث وصفي. لجمع البيانات في هذه الدراسة استخدم الباحثون أساليب المقابلة والملاحظة والتوثيق. طريقة مناقشة الأبحاث التي أجريت مع تقليل البيانات، وتقديم البيانات واستخلاص النتائج النهائية. من طريقة البحث التي تحتوي الباحثين اختيار والدراسات temuang تكشف عن أن سلوك الأطفال في قرية beibadah Ngembel جيدة جدا. غالبية الأطفال يمكن أن يصلي مع ثبات. تشغيل الأطفال بسرعة كما ينبغي، في حين أن الأطفال الذين لم تكن قادرة على أن تظهر سلوك محترم الصيام من خلال عدم تناول الطعام في الأماكن العامة. الأطفال قادرون على قراءة القرآن وفي لحظات معينة تقرأ شيئا في المسجد مع مكبرات الصوت. شكل سلوك التعود يمكن العثور عليها في العبادة الأسرة، مادين والمجتمع بشكل عام. Uswatun تعريف أولياء الأمور مع ذخيرة والعقاب على الأطفال. تدرس مدين لمراقبة سلوك الأطفال من خلال التعليم المنظم. في حين أن عامة الناس تفعل السلوك التعود العبادة لدى الأطفال من خلال القرابة الموجودة في القرية وكذلك وجود مؤسسات ومنظمات المجتمع المحلي. كل لديه العقبات والحلول التعود. أولا، والحواجز الآباء الذين هم أقل وعيا وأقل قدرة على تنفيذ التعليم غير الرسمي، والأطفال يميلون إلى أن يكونوا جود الطائش يتردد من الهاتف الخليوي. الحل هو mengadakn التعليم غير النظامي التنشئة الاجتماعية، والآباء والأمهات هم من الأطفال الدرع أكثر نشاطا من تأثير على الهاتف الخليوي. الثانية، والحواجز مادين هو دعم أقل الوالدين للتعليم غير النظامي، وكذلك في المناطق الريفية مدين kuntitas أقل. يتم الحل من خلال العمل مع التعليم الرسمي في ترسيخ أهمية التعليم الديني في مدين، وكذلك من خلال زيادة وجود مدين في القرية. ثالثا، تم العثور على الحواجز في جمعية المجتمع في الأطفال الذين تتباعد أحيانا، فضلا عن عدم وجود مصلحة في مشاركة الأطفال في النشاطات الدينية. هذه العقبة التغلب على ثقافة المتبادل تذكير السكان مع بعضهم البعض، وإشراك الأطفال في الأنشطة الدينية في القرية.











Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: