1.1 Kondisi Pembangkit Listrik di Lidung Payau dan Long UroProgram pem terjemahan - 1.1 Kondisi Pembangkit Listrik di Lidung Payau dan Long UroProgram pem Inggris Bagaimana mengatakan

1.1 Kondisi Pembangkit Listrik di L

1.1 Kondisi Pembangkit Listrik di Lidung Payau dan Long Uro
Program pemerintah pernah memberikan bantuan untuk masyarakat desa tertinggal pemasangan listrik tenaga surya yang diberikan kepada masing-masing rumah pada tahun 2004 dengan menggunakan dana APBD. Program ini dirasakan oleh pemerintah kabupaten Malinau Bappeda tidak berhasil karena ada beberapa hal antara lain tidak disiplinnya masyarakat dalam merawat panel surya dan aki serta jika aki/baterai mengalami kerusakan maka masyarakat kesulitan akses untuk membelinya kembali. Pada bantuan tersebut tidak dilakukan secara komunal. Pemerintah melihat selama ini penggunaan solar surya yang telah diimplementasi hanya untuk penerangan lampu saja bukan untuk mendukung aktifitas ekonomi.
Pemerintah daerah Malinau melihat Sungai Kayan yang melintasi desa Lidung payau dan Long Uro memiliki debit air yang cukup deras dan dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Mereka lebih cenderung untuk pemanfaat sumber air sebagai energy listrik alternative, karena selain memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menjaga alam mereka dengan tetap menjaga hutan agar keberlanjutan air tetap ada. Pada tahun 2009 Long Ampung pernah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro program dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Malinau. Pengunaan pembangkit listrik ini hanya bertahan selama 2-3 tahun saja karena ada kerusakan mesin trafo.
Berdasarkan Simposium Nasional RAPI XIII pada tahun 2014 dimana dibawakan materi mengenai “identifikasi potensi energy mikrohidro untuk pemenuhan kebutuhan listrik di provinsi Kalimantan Utara” yang dibawakan oleh dosen dan mahasiswa ITS Surabaya. Mereka mengambil data dari Bappeda dan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) memberikan hasil survey langsung mengenai sungai-sungai yang berpotensi untuk dijadikan sumber energy PLTMH mengatakan bahwa sungai yang melewati desa Long Ampung/Metulang memiliki potensi kapasitas 35 Kw, sementara itu sungai Kayan yang melewati desa long Uro dan Lidungpayau memiliki potensi kapastias 32 Kw. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5494/15.Suparno.pdf?sequence=1
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
1.1 Kondisi Pembangkit Listrik di Lidung Payau dan Long UroProgram pemerintah pernah memberikan bantuan untuk masyarakat desa tertinggal pemasangan listrik tenaga surya yang diberikan kepada masing-masing rumah pada tahun 2004 dengan menggunakan dana APBD. Program ini dirasakan oleh pemerintah kabupaten Malinau Bappeda tidak berhasil karena ada beberapa hal antara lain tidak disiplinnya masyarakat dalam merawat panel surya dan aki serta jika aki/baterai mengalami kerusakan maka masyarakat kesulitan akses untuk membelinya kembali. Pada bantuan tersebut tidak dilakukan secara komunal. Pemerintah melihat selama ini penggunaan solar surya yang telah diimplementasi hanya untuk penerangan lampu saja bukan untuk mendukung aktifitas ekonomi.Pemerintah daerah Malinau melihat Sungai Kayan yang melintasi desa Lidung payau dan Long Uro memiliki debit air yang cukup deras dan dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Mereka lebih cenderung untuk pemanfaat sumber air sebagai energy listrik alternative, karena selain memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menjaga alam mereka dengan tetap menjaga hutan agar keberlanjutan air tetap ada. Pada tahun 2009 Long Ampung pernah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro program dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Malinau. Pengunaan pembangkit listrik ini hanya bertahan selama 2-3 tahun saja karena ada kerusakan mesin trafo. Based on the national symposium on NEAT XIII in 2014 which performed material on "identification of potential micro hydro energy for electrical needs fulfillment, in the province of North Borneo" performed by faculty and students ITS Surabaya. They took data from Bappeda and Department of mines and energy (Distamben) gives a direct survey results regarding the rivers which are potentially to be used as a source of energy PLTMH said that the river which passes through the village of Long Ampung/Metulang has the potential capacity of 35 Kw, while the river Kayan which passes through the village of long Uro and Lidungpayau have the potential capacity of 32 https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5494/15.Suparno.pdf?sequence=1 Kw.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
1.1 Conditions Power Plant in lidung Brackish and Long Uro
government program ever to provide assistance to rural communities behind the installation of solar power given to each house in 2004 using funds from the budget. The program is perceived by the district government of Malinau BAPPEDA not successful because there are several things, among others undisciplined society in caring for solar panels and batteries, and if the battery / batteries is corrupt, the people lack access to buy it back. At such assistance is not done communally. Government seen during the use of solar solar that has been implemented only for lighting the lamp just not to support economic activity.
The local government in Malinau see Kayan River that crosses the village lidung brackish and Long Uro has a water discharge which is quite heavy and can be used for micro hydro power plant. They are more likely to utilizing water as a source of electrical energy alternative, because in addition to providing education to the community to maintain their natural while maintaining the sustainability of the forest so that the water remains. In 2009 Long Ampung never use Micro Hydro Power Plant program of the Department of Mines and Energy Malinau District. Use of the power plant is only last for 2-3 years because there is damage to the machine transformers.
Based on the National Symposium RAPI XIII in 2014 which brought the material on "identification of potential micro hydro energy to meet the electricity demand in the province of North Borneo", performed by faculty and students ITS Surabaya. They took data from Bappeda and the Department of Mines and Energy (Distamben) gives the results of a direct survey of the rivers that have the potential to be used as a source of energy MHP said that the river that passes through the village of Long Ampung / Metulang has a potential capacity of 35 kW, while the Kayan river that passes through Uro long village and has the potential kapastias Lidungpayau 32 Kw. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5494/15.Suparno.pdf?sequence=1
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: