Biji pemberian burung ditanam Muzak

Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Tumbuh pula pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya pun hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan.

Ketika di panen, dua orang gajian Muzakir dengan susah payah membawanya ke dalam rumah karena beratnya. Muzakir mengambil parang. Ia sendiri yang akan membelahnya. Baru saja semangka itu terpotong, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu tidak luput dari siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir berlari ke jalan raya sambil menjerit-jerit. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan dengan riuhnya.

Pesan Moral : Muzakir yang iri hati serta kikir dan serakah itu mendapatkan pelajaran berharga. Sedangkan adiknya Dermawan sungguh mujur nasibnya, perilakunya yang halus dan murah hati membuat hartanya makin semakin berlipat ganda, namun demikian ia tetap rendah hati dan selalu mendermakan hartanya untuk orang miskin.

Hasil (Inggris) 2:

Bird seed planted Muzakir Award in the best place in the garden. Similarly grow watermelon trees are lush and leafy. The fruit was only one, it was bigger than watermelons Benefactor. When the harvest, two people pay Muzakir painstakingly brought it into the house because of the weight. Muzakir took machetes. He himself would split it. Freshly cut melon, menyemburlah from the fruit of the black mud mixed with dirt to advance Muzakir. It smells like a rotting carcass. Muzakir clothes and rugs in the room did not escape from the spray of mud and dirt like porridge. Muzakir ran into the street screaming. People who see and smell the foul laughing, clapping his hands with riuhnya. Moral: Muzakir envious and stingy and greedy gain valuable lessons. While her sister Generous really lucky fate, behavior that is smooth and generously making his property more more than doubled, yet he remained humble and always donated his property to the poor.