Perkembangan olahraga bolabasket dapat dilihat dari semakin banyaknya  terjemahan - Perkembangan olahraga bolabasket dapat dilihat dari semakin banyaknya  Inggris Bagaimana mengatakan

Perkembangan olahraga bolabasket da

Perkembangan olahraga bolabasket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat olahraga bolabasket. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bolabasket antara lain kompetisi NBA ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak orang yang meminatinya. Bolabasket juga merupakan olahraga untuk semua orang, dapat dimainkan oleh pria maupun wanita. Cabang olahraga yang makin banyak digemari oleh para masyarakat terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga bola basket ini para remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial. Permainan bolabasket saat ini mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh ditanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara profesional yaitu kompetisi bola basket nasional antar klub se Indonesia IBL (Indonesian Basketball League) yang sekarang berganti nama menjadi NBL (National Basketball League). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan bakat potensial di bidang bola basket.
Perkembangan bolabasket di kota Temanggung juga tidak mau kalah dengan daerah-daerah lain yang sudah maju. Perkembangan bola basket di kota Temanggung cukup berkembang pesat dikarenakan ada pembibitan atlet yang baik dari klub yang ada di kota tersebut diantaranya yaitu klub Marvel dan klub Prapanca. Adapun sering diadakannya turnamen-turnamen bola basket antar pelajar maupun antar klub setiap tahunnya. Dengan adanya pembibitan inilah lahir atlet – atlet yang berpotensial untuk meningkatkan prestasi bolabasket di daerah dan khususnya di kota Temanggung. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan bolabasket sekaligus ajang mencari atlet - atlet yang berbakat untuk kedepannya dapat membawa nama baik daerah tersebut dan pribadinya sendiri untuk terus berpretasi.
Menurut Imam Sodikun (1992:8) bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain. Menurut Agus Salim (2008:24) di dalam permainan bolabasket satu tim terdiri dari 10 pemain dengan hanya 5 orang yang turun di lapangan. Sementara 5 pemain lainnya berfungsi sebagai cadangan. Para pemain dibagi menjadi tiga kategori yaitu pemain tenga (center), pemain depan (forward) dan penjaga belakang (guard). Setiap tim berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin.
Dalam menghadapi persaingan kompetisi atau pertandingan, penguasaan teknik permainan sangat penting terutama dalam penguasaan teknik dasar permainan bolabasket. Beberapa teknik dasar tersebut mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble (menggiring bola), rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan. Dari beberapa teknik tersebut yang sangat perlu dikuasai oleh seorang pemain bolabasket adalah teknik shooting. Teknik dasar tersebut sangatlah penting mengingat tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola, karena dengan terjadinya gol atau bola masuk maka terjadi angka. Oleh karena itu shooting merupakan teknik terpenting dalam olahraga permainan bola basket. Adapun teknik-teknik dasar shooting menurut Danny Kosasih (2008:50) yaitu 1) Lay up shoot, 2) One hand set shoot, 3) Jump shoot, 4) Free throw shoot, 5) Three point shoot, 6) Hook shoot. Sedangkan jump shoot itu sendiri adalah jenis tembakan dengan menambahkan lompatan saat melakukan shooting, dimana bola dilepaskan pada titik tertinggi lompatan. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sulit dihalangi oleh pemain lawan. Jadi sangat penting sekali bagi beberapa pelatih untuk dapat memberikan latihan teknik dasar shooting dengan teknik jump shoot. Menurut penuturan pelatih di klub Marvel dan Prapanca yang ada di kota Temanggung, untuk terus melatih anak didiknya agar matang dalam melakukan teknik tersebut dan juga memodifikasinya menggunakan gerakan tambahan agar menghasilkan hasil tembakan atau jump shoot yang maksimal. Gerakan tersebut menggunakan one-two stop dan jump stop.
Kelebihan dari teknik jump shoot menggunakan gerakan one-two stop yaitu gerakan ini dapat memudahkan pemain menstabilkan atau menyeimbangkan badan sebelum melakukan shooting. Menurut Hal Wissel (2000: 20) gerakan ini mengentikan gerak kaki saat berlari dengan kaki terdepan berhenti lebih dahulu diikuti kaki terbelakang sehingga pemain juga dapat mengontrol badannya dan menemukan timing yang tepat sebelum melakukan jumpshoot, kelemahan dari gerakan ini yaitu terlalu lambat sehingga mudah dibaca oleh lawan. Jika pemain tidak menggunakan kedua kakinya, pemain lawan dapat dengan mudah mematahkan keseimbangan dan melakukan blok terhadap tembakannya (Burrall Paye, 1999: 32). Berbeda dengan gerakan jump stop, menurut Burrall Paye (1999: 32) penggunaan kedua kaki yang benar akan memberikan keseimbangan yang baik, taktik yang lebih banyak, kekuatan yang lebih besar dan gerakan yang lebih cepat.
