Menurut para New Crtics, komponen dasar karya sastra, baik lirik, naratif, maupun dramatik adalah kata-kata citraan (images), dan simbol-simbol bukan watak pemikiran ataupun plot. Elemen-elemen linguistik itu sudah diorganisasikan di seputar sebuah tema sentral dan mengandung tension (maksud), ironi dan paradoks dalam stukturnya yang merupakan muara pertemuan berbagai impuls (tindakan yang timbul) dan kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
Pandangan-pandangan kaum New Critics, bagaimanapun tetap berguna karena mempertajam pengertian kita terhadap puisi yang terkadang sukar dipahami. Meskipun demikian, pandangan kaum New Critics terlalu mengutamakan puisi daripada jenis karya sastra lainnya menyebabkan teori sastra mereka dipandang kurang utuh. Mereka juga kurang menyadari bahwa tidak hanya the words on the page yang mengemudikan tafsiran mereka, melainkan juga cita-cita dan praduga-praduga mereka telah ikut berperan di dalamnya (Van Luxemburg, et.al., 1986: 54).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
