JEMBER KOTA PERKEBUNANJember ditakdirkan sebagai kota perkebunan. Seki terjemahan - JEMBER KOTA PERKEBUNANJember ditakdirkan sebagai kota perkebunan. Seki Inggris Bagaimana mengatakan

JEMBER KOTA PERKEBUNANJember ditakd

JEMBER KOTA PERKEBUNAN
Jember ditakdirkan sebagai kota perkebunan. Sekitar tahun 1850, George Birnie, seorang Belanda keturunan Skotlandia, membuka perkebunan tembakau di Jember, untuk dipasarkan hasilnya ke Eropa. Birnie mendatangkan pekerja dari Blitar dan Pulau Madura. Birnie tak hanya menanam tembakau yang menjadi bahan baku cerutu. Dia juga menanam kopi, karet, dan kakao. Kelak Jember menjadi pusat penelitian kopi dan kakao. Jember pada abad 19 adalah sebuah afdeling, bagian dari kabupaten Bondowoso. Tanaman perkebunan dibudidayakan di sekujur lereng pegunungan Argopuro. Selain tembakau, kopi, karet, dan kakao, Jember juga menjadi daerah kantong perkebunan tebu. Di Kecamatan Semboro, dibangun pabrik gula pada tahun 1920-an yang bertahan hingga saat ini. Sebagai daerah perkebunan, Jember menjadi destinasi pilihan para turis asing, terutama dari Belanda, yang ingin bernostalgia. Betapa tidak, hingga sebelum dinasionalisasi tahun 1958, warga Belanda yang menjalankan dan mengelola perkebunan. Hingga saat ini, bentuk bangunan-bangunan di daerah perkebunan pun masih dipertahankan dan menunjukkan warisan masa lalu. Kebun-kebun ini modal penting untuk membuat wisata agro. Hari ini, orang membutuhkan rehat dari rutinitas kerja sehari-hari, dan kembali ke alam menjadi tujuan. Dengan berwisata di areal perkebunan, orang bisa berkeliling kebun melihat proses produksi tembakau, gula, atau cokelat. Wisata perkebunan mengenalkan kita pada sesuatu yang lain, bahwa dari alam kita berutang banyak.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
JEMBER KOTA PERKEBUNANJember ditakdirkan sebagai kota perkebunan. Sekitar tahun 1850, George Birnie, seorang Belanda keturunan Skotlandia, membuka perkebunan tembakau di Jember, untuk dipasarkan hasilnya ke Eropa. Birnie mendatangkan pekerja dari Blitar dan Pulau Madura. Birnie tak hanya menanam tembakau yang menjadi bahan baku cerutu. Dia juga menanam kopi, karet, dan kakao. Kelak Jember menjadi pusat penelitian kopi dan kakao. Jember pada abad 19 adalah sebuah afdeling, bagian dari kabupaten Bondowoso. Tanaman perkebunan dibudidayakan di sekujur lereng pegunungan Argopuro. Selain tembakau, kopi, karet, dan kakao, Jember juga menjadi daerah kantong perkebunan tebu. Di Kecamatan Semboro, dibangun pabrik gula pada tahun 1920-an yang bertahan hingga saat ini. Sebagai daerah perkebunan, Jember menjadi destinasi pilihan para turis asing, terutama dari Belanda, yang ingin bernostalgia. Betapa tidak, hingga sebelum dinasionalisasi tahun 1958, warga Belanda yang menjalankan dan mengelola perkebunan. Hingga saat ini, bentuk bangunan-bangunan di daerah perkebunan pun masih dipertahankan dan menunjukkan warisan masa lalu. Kebun-kebun ini modal penting untuk membuat wisata agro. Hari ini, orang membutuhkan rehat dari rutinitas kerja sehari-hari, dan kembali ke alam menjadi tujuan. Dengan berwisata di areal perkebunan, orang bisa berkeliling kebun melihat proses produksi tembakau, gula, atau cokelat. Wisata perkebunan mengenalkan kita pada sesuatu yang lain, bahwa dari alam kita berutang banyak.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
JEMBER CITY PLANTATION
Jember destined as plantation town. Around 1850, George Birnie, a Dutch descent Scotland, opened a tobacco plantation in Jember, for the results to the European market. Birnie bring in workers from Blitar and Madura Island. Birnie not only the tobacco plant as raw material for cigars. He also grow coffee, rubber, and cocoa. Jember later became the center of the coffee and cocoa research. Jember in the 19th century is a section, part of the district Bondowoso. Plantation crops cultivated in the whole mountainside Argopuro. In addition to tobacco, coffee, rubber, and cocoa, Jember also be a sugar cane plantation enclave. In Sub Semboro, sugar mill built in the 1920s that lasted until today. As the plantation area, Jember became a destination of choice for foreign tourists, mainly from the Netherlands, who want to reminisce. Why not, until before the nationalized in 1958, Dutch citizens who run and manage the plantation. Until now, the shape of the buildings on the plantation was still preserved and show the legacy of the past. Orchards essential capital to make agro tourism. Today, people need a break from the routine of daily work, and back to nature into a destination. With traveled in plantations, people can walk around the garden to see the process of production of tobacco, sugar, or brown. Plantation tour introduces us to something else, that we owe much of nature.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: