Puisi : Perjuangan Seorang Ayah Di

Puisi : Perjuangan Seorang Ayah
Di ujung usiamu yang tak lagi muda
Kau tetap membuatku tertawa
Menyisipkan canda dalam duka
Membuatku lupa akan lara yang ada

Engkau tak segan berjuang untukku
Berkeringat tiap terik
Kedinginan tiap malam
Hanya untuk biaya
Agar aku tetap menghirup udara
Dalam kejamnya dunia

Ayah, aku juga manusia
Yang terkadang khilaf dalam kata
Selalu salah dalam bicara
Aku tahu
Lidahku pernah menyayat hatimu yang lembut, suci
Mengoyak perasaanmu
Hingga ku tak sadar kau meneteskai air mata
Diantara keringat-keringat dari keningmu
Maafkan aku, Ayah

Aku tahu kau Ayah yang kuat, Ayah yang hebat
Yang menyembunyikan tangis di balik senyummu
Hanya agar aku tak turut memikirkan beban yang kau tanggung
Tapi mata memang tak pernah bohong
Rasa tercambuk saat aku menatap matamu itu
Apa yang telah aku katakan?
Aku hanya menambah beban
Dari hari-harimu yang lama tenggelam

Terngiangku saat hamparan bintang menyelimuti bumi
Dingin malam menusuk tulang hati
Sunyi, sepi, gelap sekali
Kau menggelindingkan butir-butir tasbih
Bersama hati seputih salju

Di antara mega kegelapan yang membara
Kau duduk beralas tikar, penuh cahaya
Menadahkan tangan, berlutut dan berdoa

Ku lihat kau meneteskan rinai hujan di pipimu lagi
Pipi penuh guratan-guratan
Saksi hidupmu yang lama kau tempuh
Perjuanganmu menerjang kerasnya dunia

Kau lafadzkan ayat-ayat suci dengan lembut dan syahdu
Dan kau sebut namaku di antara senandungmu itu
Kau sebut namaku di sana!

Kau sebut namaku
Nama anakmu yang pernah melukaimu
Nama anakmu yang pernah menyakitimu
Nama anakmu yang tak berguna
Dan tak pernah membuatmu bahagia

Tapi kau masih sudi menyebut namaku ini
Kau sebut namaku di antara ayat-ayat suci
Yang kau baca dengan hati khusyuk
Penuh pengharapan

Dan kau masih meneteskan rinai hujan di pipimu itu

Pipi yang penuh guratan-guratan
Saksi hidupmu yang lama kau tempuh
Perjuanganmu dalam menerjang kerasnya dunia
Hanya untuk biaya
Agar aku bisa menghirup udara
Dalam kejamnya dunia

Violentaria Gita Salina

Hasil (Inggris) 1:

Poetry: The Struggles Of A Father At the end of a no longer young may life longDo you still make me laughInsert sob in griefMake me forget lara'sYou were unwilling to fight for meSweating every blisteringThe cold every nightOnly for the cost ofSo I'm still breathingIn a cruel worldDad, I'm also humanSometimes momentarily led astray in the wordsAlways wrong in talkI knowMy tongue had a soft heart wrenching, sacredRend you feelMy unconscious until you meneteskai tearsBetween the sweat from your forehead sweat-Forgive me, fatherI know you are a strong Father, a great DadThe days of hiding behind your smileJust so that I could also think of the burden you bearBut the eye is never lieA sense of tercambuk as I stare at your eyes itWhat have I said?I only add to the burden ofFrom your days of the old sinkTerngiangku the expanse of stars surrounding earthCold night pierced heart boneSilent, quiet, DimYou roll a grain of the RosaryShared heart white as snowIn between mega a burning darknessYou sit in a grounded mat, full of lightSpread hands, knelt and prayedI see you shed a rinai rain in pipimu againFull cheek scars-scarsWitness your life takes you a longPerjuanganmu braved the rigors of the worldYou're lafadzkan the Holy verses with soft and melodiousAnd do you call my name among the senandungmuDo you call my name in there!Do you call my nameName your son ever melukaimuName your son ever hurting youThe name of your son, uselessAnd never makes you happyBut you're still willing to call this my nameDo you call my name among the sacred textsDid you read the solemn heartFull of hopeAnd you still shed a rinai rain in pipimu itCheeks full of scars-scarsWitness your life takes you a longPerjuanganmu in braved the rigors of the worldOnly for the cost ofSo I could breathe in the airIn a cruel worldViolentaria Gita Salina