6.1 Sejarah BolaBasket
Dr.Luther Gullick pengawas bagian olahraga pada Sekolah Guru Olahraga Y.M.C.A. tersebut di atas (dari Springfield Massachusets) ikut menyadari akan gejala-gejala kegiatan olahraga yang kurang baik itu. Usaha yang beliau lakukan adalah menghubungi Dr.James A.Naismith, salah satu rekan guru di Springfield dan memberikan tugas padanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga permainan baru yang menarik dan dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup (GOR).
Dr.James A. Naismith menyambut tugas tersebut dengan baik dan mulai menyusun suatu gagasan permainan baru yang bentuknya akan dapat memenuhi syarat-syarat yang dimintanya. Dalam pikirannya mulai timbul suatu gambaran atau bayangan yaitu suatu permainan yang menarik, tidak kasar (tidak ada unsur menjegal/menyakiti) dan mudah dipelajari serta menyenangkan. Hal tersebut telah membatasi pikiran-pikirannya, sehingga bukan hanya dalam bayangan, tetapi memang betul-betul dilakukan. Dalam pikirannya tergambar suatu permainan yang menggunakan bola berbentuk bulat, dengan tidak ada unsur menendang, tidak membawa lari dengan bola ditangan, tanpa unsur menjegal atau menyakiti dan harus menghilangkan gawang sebagai sasaran tambahan. Jadi bergeraknya bola hanya boleh dilakukan dengan mengoper dan memantulkan (mendribel), sasaran permainan tidak lagi gawang, tetapi dipersempit dan terletak di atas para pemain, yaitu menggunakan keranjang buah persik, untuk itu yang diutamakan tidak diletakkan pada segi kekuatan saja, tetapi beralih pada segi kekuatan (Imam Sodikun, 1992:9).
Berasal dari kata keranjang buah “Peach Basket” inilah permainan bolabasket tersebut dicetuskan (Harold Keith = Sport and Games) (Imam Sodikun, 1992:10). Pada saat itu (tahun 1891) Dr.James A. Naismith mengasuh 18 siswa (pemain) di dalam kelasnya, sehingga pertama-tama permainan bolabasket ini dimainkan oleh 9 orang setiap regunya. Pada tahun 1892 kemudian berubah menjadi setiap regu dimainkan oleh 7 pemain dan selanjutnya mengalami perubahan-perubahan jumlahnya, serta akhirnya ditemukan jumlah tetap yaitu 5 orang setiap regu sampai sekarang masih berlaku (Imam Sodikun, 1992:10). Keranjang buah (peach basket) yang dipakai sebagai sasaran bola pada awal terciptanya permainan bolabasket ini kemudian diganti dengan bahan logam dan pada tahun 1906 diubah lagi bentuknya menjadi ring basket seperti sekarang ini.
Bola yang semula dipakai adalah bola untuk soccer, kini diganti dengan bola basket yang terbuat dari bahan karet atau kulit. Papan pantul (back board) yang ditambahkan terhadap keranjang, semula terbuat dari jaring kawat kini diganti dengan papan kayu atau plastik. Malah kini cenderung untuk menggunakan fiberglass sehingga penonton yang duduk dibelakan papan tetap bisa melihat jalannya bola (Imam Sodikun, 1992:11). Permainan bolabasket di Indonesia berawal dari para pedagang Cina dan berkembang atau mendapat tempat dimasyarakat mulai daerah Yogya, Sala, dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Disekolah-sekolah dan perkumpulan para pemuda sudah benyak yang memainkannya. Unsur bergeraknya lebih banyak, sehingga memacu untuk banyak memikir dan melatih daya tahan yang tinggi (Imam Sodikun, 1992:12). Untuk mengkoordinir perkembangan bolabasket di Indonesia, dibentuklah organisasi yang disebut PERBASI (Persatuan Basket Seluruh Indonesia). Jadi semua perkumpulan bolabasket yang berada di seluruh Indonesia bernaung di bawah PERBASI. Sampai sekarang PERBASI lah yang bertanggung jawab atas perkembangan bolabasket di Indonesia (Imam Sodikun, 1992:12).

6.2 Permainan BolaBasket
Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan, bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan, permainan dimainkan oleh dua regu masing–masing terdiri dari 5 (pemain) setiap regu berusaha memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri sedikit mungkin (Imam Sodikun, 1992:8). Tujuan setiap tim dalam permainan bolabasket adalah memasukkan bola ke keranjang lawan untuk mendapat angka, dan pada akhirnya mendapat angka yang lebih besar (PERBASI, 2006:46). Untuk mencapai tujuan ini syarat utamanya harus terampil. Keterampilan dapat tercapai sampai tingkat tertinggi apabila gerakan dasar baik. Oleh karena itu teknik dasar perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar, agar keterampilannya bisa ditingkatkan.

6.3 Bola
Nuril Ahmadi (2007: 9) mengatakan bahwa bola standar yang dapat dipakai dalam permainan ini harus memiliki syarat sebagai berikut bola terbuat dari kulit, karet, atau bahan, sintesis lainnya. Bola ukuran 7 (keliling 749-780mm dan berat 56
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
The development of the sport was can be seen from the growing number of enthusiasts was sports. TV footage which serves the game was among other things the NBA around the world have influenced many people who meminatinya. Was also a sport for everyone, can be played by both men and women. Sport the more favored by the society mainly by students and students. Through this basketball sports activities of the teens much benefit especially in the growth of physical, mental, and social. The game was currently experiencing rapid growth as evidenced by the emergence of a formidable clubs ditanah water and basketball athletes good student in school and college level and competition that is handled in a professional manner that is national basketball competitions between clubs Indonesia IBL (English Basketball League) who now renamed NBL (National Basketball League). A variety of such competition by itself will bring up a potential talent in the field of basketball. The development was in the town of Temanggung is also not to be outdone with other areas that are already developed. The development of basketball in the town of Temanggung quite booming because there are good athletes and breeding of existing clubs in the city include the Marvel and clubs Club Prapanca. As for the frequent holding of tournament basketball-tournament between students or between different clubs each year. The nursery is born athletes – the potential to enhance athlete performance was in the area and especially in the town of Temanggung. It aims to develop was at once the event is looking for talented athletes for the future can bring the good name of the area and to continue her own personal berpretasi. According to Imam Sodikun (1992: 8) was a sports games that use large balls, played with the hands. The ball can be passed (thrown to a friend), be reflected to the floor (available or while walking) and the goal is to put the ball into the opponent's basket. The game is done by two teams each consisting of 5 players. According to Agus Salim (2008: 24) in the game was a team consisting of 10 players with only 5 people who are down on the ground. While 5 other players serve as the backup. The players are divided into three categories, namely players tenga (center), forward (forward) and the rear guard (guard). Each team tries to put the ball into the opponent's basket and keep (prevent) his cradle itself conceded a little bit maybe. In the face of competition the competition or match, mastery of techniques of the game is very important especially in the mastery of the basic techniques of the game was. Some of these include basic footwork technique (movement of the foot), shooting (shooting), passing (three) and catch, dribble (dribble), rebounds, moving with the ball, moving without the ball, and survived. Of the very few techniques need to be controlled by a player is shooting technique was. The basic technique is extremely important given the last goal of the game is to enter the ball, was due to the goal or the ball enters the going figures. Therefore it is the most important technique in shooting sports game of basketball. As for the basic shooting techniques according to Danny Kosasih (2008: 50) IE 1) Lay up shoot, 2) One hand shoot set, 3) Jump shoot, 4) Free throw shoot, 5) Three point shoot, 6) Hook shoot. While the jump shoot itself is kind of a shot by adding a leap while doing the shooting, where the ball is released at the highest point of the jump. This technique is one of the difficult technique of stymied by opposing players. So it's very important for a coach to be able to give you the basic techniques of shooting practice with the technique of jump shoot. According to Marvel at the Club and coach Prapanca in the town of Temanggung, to continue to train his protégé to mature in doing these techniques and also modify it using the additional movement in order to produce results or jump shots that shoot up. The movement uses a one-two jump stop and stop. The advantages of the technique of jump shoot using a one-two movement stop this movement can make it easy for players to stabilize or balancing the body before doing the shooting. According to Hal Wissel (2000: 20) this movement mengentikan footwork when ran with the leading foot stop first followed walk backward so that the player can also control the shape and find the right timing before making jumpshoot, the weakness of the movement is too slow so it is easily read by your opponent. If the player doesn't use his legs, opposing players can easily break the balance and perform blocks against sliced (Burrall Paye, 1999: 32). In contrast to the jump stop motion, according to Burrall Paye (1999: 32) the correct use of both feet will provide a good balance, more tactics, greater strength and a faster movement.6.1 History Was Dr. Luther Gullick sports section supervisor at the Y.M.C.A. gym teacher School above (from Springfield Massachusets) were aware of the symptoms of sporting activities that are less good at it. He attempts to do is to contact Dr. James a. Naismith, one of the teachers at the Springfield and gave him the task to compile an activity is an exciting new sports games and can be played out in a closed room (GOR). Dr. James a. Naismith welcomes the task well and began to construct a new game idea that shape will be able to meet the terms of the order. In his mind began to arise a reflection or shadow is an interesting game, not harsh (no element menjegal/hurt) and easy to learn and fun. It has limited his thoughts, so it's not just in the shadows, but it really does. In his mind are reflected in a game that uses a spherical ball, with no element of kicking, does not bring a run with the ball in the hands, without the element of menjegal or hurt and have to eliminate against additional targets as. So back in the ball should only be done with a pass and reflecting (mendribel), the target of the game is no longer the goal, but narrowed down and located above the players, namely using a basket of peaches, for it featured no put on in terms of power alone, but in terms of the power switch on (Imam Sodikun, 1992: 9). Derived from the word fruit basket "Peach Basket" this is the game that was coined (Harold Keith = Sport and Games) (Priest Sodikun, 1992: 10). At this time (1891) Dr. James a. Naismith parenting 18 students (players) in its class, so this game was first played by 9 people per regunya. In 1892 and then turn out to be played by each squad Player 7 and later underwent a number of changes, and finally found a fixed amount of 5 persons each shift until now still apply (the priest Sodikun, 1992: 10). Basket of fruit (peach basket) used as a aims the ball at the beginning of the creation of this game was later replaced by a metal material and in 1906 changed its shape into a basketball hoop is like this now. The ball which was originally used for soccer balls, now replaced by a basketball made from rubber or leather. The Board of reflection (the back board) that is added to the basket, originally made of wire mesh is now replaced with a wooden or plastic Board. Even now tend to use fiberglass so that spectators who sat dibelakan boards can still be seen running the ball (Priest Sodikun, 1992: 11). The game was in Indonesia originating from Chinese merchants and growing or have a place dimasyarakat starts the Yogya, Sala, and surrounding areas after independence. Disekolah-sekolah and a bevy of youths already many who play it. More tour elements, so much gunning to cogitate and train a high durability (Priest Sodikun, 1992: 12). To coordinate the development was in Indonesia, an organization called the PERBASI (Union Basketball Throughout Indonesia). So all the Assembly was located throughout Indonesia take shelter under the PERBASI. Until now the PERBASI was the one who was responsible for the development in Indonesia (Priest Sodikun, 1992: 12).6.2 the game Was Was is a sports game that uses a large ball, played with the hands, the ball can be passed (thrown to a friend), be reflected to the floor (in place of or while walking) and the goal is to put the ball into the opponent's basket (basket), a game played by two teams each consisting of 5 (player) every squad trying to place the ball into the opponent's basket and keep (prevent) her own bit of his cradle may (Priest Sodikun, 1992: 8). The purpose of each team was in the game is to enter the ball into the opponent's basket to get numbers, and in the end got bigger numbers (PERBASI, 2006: 46). To achieve this goal the main conditions must be skilled. Skills can be achieved to the highest level in the basic movement is good. Therefore the basic techniques needed to be done in ways that are true, that his skills could be improved. 6.3 the ball Nuril Ahmadi (2007: 9) says that the ball standards that can be used in this game should have a requirement as below the ball is made of leather, rubber, or other materials, synthesis. Ball size 7 circumference (749-780mm and weighs 56
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Perkembangan olahraga bolabasket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat olahraga bolabasket. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bolabasket antara lain kompetisi NBA ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak orang yang meminatinya. Bolabasket juga merupakan olahraga untuk semua orang, dapat dimainkan oleh pria maupun wanita. Cabang olahraga yang makin banyak digemari oleh para masyarakat terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga bola basket ini para remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial. Permainan bolabasket saat ini mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh ditanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara profesional yaitu kompetisi bola basket nasional antar klub se Indonesia IBL (Indonesian Basketball League) yang sekarang berganti nama menjadi NBL (National Basketball League). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan bakat potensial di bidang bola basket.
Perkembangan bolabasket di kota Temanggung juga tidak mau kalah dengan daerah-daerah lain yang sudah maju. Perkembangan bola basket di kota Temanggung cukup berkembang pesat dikarenakan ada pembibitan atlet yang baik dari klub yang ada di kota tersebut diantaranya yaitu klub Marvel dan klub Prapanca. Adapun sering diadakannya turnamen-turnamen bola basket antar pelajar maupun antar klub setiap tahunnya. Dengan adanya pembibitan inilah lahir atlet – atlet yang berpotensial untuk meningkatkan prestasi bolabasket di daerah dan khususnya di kota Temanggung. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan bolabasket sekaligus ajang mencari atlet - atlet yang berbakat untuk kedepannya dapat membawa nama baik daerah tersebut dan pribadinya sendiri untuk terus berpretasi.
Menurut Imam Sodikun (1992:8) bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain. Menurut Agus Salim (2008:24) di dalam permainan bolabasket satu tim terdiri dari 10 pemain dengan hanya 5 orang yang turun di lapangan. Sementara 5 pemain lainnya berfungsi sebagai cadangan. Para pemain dibagi menjadi tiga kategori yaitu pemain tenga (center), pemain depan (forward) dan penjaga belakang (guard). Setiap tim berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin.
Dalam menghadapi persaingan kompetisi atau pertandingan, penguasaan teknik permainan sangat penting terutama dalam penguasaan teknik dasar permainan bolabasket. Beberapa teknik dasar tersebut mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble (menggiring bola), rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan. Dari beberapa teknik tersebut yang sangat perlu dikuasai oleh seorang pemain bolabasket adalah teknik shooting. Teknik dasar tersebut sangatlah penting mengingat tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola, karena dengan terjadinya gol atau bola masuk maka terjadi angka. Oleh karena itu shooting merupakan teknik terpenting dalam olahraga permainan bola basket. Adapun teknik-teknik dasar shooting menurut Danny Kosasih (2008:50) yaitu 1) Lay up shoot, 2) One hand set shoot, 3) Jump shoot, 4) Free throw shoot, 5) Three point shoot, 6) Hook shoot. Sedangkan jump shoot itu sendiri adalah jenis tembakan dengan menambahkan lompatan saat melakukan shooting, dimana bola dilepaskan pada titik tertinggi lompatan. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sulit dihalangi oleh pemain lawan. Jadi sangat penting sekali bagi beberapa pelatih untuk dapat memberikan latihan teknik dasar shooting dengan teknik jump shoot. Menurut penuturan pelatih di klub Marvel dan Prapanca yang ada di kota Temanggung, untuk terus melatih anak didiknya agar matang dalam melakukan teknik tersebut dan juga memodifikasinya menggunakan gerakan tambahan agar menghasilkan hasil tembakan atau jump shoot yang maksimal. Gerakan tersebut menggunakan one-two stop dan jump stop.
Kelebihan dari teknik jump shoot menggunakan gerakan one-two stop yaitu gerakan ini dapat memudahkan pemain menstabilkan atau menyeimbangkan badan sebelum melakukan shooting. Menurut Hal Wissel (2000: 20) gerakan ini mengentikan gerak kaki saat berlari dengan kaki terdepan berhenti lebih dahulu diikuti kaki terbelakang sehingga pemain juga dapat mengontrol badannya dan menemukan timing yang tepat sebelum melakukan jumpshoot, kelemahan dari gerakan ini yaitu terlalu lambat sehingga mudah dibaca oleh lawan. Jika pemain tidak menggunakan kedua kakinya, pemain lawan dapat dengan mudah mematahkan keseimbangan dan melakukan blok terhadap tembakannya (Burrall Paye, 1999: 32). Berbeda dengan gerakan jump stop, menurut Burrall Paye (1999: 32) penggunaan kedua kaki yang benar akan memberikan keseimbangan yang baik, taktik yang lebih banyak, kekuatan yang lebih besar dan gerakan yang lebih cepat.
6.1 Sejarah BolaBasket
Dr.Luther Gullick pengawas bagian olahraga pada Sekolah Guru Olahraga Y.M.C.A. tersebut di atas (dari Springfield Massachusets) ikut menyadari akan gejala-gejala kegiatan olahraga yang kurang baik itu. Usaha yang beliau lakukan adalah menghubungi Dr.James A.Naismith, salah satu rekan guru di Springfield dan memberikan tugas padanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga permainan baru yang menarik dan dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup (GOR).
Dr.James A. Naismith menyambut tugas tersebut dengan baik dan mulai menyusun suatu gagasan permainan baru yang bentuknya akan dapat memenuhi syarat-syarat yang dimintanya. Dalam pikirannya mulai timbul suatu gambaran atau bayangan yaitu suatu permainan yang menarik, tidak kasar (tidak ada unsur menjegal/menyakiti) dan mudah dipelajari serta menyenangkan. Hal tersebut telah membatasi pikiran-pikirannya, sehingga bukan hanya dalam bayangan, tetapi memang betul-betul dilakukan. Dalam pikirannya tergambar suatu permainan yang menggunakan bola berbentuk bulat, dengan tidak ada unsur menendang, tidak membawa lari dengan bola ditangan, tanpa unsur menjegal atau menyakiti dan harus menghilangkan gawang sebagai sasaran tambahan. Jadi bergeraknya bola hanya boleh dilakukan dengan mengoper dan memantulkan (mendribel), sasaran permainan tidak lagi gawang, tetapi dipersempit dan terletak di atas para pemain, yaitu menggunakan keranjang buah persik, untuk itu yang diutamakan tidak diletakkan pada segi kekuatan saja, tetapi beralih pada segi kekuatan (Imam Sodikun, 1992:9).
Berasal dari kata keranjang buah “Peach Basket” inilah permainan bolabasket tersebut dicetuskan (Harold Keith = Sport and Games) (Imam Sodikun, 1992:10). Pada saat itu (tahun 1891) Dr.James A. Naismith mengasuh 18 siswa (pemain) di dalam kelasnya, sehingga pertama-tama permainan bolabasket ini dimainkan oleh 9 orang setiap regunya. Pada tahun 1892 kemudian berubah menjadi setiap regu dimainkan oleh 7 pemain dan selanjutnya mengalami perubahan-perubahan jumlahnya, serta akhirnya ditemukan jumlah tetap yaitu 5 orang setiap regu sampai sekarang masih berlaku (Imam Sodikun, 1992:10). Keranjang buah (peach basket) yang dipakai sebagai sasaran bola pada awal terciptanya permainan bolabasket ini kemudian diganti dengan bahan logam dan pada tahun 1906 diubah lagi bentuknya menjadi ring basket seperti sekarang ini.
Bola yang semula dipakai adalah bola untuk soccer, kini diganti dengan bola basket yang terbuat dari bahan karet atau kulit. Papan pantul (back board) yang ditambahkan terhadap keranjang, semula terbuat dari jaring kawat kini diganti dengan papan kayu atau plastik. Malah kini cenderung untuk menggunakan fiberglass sehingga penonton yang duduk dibelakan papan tetap bisa melihat jalannya bola (Imam Sodikun, 1992:11). Permainan bolabasket di Indonesia berawal dari para pedagang Cina dan berkembang atau mendapat tempat dimasyarakat mulai daerah Yogya, Sala, dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Disekolah-sekolah dan perkumpulan para pemuda sudah benyak yang memainkannya. Unsur bergeraknya lebih banyak, sehingga memacu untuk banyak memikir dan melatih daya tahan yang tinggi (Imam Sodikun, 1992:12). Untuk mengkoordinir perkembangan bolabasket di Indonesia, dibentuklah organisasi yang disebut PERBASI (Persatuan Basket Seluruh Indonesia). Jadi semua perkumpulan bolabasket yang berada di seluruh Indonesia bernaung di bawah PERBASI. Sampai sekarang PERBASI lah yang bertanggung jawab atas perkembangan bolabasket di Indonesia (Imam Sodikun, 1992:12).

6.2 Permainan BolaBasket
Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan, bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan, permainan dimainkan oleh dua regu masing–masing terdiri dari 5 (pemain) setiap regu berusaha memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri sedikit mungkin (Imam Sodikun, 1992:8). Tujuan setiap tim dalam permainan bolabasket adalah memasukkan bola ke keranjang lawan untuk mendapat angka, dan pada akhirnya mendapat angka yang lebih besar (PERBASI, 2006:46). Untuk mencapai tujuan ini syarat utamanya harus terampil. Keterampilan dapat tercapai sampai tingkat tertinggi apabila gerakan dasar baik. Oleh karena itu teknik dasar perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar, agar keterampilannya bisa ditingkatkan.

6.3 Bola
Nuril Ahmadi (2007: 9) mengatakan bahwa bola standar yang dapat dipakai dalam permainan ini harus memiliki syarat sebagai berikut bola terbuat dari kulit, karet, atau bahan, sintesis lainnya. Bola ukuran 7 (keliling 749-780mm dan berat 56
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: