Bahasa arab adalah salah satu bahasa hidup yang dipakai sehari-hari dan merupakan bahasa resmi di Saudi Arabia, Maroko, Aljazair, Libya, Tunisia, Mesir, Sudan, Lebanon, Syria, Irak, Kuwait, Iran, Uni Emirat Arab, Palestian, dan beberapa negara di Semenanjung Arabia. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memasukkan bahasa arab sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar sampai perguruan tinggi dengan kebijakan masing-masing lembaga pendidikan. Ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk yang mayoritas beragama Islam. Karena kitab suci umat Islam berbentuk bahasa arab.Di Indonesia bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang diajarkan di lembaga pendidikan. Pembelajaran bahasa asing dilakukan bukan tanpa hambatan. Tentu didalamnya terdapat berbagai hambatan-hambatan yang mempengaruhi tujuan pembelajaran.Pembelajaran bahasa asing melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin ilmu yakni (a) linguistik, (b) psikologi, dan (c) ilmu pendidikan. Linguistik memberikan informasi kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bahasa tertentu. Psikologi menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan Ilmu Pendidikan atau pedagogik memungkinkan kita untuk meramu semua keterangan dari (a) dan (b) menjadi satu cara metode yang sesuai untuk dipakai di kelas untuk memudahkan proses pembelajaran bahasa oleh pelajar. Dalam hal ini, orang Indonesia mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa ketiga memerlukan strategi pembelajaran yang relevan dan mampu mengembangkan minat peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan kemampuan pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun tulis. Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa disebut Keterampilan Berbahasa (maharat al-lughoh). Keterampilan tersebut mencakup empat hal, yaitu keterampilan menyimak (maharah al-istima’), berbicara (maharah al-kalam), membaca (maharah al-qiroah), dan menulis (maharah al-kitabah). Keterampilan menyimak dan membaca dikategorikan kedalam keterampilan reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis dikategorikan kedalam keterampilan produktif. Oleh karena itu ketrampilan menyimak menjadi unsur yang harus terlebih dahulu dikuasai oleh pelajar. Secara alamiah pertama kali manusia memahamai bahasa orang lain lewat pendengaran, maka dalam konsep tersebut ketrampilan bahasa asing yang harus didahulukan adalah menyimak. Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang bisa diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli pengajaran bahasa menetapkan satu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. Untuk meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik, guru harus pandai dalam memanfaakan media yang ada. Salah satu media yang digunakan adalah media AudioVisual.Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemajuan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri pelajar. Dengan kata lain media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Selain itu media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media audiovisual adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pembelajaran bahasa yang dapat ditangkap dan dicerna melalui indra pendengaran dan penglihatan. Tujuan utama penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi. Dengan demikian informasi akan lebih cepat dan mudah untuk diproses oleh peserta didik tanpa harus melalui proses yang panjang yang akan menjadikannya jenuh. Peneliti memilih penelitian ini dengan judul “pemanfaatan media audiovisual untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada kelas VIII MTs “Al-Ma’arif” Panggung Tulungagung tahun ajaran 2015/2016. Karena banyak dari siswa yang merasa jenuh dengan pembelajaran menyimak yang monoton dan hanya mengikuti tradisi dahulu. Sehingga dengan adanya media audiovisual siswa diharapkan dapat menangkap materi menyimak yang disampaikan oleh guru dengan penuh semangat dan tanpa ada kejenuhan.Peneliti melakukan penelitian ini di kelas VIII MTs “Al-Ma’arif” Panggung Tulungagung. Karena pada kelas VIII siswa masih kurang dalam penguasaan materi bahasa arab khususnya pada materi menyimak. Selain itu sekolah ini terletak di daerah yang strategis yakni di pusat kota Tulungagung dan sekolah ini juga masih satu lokasi dengan pondok pesantren “Panggung” Tulungagung yang dalam proses pembelajarannya terdapat materi bahasa arab juga.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
