Pertarungan di Pagi ButaKala itu me

Pertarungan di Pagi Buta

Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya, ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh hembusan angin yang sedari tadi berusaha untuk membekukannya. Tangannya yang kekar memikul sebuah pancul di tangan kanannya sedangkan di tangan kirinya memegang sebuah bingkisan besar.

Pada saat Pak Raden melangkahkan kakinya menuju sawahnya, langkahnya terhenti oleh tangisan anak bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber datangnya suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi yang mungil tergeletak di bawah pohon beringin besar itu. “Bayi siapa ini? Haruskah aku membawanya?” Pak Raden bimbang.

Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau yang cukup besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak terkaman harimau itu. Ternyata suara tangis bayi itu, turut memancing seekor harimau. Tampaknya harimau tersebut sedang kalaparan dia memandangi bayi yang tergeletak tersebut dengan tatapan yang mengerikan.

Melihat harimau tersebut pak Raden menggunakan cangkulnya untuk menjauhkan harimau itu. Tetapi harimau itu melawan, dia berbalik dan menyerang Pak Raden. Terkaman harimau itu berhasil melukai Pak Raden. Dia jatuh di tanah dan terdesak, saat harimau tersebut hendak menerkamnya kembali, Pak Raden mengambil cangkul yang berada di sampingnya dan mengarahkan kepada hariamu itu. Lalu tembuslah cangkul itu di perut harimau, kemudian harimau itu pun mati.

Setelah berhasil membunuh harimau itu, Pak Raden mengangkat bayi itu dan membawanya pulang bersamanya untuk diurus dan diangkat menjadi anaknya.

Hasil (Inggris) 2:

Blind morning fight at that time, the sun has not wake up from his bed, roosters had not been doing his job. However, Pak Raden has been out of his house. His skin was wrinkled and thin as if this did not work by the gusts of wind that he'd been trying to freeze them. His hands were stocky bear a pancul in his right hand while his left hand holding a large parcel. At Pak Raden made ​​his way towards his field, his pace interrupted by cries of a baby son who broke the silence of the morning. Scarcely Pak Raden find the source of the sound of it. To the astonishment of Pak Raden saw a tiny baby lying under the big banyan tree. "Whose baby is this? Should I bring? "Pak Raden hesitated. When he wanted to raise the baby, a tiger suddenly attacked him big enough, but with alacrity Pak Raden dodge the tiger's jaws. It turned out that the baby cries, helped lure a tiger. It seems that the tiger was kalaparan she watched the baby lying with terrible eyes. Seeing the tiger pack Raden use the spade to keep the tiger. But the tiger fight, he turned around and attacked the Pak Raden. Terkaman tiger was wounded Pak Raden. He fell on the ground and pressed, when the tiger about to pounce back, Pak Raden take hoe sitting next to him and appealed to hariamu it. Then tembuslah hoe was in the belly of tigers, then the tiger is dead. After successfully killing the tiger, Pak Raden lifted the baby and took it home with him to care for and appointed his son.