Peluang Sumber daya Manusia pada pengembangan pariwisata
Adapun beberapa hal yang dapat menjadi peluang bagi pengembangan pariwisata saat ini, antara lain adalah: pertama, turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar, dapat memicu meningkatnya jumlah wisatawan (Kedaulatan Rakyat, 6 Agustus 1998:5). Pernyataan ini dapat dibenarkan karena dengan turunnya nilai mata uang rupiah memungkinkan biaya-biaya yang dikeluarkan wisman jauh lebih rendah dibanding sebelumnya. Dengan demikian hal ini merupakan peluang yang akan dimanfaatkan oleh wisman maupun penyelenggara pariwisata untuk mengembangkan pariwisata dengan lebih mudah.
Kedua, adanya kecenderungan pihak wisawan asing dewasa ini untuk berwisata dalam dimensi tradisonal, seperti mengunjungi desa-desa yang memiliki keunikan baik untuk sekedar mengunjungi maupun untuk wisata ilmiah (Suara Pembaruan, 30 Januari 1999). Kecenderungan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia yang masih memiliki banyak desa tradisonal serta berbagai obyek penelitian. Peluang ini selain kurang membutuhkan modal yang besar, wisata ilmiah juga dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi Indonesia.
Ketiga, jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 juta, juga merupakan peluang pasar yang baik selain para wisatawan asing. Hal ini didukung oleh data dari hasil Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS menunjukkan adanya peningkatan wisatawan dalam negeri dari 1991 hingga 1994 sebesar 22,8%, pada tahun 1991 sebanyak 64,5 juta orang pada tahun 1994 menjadi 83,9 juta orang (Kedaulatan Rakyat, 21 Agust. 1998:5)
Keempat, data yang diperoleh dari BPS (1999) menunjukan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada tahun 1999 adalah 94.847.178 orang, jumlah yang bekerja: 88.816.859 orang dan yang tidak bekerja: 6.030.319 orang. Angkatan kerja yang belum bekerja ini diharapkan dapat terserap dalam sektor pariwisata.
Kelima, adanya kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), transportasi, komunikasi dan informasi yang terus meningkat dapat membuka peluang bagi pengembangan pariwisata. Walaupun mungkin kondisi Iptek, transportasi, dan lain-lain tersebut, saat ini belum memadai tetapi kecenderungan kemajuan telah memberikan kemungkinan bahwa di waktu yang akan datang, akan lebih baik. Dengan kemajuan komunikasi, transportasi dan informasi serta semakin maraknya pembangunan lembaga-lembaga pendidikan pariwisata di seluruh Inodensia, diharapkan dapat mempersiapkan SDM yang lebih baik serta membuka peluang yang luas untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar negeri, terutama antara antara DTW dengan negara-negara yang potensial.
الفرص المتاحة لتنمية الموارد البشرية في قطاع السياحةأما بالنسبة لبعض الأشياء التي يمكن أن تكون فرصة لتطوير السياحة في الوقت الحاضر، بين أمور أخرى، هي: أولاً، انخفاض قيمة الروبية مقابل الدولار، يمكن أن تؤدي إلى عدد متزايد من السياح (سيادة 1998:5 الناس، 6 آب/أغسطس). قد يكون مبررا هذا البيان لأنه مع انخفاض قيمة الروبية العملة تسمح ويسمان التكاليف المتكبدة كان أقل بكثير من سابقتها. وهكذا هذه هي فرصة التي سوف تستغل من قبل مجلس النواب، فضلا عن منظمي السياحة لتطوير السياحة بسهولة أكثر.وثانيا، وجود ميل ويساوان-الطرف الأجنبي في الوقت الحاضر القيام بجولة في الأبعاد التقليدية، مثل زيارة القرى التي قد تفرد حسن مجرد زيارة، وكذلك فيما يتعلق بالسياحة العلمية (صوت التحديث، 30 يناير 1999). يجب أن تستخدم هذا الاتجاه بشكل صحيح إندونيسيا التي لا يزال لديها العديد من القرى التقليدية فضلا عن كائنات مختلفة للبحث. هذه الفرص إلى جانب حاجة أقل لرأس مال كبير، السياحة العلمية يمكن أيضا المساهمة العلمية لإندونيسيا. وثالثاً، مجموع سكان إندونيسيا بلغت أكثر من 200 مليون، أيضا فرصة جيدة في سوق بالإضافة إلى السياح الأجانب. يتم دعم ذلك ببيانات من التعداد الوطني للسكان الاجتماعية والاقتصادية أصبح أظهرت زيادة نسبة السياح في البلد في الفترة من عام 1991 إلى عام 1994 بلغت 22.8 في المائة في عام 1991 قدر الشعب 64.5 مليون في عام 1994 النتائج (سوسيناس) BPS 83.9 مليون شخص (السيادة للشعب، 1998:5 21 أغسطس)الرابع، أظهرت البيانات المستقاة من BPS (1999) أن عدد القوة العاملة في إندونيسيا في عام 1999 كان الناس 94,847,178، عدد العامل: 88,816,859 الناس وأن لا يعمل: الناس 6,030,319. عملت قوة العمل ليس من المتوقع أن يتم استيعابهم في قطاع السياحة.الخامسة، واتجاه التنمية للنقل (العلم والتكنولوجيا)، العلم والتكنولوجيا، والاتصالات والمعلومات يواصل الارتفاع يمكن أن تفتح فرصاً لتنمية السياحة. في حين أنه قد يكون الشرط للعلم والتكنولوجيا، والنقل وغيرها، حاليا ولم كافية لكن الاتجاه نحو التقدم لها نظراً لاحتمال أن في المستقبل، سيكون من الأفضل. مع التقدم في الاتصالات والنقل والمعلومات، فضلا عن تطوير مؤسسات التعليم السياحي عبر إينودينسيا المتفشي، من المتوقع أن إعداد موارد البشرية أفضل، فضلا عن الفرص الهائلة الانفتاح للتعاون مع الأطراف المختلفة داخل وخارج البلد، ولا سيما بين DTW مع البلدان المحتمل.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
