BAB 5PEMBAHASAN5.1. PembahasanPada contoh pertama, seorang anak mengal terjemahan - BAB 5PEMBAHASAN5.1. PembahasanPada contoh pertama, seorang anak mengal Jerman Bagaimana mengatakan

BAB 5PEMBAHASAN5.1. PembahasanPada

BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan
Pada contoh pertama, seorang anak mengalami hambatan belajar yang disebabkan oleh faktor penglihatan yang kurang baik, sedangkan pada contoh kedua, hambatan belajar tersebut lebih disebabkan oleh faktor kejiwaan pada diri anak tersbut. Para ahli seperti Cooney, Davis & Henderson (1975) telah mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab kesulitan tersebut, di antaranya:
a. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperan pada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak beres pada bagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan sendirinya si siswa akan mengalami kesulitan belajar. Bayangkan kalau sistem syaraf atau otak anak kita karena sesuatu dan lain hal kurang berfungsi secara sempurna.
Akibatnya ia akan mengalami hambatan ketika belajar. Di samping itu, siswa yang sakit-sakitan, tidak makan pagi, kurang baik pendengaran, penglihatan ataupun pengucapannya sedikit banyak akan menghadapi kesulitan belajar. Untuk menghindari hal tersebut dan untuk membantu siswanya, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkait dengan kesulitan siswa ini. Seorang siswa dengan pendengaran ataupun penglihatan yang kurang baik, sebaiknya menempati tempat di bagian depan. Untuk para orang tua, terutama ibu, makanan selama masa kehamilan akan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik putra-putrinya . Makanan yang dapat membantu pertumbuhan otak dan sistem syaraf bayi yang masih di dalam kandungan haruslah menjadi perhatian para orang tua.
b. Faktor Sosial
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa setan (karena sulit) akan dapat menurunkan kemauan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalau ia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan “ Ah Bapak saya tidak bisa juga.” Untuk itu, setiap guru tidak seharusnya menyatakan sulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yang mengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur, masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orang tua yang selalu marah, nonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupun kurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapatmerupakan contoh dari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Intinya, lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untuk belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengan cara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para siswa, harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh menjadi lebih cerdas. Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan menjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapat dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru, dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkan kesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam membentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, di samping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajar menjadi sangat menentukan.
c. Faktor Kejiwaan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk belajar secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada siswa yang tidak suka mata pelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu. Jika hal ini terjadi, siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar yang sangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah siswa yang rendah diri, siswa yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannya sedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utama yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu siswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.
Yang perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorang guru dapat menyebabkan siswanya lebih giat belajar, namun dapat juga menyebabkan mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapat juga terjadi, si siswa lalu membenci sama sekali mata pelajaran yang diasuh guru tersebut. Kalau hal seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangat merugikan si siswa tersebut. Peran guru memang sangat menentukan. Seorang siswa yang pada hari kemarinnya hanya mampu mengerjakan 3 dari 10 soal dengan benar, lalu dua hari kemudian ia hanya mampu mengerjakan 4 dari 10 soal dengan benar, gurunya harus menghargai kemajuan tersebut. Guru hendaknya jangan hanya melihat hasilnya saja, namun hendaknya menghargai usaha kerasnya. Dengan cara seperti ini, diharapkan si siswa akan lebih berusaha lagi. Intinya, tindakan seorang guru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi siswanya. Tindakan tersebut dapat menjadikan seorang siswa menjadi lebih baik, namun dapat juga menjadikan seorang siswa menjadi tidak mau lagi untuk belajar suatu mata pelajaran.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Jerman) 1: [Salinan]
Disalin!
Kapitel 5DISKUSSION5.1 die Beratungen über dieIn erster Linie ein Kind erleben lernen Hindernisse durch Vision fehlt gut, während im zweiten Beispiel verursacht die Barrieren für Lernen durch psychologische Faktoren auf sich selbst oder Kind verursacht. Experten wie Cooney, Davis & Henderson (1975) hat mehrere Faktoren identifiziert verursachen solche Schwierigkeiten, einschließlich:a. Physiologische FaktorenDie Faktoren, die dazu führen, diese Lernschwierigkeiten mit Bezug dass um zu fehlen, reibungslose Funktionieren des Gehirn, Nerven oder die Anordnung der Teile des Körpers zu einem anderen Studenten. Lehrer sollten darauf achten, dass die Sache gecastet wurde zur Zeit des Lernens ist die Bereitschaft des Gehirns und des Nervensystems im empfangenden, Verarbeitung, Speicherung, oder um wieder die bereits gespeicherten Informationen. Wenn vorhanden, dass ein Teil, der auf einen bestimmten Teil des Gehirns schief geht ein Student ist ist, selbst haben die Schüler Probleme beim Lernen. Stell dir das Nervensystem oder das Gehirn unserer Kinder da etwas anders fehlt um perfekt zu funktionieren.Infolgedessen wird er Barrieren beim Lernen auftreten. Darüber hinaus werden Studierende, sind kränklich, kein Frühstück, weniger gutes Gehör, Vision oder mehr oder weniger ausgeprägte, Lernschwierigkeiten konfrontiert sein. Um dies zu vermeiden und ihren Schülern zu helfen, sollte ein Lehrer auf Dinge achten, die sich auf die Schwierigkeiten dieser Studenten. Ein Student mit Hör- oder Vision ist nicht gut, es nimmt einen Platz in der Front. Für Eltern, insbesondere Mütter, bestimmen Essen während der Schwangerschaft weitgehend ihre körperliches Wachstum und Entwicklung. Lebensmittel, die das Wachstum des Gehirns und des Nervensystems ein Baby noch im Mutterleib helfen können, müssen die Aufmerksamkeit von den Eltern gebracht werden.b. soziale FaktorenMerupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa setan (karena sulit) akan dapat menurunkan kemauan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalau ia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan “ Ah Bapak saya tidak bisa juga.” Untuk itu, setiap guru tidak seharusnya menyatakan sulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yang mengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur, masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orang tua yang selalu marah, nonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupun kurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapatmerupakan contoh dari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Intinya, lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untuk belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengan cara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para siswa, harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh menjadi lebih cerdas. Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan menjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapat dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru, dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkan kesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam membentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, di samping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajar menjadi sangat menentukan.c. Faktor KejiwaanFaktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk belajar secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada siswa yang tidak suka mata pelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu. Jika hal ini terjadi, siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar yang sangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah siswa yang rendah diri, siswa yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannya sedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utama yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu siswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.Yang perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorang guru dapat menyebabkan siswanya lebih giat belajar, namun dapat juga menyebabkan mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapat juga terjadi, si siswa lalu membenci sama sekali mata pelajaran yang diasuh guru tersebut. Kalau hal seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangat merugikan si siswa tersebut. Peran guru memang sangat menentukan. Seorang siswa yang pada hari kemarinnya hanya mampu mengerjakan 3 dari 10 soal dengan benar, lalu dua hari kemudian ia hanya mampu mengerjakan 4 dari 10 soal dengan benar, gurunya harus menghargai kemajuan tersebut. Guru hendaknya jangan hanya melihat hasilnya saja, namun hendaknya menghargai usaha kerasnya. Dengan cara seperti ini, diharapkan si siswa akan lebih berusaha lagi. Intinya, tindakan seorang guru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi siswanya. Tindakan tersebut dapat menjadikan seorang siswa menjadi lebih baik, namun dapat juga menjadikan seorang siswa menjadi tidak mau lagi untuk belajar suatu mata pelajaran.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Jerman) 2:[Salinan]
Disalin!
KAPITEL 5
DISKUSSION
5.1. Diskussion
In der ersten Instanz, ein Kind erleben Hindernisse für das Lernen von Sehschwächen Faktor verursacht, während im zweiten Beispiel, verursacht die Lernbarrieren mehr durch psychologische Faktoren bei Kindern tersbut. Experten wie Cooney, Davis & Henderson (1975) hat mehrere Faktoren, die diese Schwierigkeiten, unter anderem dazu führen, identifiziert:
a. Faktoren Physiologische
Faktoren, die Lernschwierigkeiten der Schüler dazu führen wird, um das Fehlen einer funktionierenden Gehirn, Nervensystem oder andere Körperteile zusammen. Die Lehrer sollten sich bewusst sein, dass die meisten dazu beitragen, die Lernzeit ist die Bereitschaft des Gehirns und Nervensystems zu empfangen, zu verarbeiten, zu speichern oder zurückbringen Informationen, die gespeichert wurde. Wenn es einen Teil, der falsch in bestimmten Teilen des Gehirns geht sind Student, dann natürlich die Schüler Schwierigkeiten haben, zu lernen. Stellen Sie sich vor, wenn das Nervensystem oder Gehirn des Kindes wegen etwas, und ein anderes, was fehlte, einwandfrei arbeitet.
Dadurch wird er erleben Hindernisse beim Lernen. Darüber hinaus Studenten, die krank sind, Frühstück, schlechte Hören, Sehen oder Aussprache nicht essen, zu einem gewissen Grad wird Schwierigkeiten Lernen haben. Um dies zu vermeiden und die Schüler sollten Lehrer die Aufmerksamkeit auf Dinge, die zu den Schwierigkeiten, diese Studenten zu tun haben zu zahlen. Ein Student mit einer mündlichen Verhandlung oder Vision ist nicht gut, sollte einen Platz auf der Vorderseite zu besetzen. Für die Eltern, insbesondere Mütter, wird Nahrung während der Schwangerschaft das Wachstum und die körperliche Entwicklung ihrer Kinder zu bestimmen. Lebensmittel, die das Wachstum des Gehirns und Nervensystems von Babys noch im Mutterleib helfen können, sollte die Sorge der Eltern.
