lagi aku melihat segalah penindasan

lagi aku melihat segalah penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang di tindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.

oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang suda lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.

tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.

dan aku melihat bahwa segalah jeri paya dan segalah kecakapan dalam pekerjaan adalh irih hati seseorang terhadap yang lain. inipun kesiasiaan dan usaha menjaring angin.

orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan daginggnya sendiri.

segenggam ketenangan lebih baik dari dari pada dua genggam jeripaya dan usaha menjaring angin.

aku melihat lagi kesia-siaan di bawa matahari.

ada seorang sendirian, iya tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, katanyapun tidak puas dengan kekayaan; untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan ? inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

berdua lebih baik dari pada seorang diri, kerenah mereka meneriama upah yang baik dalam jerih payah mereka