Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa  terjemahan - Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa  Inggris Bagaimana mengatakan

Karet adalah polimer hidrokarbon ya

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Pada masa Perang Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha), sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Karet industri sekarang dapat diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri perkaretan.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Rubber is a polymer of hydrocarbons contained on some plants LaTeX. The main source of rubber production in international trade is the Hevea or brasiliensis (Euphorbiaceae). Some other plants also produce LaTeX SAP with slightly different properties of rubber, such as members of the ara-araan (e.g. figs), chrysophyllum-sawoan (e.g. gutta-percha and chrysophyllum manila), another Euphorbiaceae, and dandelion. During World War II, these sources are used to fill in the blanks of the rubber supply. Now, gutta-percha is used in medicine (guttapercha), whereas LaTeX chrysophyllum manila commonly used for chewing gum (chicle). Rubber industry can now be produced synthetically and become rivals in the industry perkaretan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Rubber is a hydrocarbon polymer latex contained in some plants. The main source of rubber production in international trade is the or Hevea brasiliensis (Euphorbiaceae tribe). Several other plants also produce a latex sap with slightly different properties of rubber, such as ara-araan tribal members (eg banyan), sapodilla-sawoan (eg gutta-percha and sapodilla manila), Euphorbiaceae others, and dandelion. During World War II, these resources are used to fill in the gaps of the rubber supply. Now, gutta-percha used in medicine (guttapercha), while the manila sapodilla latex used for chewing gum (chicle). Rubber industry can now be produced synthetically and become rivals in the industry perkaretan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: