ABSTRACTThesis entitled "application of the Intelligence Compound in Religious Learning", composed by Rian Sulistyohadi NIM: 2846134039, Graduate Program, Relating the study of Islamic education (PIE), State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung, supervisor: 1) Dr. Sokip, m. Pd. I, 2) Dr h. Zein Aminudin, m. Si.Key words: Compound Intelligence, learning KeagmaanThe background of this research are human beings have feelings, the thoughts, the character or the character, all of which it is actually a variety of forms of intelligence. Based on the theory of the development of students, it is believed that every student born with more than one talent. Each student has a talent that is the outstanding capability in one aspect of personality, obtained as his carriage. Therefore, each student since birth nothing stupid, that there is an intelligent child in different aspects. This research is focused in the application of Multiple Intelligence In Religious Study, which is detailed in the research questions: 1. How the application of linguistic intelligence in Bandung and MTsN MTs Al Huda Bandung? 2. how the application of kinaesthetic intelligence in Bandung and MTsN MTs Al Huda Bandung? 3. how the application of musical intelligence in Bandung and MTsN MTs Al Huda Bandung? 4. How the application sometimes intrapersonal intelligence in Bandung and MTsN MTs Al Huda Bandung? 5. how strategies to increase application of the intelligence compound in religious learning in Bandung and MTsN MTs Al-Huda Bandung? 6. How to factor endowments and a barrier to the application of the intelligence compound in religious learning in Bandung and MTsN MTs Al-Huda Bandung?We based this research use, data collection is done using the techniques of observation, interviews, and research approach kulitatif. To avoid errors, then held an examination of the validity of the data by the confirmation technique and discussion with my colleague. Then the data is analyzed and then reduced, rendering the data further withdrawal held conclusion.Hasil penelitian ditemukan bahwa 1. Penerapan kecerdasan linguistik di masing-masing lembaga pendidikan. Di MTsN Bandung menitiktekankan pada aplikasi berbahasa dengan tiga tahap, pertama perencanaan yang meliputi kegiatan mendengarkan, diskusi, menirukan, dan mereview. Kedua pelaksanaan, dengan menerapkan penggunaan mahir bahasa. Ketiga, evaluasi siswa secara psikologi yaitu minat anak, kerja sama antara guru dan orang tua. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung, kegiatan perencanaan meliputi pengenalan mufrodat, metode Drill, metode ceramah, dan diskusi. Pelaksanaannya, yaitu pembelajaran dengan cara menyenangkan, dan pembinaan siswa yang mengikuti olimpiade. Evaluasi dilakukan meliputi aspek penilaian hafalan, menulis, keaktifan diskusi dan penugasan. 2. Penerapan kecerdasan kinestetik di masing-masing lembaga pendidikan. Di MTsN Bandung kegiatan perencanaan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pelaksanaannya dilakukan dalam 2 macam yaitu praktek dan teknik pembelajaran dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana. Evaluasi siswa dilihat dari segi kognitif dan psikomotorik. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung perencanaannya menggunakan metode ceramah, dan kegiatan diskusi. Pelaksanaannya menitiktekankan pada aspek gerak anak tentang hablum minallah dan hablum minannas. Evaluasi meliputi penilaian tulis, sikap, ketrampilan dan lisan. 3. Penerapan kecerdasan musikal di masing-masing lembaga pendidikan. Di MTsN Bandung, kegiatan perencanaan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Pelaksanaannya lebih menitiktekankan pada penggunaan music atau suara-suara dari LCD, sound sistem dan lain-lain. Evaluasi meliputi nilai tes atau kognitif dan praktek atau psikomotorik. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung kegiatan perencanaan menggunakan metode ceramah dan CTL (Contekstual Teaching Learning). Pelaksanaannya menggunakan perpaduan media klasik dan modern. Evaluasi meliputi kemampuan siswa dalam materi tulis dan sikap anak. 4. Penerapan kecerdasan intrapersonal di masing-masing lembaga pendidikan. Di MTsN Bandung menitiktekankan pada aplikasi perenungan dan intropeksi diri. Kegiatan perencanaan melalui pembuatan RPP. Pelaksanaannya guru lebih menggunakan kegiatan modern seperti kegiatan upacara dan istighostah. Evaluasi meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung kegiatan perencanaan menggunakan metode yaitu ceramah. Pelaksanaannya menggunakan media klasikal yaitu buku pelajaran. Dari segi prakteknya yaitu istighosah dan arahan dari guru BK. Dalam hal evaluasi semua tergantung pada input seorang anak. 5. Strategi penerapan kecerdasan majemuk dalam pembelajaran keagamaan. Di MTsN Bandung, kegiatan perencanaan lebih terprogram di RPP. Dalam pelaksanaannya guru menerapkan strategi pembelajaran yang kondisional, terpimpin dan tanya jawab. Kegiatan evaluasi dengan meminta bantuan dari tim psikologi. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung kegiatan perencanaan menekankan pada peningkatan kompetensi pendidik. Evaluasi meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 6. Faktor pendukung dan penghambat kecerdasan majemuk dalam meningkatkan pembelajaran keagamaan di masing-masing lembaga pendidikan. Di MTsN Bandung, faktor pendukungnya yaitu dengan diterapkan hardware yang berupa kelas khusus, fasilitas alat media, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambat meliputi hardware dan software yang berupa tidak sesuainya jadwal libur dengan kalender pendidikan. Sedangkan di MTs Al Huda Bandung, faktor pendukung diantaranya adanya kelas Full Day, hardware yang berupa fasilitas sarana prasarana dan software berupa kompetensi pendidik. Sedangkan faktor penghambat software yaitu berupa kurang kerjasamanya orang tua dengan guru dalam memberikan motivasi siswa.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
