AbstractHutan desa Namo merupakan k

Abstract
Hutan desa Namo merupakan kawasan yang berfungsi menjaga dan melestarikan keanekaragaman satwa dan tumbuhan beserta seluruh ekosistemnya salah satu kekayaan flora khas sulawesi yang ada di hutan desa Namo yaitu tumbuhan anggrek.Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana kondisi fisik habitat anggrek di Hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik habitat anggrek di hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang baru dan menjadi informasi yang akan datang mengenai Kondisi fisik habitat anggrek di hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Pengamatan difokuskan pada beberapa komponen yang menjadi penyusun habitat Aggrek yaitu komponen fisik (abiotik) suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, dan tekstur tanah. Data tersebut diambil dengan melakukan survei dan penetapan petak pengamatan secara sengaja (purposive sampling) pada beberapa lokasi habitat anggrek yang ada di Hutan Desa Namo kecamatan Kulawi. Komponen tersebut dianalisis secara deskriptif dari hasil identifikasi, pengamatan dan pengukuran serta kondisi sesungguhnya di lapangan. Hasil penelitian di hutan Desa Namo menunjukan bahwa Ketinggian lokasi tempat tumbuh anggrek dari permukaan laut yang digunakan sebagai objek pengamatan di hutan desa namo kecamatan kulawi kabupaten sigi berada pada posisi 01°23’18,2’’LS 119° 57’ 66,5’’BT dan ketinggian tempat 690 mdpl, suhu dari pagi, siang dan sore hari pada 1 titik pengamatan Anggrek. Pada pengamatan suhu pada pagi hari adalah 210 C, siang hari adalah 290 C dan pada sore hari adalah 270 C. Kelembaban Angrek pada pagi hari berada pada kisaran 84%, siang 56% dan pada sore hari 60%. Hasil analisis tekstur tanah menghasilkan pasir 55,8, debu 32,8, dan liat 11,3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa di hutan desa Namo kecamatan kulawi belum pernah dilakukan penelitian tentang anggrek.
Kata Kunci : Kondisi Fisik Habitat Anggrek, Namo, Kabupaten sigi

Hasil (Inggris) 1:

AbstractHutan desa Namo merupakan kawasan yang berfungsi menjaga dan melestarikan keanekaragaman satwa dan tumbuhan beserta seluruh ekosistemnya salah satu kekayaan flora khas sulawesi yang ada di hutan desa Namo yaitu tumbuhan anggrek.Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana kondisi fisik habitat anggrek di Hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik habitat anggrek di hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang baru dan menjadi informasi yang akan datang mengenai Kondisi fisik habitat anggrek di hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi. Pengamatan difokuskan pada beberapa komponen yang menjadi penyusun habitat Aggrek yaitu komponen fisik (abiotik) suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, dan tekstur tanah. Data tersebut diambil dengan melakukan survei dan penetapan petak pengamatan secara sengaja (purposive sampling) pada beberapa lokasi habitat anggrek yang ada di Hutan Desa Namo kecamatan Kulawi. Komponen tersebut dianalisis secara deskriptif dari hasil identifikasi, pengamatan dan pengukuran serta kondisi sesungguhnya di lapangan. Hasil penelitian di hutan Desa Namo menunjukan bahwa Ketinggian lokasi tempat tumbuh anggrek dari permukaan laut yang digunakan sebagai objek pengamatan di hutan desa namo kecamatan kulawi kabupaten sigi berada pada posisi 01°23’18,2’’LS 119° 57’ 66,5’’BT dan ketinggian tempat 690 mdpl, suhu dari pagi, siang dan sore hari pada 1 titik pengamatan Anggrek. Pada pengamatan suhu pada pagi hari adalah 210 C, siang hari adalah 290 C dan pada sore hari adalah 270 C. Kelembaban Angrek pada pagi hari berada pada kisaran 84%, siang 56% dan pada sore hari 60%. Hasil analisis tekstur tanah menghasilkan pasir 55,8, debu 32,8, dan liat 11,3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa di hutan desa Namo kecamatan kulawi belum pernah dilakukan penelitian tentang anggrek.Key words: Physical Habitat Conditions orchids, Namo, Regency sigi

Hasil (Inggris) 2:

Abstract
Forests Namo village is an area that functions to maintain and preserve the diversity of animals and plants and the whole ecosystem is one of the wealth of flora typical of Sulawesi in the forest village anggrek.Berdasarkan Namo namely plants, it is necessary to do research on how the physical condition of the habitat of orchids at Forest Village Namo District of Kulawi. This study aims to determine the physical condition of orchid habitat in the forest village of Namo District of Kulawi. The usefulness of this research is expected to add new information and be information forthcoming about the physical condition of the orchid habitat in the jungle village of Namo District of Kulawi. Observations focused on several constituent components into Aggrek habitat is the physical components (abiotic) temperature, humidity, altitude, and soil texture. The data is retrieved by taking a survey and establishment of observation plots intentionally (purposive sampling) at several locations orchid habitat in Forest Village Kulawi Namo districts. The components of descriptive analysis of the results of the identification, observation and measurement as well as the actual conditions in the field. The results of the research in the jungle village of Namo shows that the height of the location where orchids grow from sea level is used as an object of observation in the village forest districts namo Kulawi sigi district is in a position 01 ° 23'18,2''LS 119 ° 57 '66.5' 'BT and altitude 690 meters above sea level, the temperature of the morning, afternoon and evening at one observation point Orchid. In observation of the temperature in the morning was 210 C, 290 C during the day is in the afternoon and is 270 C. Humidity orchids in the morning in the range of 84%, 56% lunch and in the afternoon 60%. The results of the analysis of soil texture produces 55.8 sand, dust 32.8 and 11.3 clay. Based on the research that in the village woods Kulawi Namo districts have never done research on orchids.
Keywords: Physical Habitat Orchids, Namo, District sigi