Pemikir filosofi dan motto hidup yang aneh.Subang, 21 april 1996 tepatnya di hari minggu. Jam menunjukan pukul 5 pagi WIB, terdengar jeritan “eeeeaaaakkkkkk” dari seorang insan yang terpilih lahir ke dunia yang memiliki filosofi aneh. Subang adalah salah satu kota di jawa barat yang telah membuat kepribadianku berkarakteristik. Masa kecil di kota dengan julukan manga tersebut sangatlah berbeda. Hari demi hari, telah habis termakan waktu hingga tibalah kaki ini untuk pertama kalinya berpijak ke tanah bersama ribuan kendaraan di tengah-tengah suasana politik yang rumit. Suasana politik tersebut berbanding lurus dengan carut-marutnya informasi pendidikan di ibukota di diri ini. Hal itu membuat saya mengenyam pendidikan selama 3 tahun di SMP jame pekojan. Sekolah Swasta, memang begitu adanya.Tiga tahun telah ku lalui. Dari sekian banyaknya SMA di jakata, SMAN 111 Jakarta adalah salah satu asalan saya untuk mengejar filosofi yang saya tanamkan. Kepribadian ku sudah mulai tampak terlihat jelas ketika saya bertemu dengan 15 siswa yang berasal dari SMP yang berbeda. Tak butuh waktu lama untuk bisa memahami karakter masing-masing. Hal itu membuat, perasaan kami yang tidak jauh berbeda. Euphoria SMA benar-benar saya rasakan. Keceriaan,kegilaan hingga kekeluargaan ada di suatu ikatan, Generation perfect son. Hampir setiap hari saat bel berbunyi yang menandakan jam belajar berakhir, kami selalu meluangkan waktu untuk bercanda ria terlebih dahulu untuk melepas beban di otak. Kami selalu melakukan berbagai aktivitas dalam apapun secara bersama-sama. Hingga UN, titik dimana kami harus mengatur waktu agar kami dapat menepati janji di masa depan nanti. Setelah di umumkan kelulusan, kami pun harus menyusun anak tangga untuk masa depan kami. Berbagai ujian untuk dapat menimba ilmu di perguruan tinggi negeri telah menunggu. Hal tersebut membuat saya harus menyiapkan amunisi, baik secara infrastruktur maupun mental. Sebagai anak pertama, saya memiliki kewajiban untuk menjadi panutan adik-adik saya. Muhammad ari yusuf dan Andika Permana putra adalah salah satu alasan saya untuk meraih kesuksesan. Edi dan eni adalah dua insian motivator ketika diri ini ingin menyerah.Seleksi alamlah yang mengantarkan saya dapat mengenyam ilmu di Universitas yang terkenal dengan slogannya, Building future leaders. Dari sekian banyak jurusan yang terdapat di UNJ, pendidikan sejarahlah yang menjadi saluran mobilitas berikutnya. Disinilah, Ide-ide brilian akan mulai tercetukan demi satu bangsa, satu nusa, satu bahasa, Indonesia. Saya adalah irpan ripandi.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
