Kalau dulu terorisme bergerak meluas melalui jalur pemberitaan media resmi, kini dengan teknologi dan internet sudah jauh berbeda. Kecepatan penyebaran dan pola serangan lebih masif serta dampaknya lebih meluas. Serangan terorisme cyber adalah ranah baru tanpa batas.Teroris modern saat ini memandang dunia global sebagai lahan yang sangat bagus sebagai tempat mereka menyebarkan paham dan ideology baru. Dengan teknologi saat ini sangat mudah menjangkau liputan dan akses media internasional. Selain mencari korban, aksi terorisme saat ini lebih mengedepankan aksi pertunjukannya untuk diperlihatkan kepada publik dibanding mengarah kepada jumlah korban yang diincar. Aksi tersebut diatur sedemikian rupa dengan memberikan dampak seperti kerusakan dan korban nyawa. Sebagai masyarakat yang cerdas, coba perlahan kita pikirkan dampak dari aksi tersebut. Seringkali tema politik, agama dan berbagai ideologi anarkis lainnya hanya menjadi media perantara. Kebanyakan orang memang sering terpaku ke hal tersebut. Sehingga sulit membedakan mana yang benar gerakan perjuangan dan mana yang bertujuan teror. Aksi kekejaman, kenekatan, dan kekejian yang dipertontonkan tersebut memiliki tujuan, yaitu mereka berharap agar emosi dan psikologi masyarakat dapat dipicu serta menularkan rasa takut yang meluas.Even though the internet is not a new technology emerges, but its use is increasingly favored due to its impact more broadly and are able to attract the attention of many people. Social media like Twitter and Facebook are the most practical means for this purpose. In addition, the online media like Youtube for example also be the best option to spread the action with video. Video pemancungan head made by ISIS is one of the examples directly from the use of the internet for propaganda purposes.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..