B. Soziale Faktoren
Es ist eine Realität, die nicht geleugnet werden kann, wenn die Eltern und die umliegenden Gemeinden zu einem gewissen Grad wird der Schüler das Lernen und Intelligenz beeinflussen, denn es gibt Staaten, dass die Schulen sind ein Spiegelbild der Gesellschaft und der Kinder sind das Bild von ihren Eltern. Daher gibt es mehrere Faktoren, die Lernschwierigkeiten verursachen, werden Einstellungen und Umstände, die Familie und die Gesellschaft umgebende Zusammenhang sind weniger unterstützend des Studenten, mit ganzem Herzen zu lernen. Zum Beispiel, die Eltern oft gesagt, dass Englisch ist der Teufel (als Fest) in der Lage, die unutuk senken seine Bereitschaft, die Sprache der internationalen Vereinigung zu lernen. Wenn er nicht das Material beherrscht er sagen würde: "Ach Herr, ich kann nicht so." Zu diesem Zweck sollte jeder Lehrer die Schwierigkeit, bestimmte Themen vor ihren Studenten nicht zum Ausdruck gebracht haben. Nachbarn, die die Schule nicht wichtig, weil viele Wissenschaftler sind arbeitslos sagen, Leute, die immer trinken und gegen das Gesetz sind die Eltern immer wütend, Fernsehen die ganze Zeit, nicht mit meinem ganzen Herzen dapatmerupakan Beispiele für einige der sozialen Faktoren, die sich öffnen oder weniger liebe sie dazu führen, Lernschwierigkeiten Studenten. Im Wesentlichen sollte die Umgebung um die Schüler in der Lage, ihnen zu helfen, während ihrer Lernen in der Schule so viel wie möglich zu lernen. Auf diese Weise wird die Umwelt und die Schülerinnen und Schüler zu helfen, die Hoffnung dieser Nation zu entwickeln und zu wachsen, um klüger zu werden. Studierende mit ausreichender Kapazität sollte in eine gute Leistung Studenten, die weniger aktiviert kann in ein fähig genug entwickelt werden, entwickelt werden. Auch Eltern, Lehrer und die Gesellschaft, absichtlich oder unabsichtlich, können Schwierigkeiten für Studierende führen. Daher ist die Rolle der Eltern und Lehrer, Studenten aus den negativen Einfluss der örtlichen Gemeinschaft zu schützen, zusätzlich zu seiner Rolle bei der Motivation der Schüler zum Lernen zu halten, sehr entscheidend.
C. Faktoren Psychologische
Faktoren, die Lernschwierigkeiten der Schüler dazu führen wird, um weniger Unterstützung Gefühle des Herzens (Emotionen) unutuk Studenten ernst bezogen. Zum Beispiel gibt es Schüler, die bestimmte Themen nicht mögen, weil sie es versäumt hat, das Thema zu studieren. Wenn dies der Fall ist, wird der Schüler haben eine sehr schwere Lernschwierigkeiten. Dies ist ein Beispiel von emotionalen Faktoren, die Lernschwierigkeiten verursachen. Ein weiteres Beispiel ist die geringe Selbstwertgefühl der Schüler, Studenten, die am meisten geschätzten und machen Sie traurig verlängert wird, den Lernprozess beeinflussen links ab und kann ein Faktor verursacht Lernschwierigkeiten sein. Hasilpenelitian zeigen, dass Kinder ein Thema gut lernen, werden diese Themen wie. Ebenso Kinder, die ein Thema in der Regel nicht in den Genuss kein oder weniger erfolgreich, diese Fächer zu studieren. Daher ist die Hauptaufgabe, die entscheidend für die Lehrer ist es, Schülern zu helfen, so dass sie das gesamte Material zu lernen.
Wer sollte mehr Aufmerksamkeit erhalten, wurden die Strafen ein Lehrer können die Schüler führen, härter zu studieren, aber auch, weil sie nicht wie die Lehrer diese Lektionen. Kann auch auftreten, die Schüler und Hass zu allen Themen, die die Lehrer betreut. Wenn so etwas passiert, wird es sehr schädlich für die Schüler. Die Rolle des Lehrers ist sehr entscheidend. Ein Student, der am gestrigen nur in der Lage war zu tun, 3 von 10 Fragen richtig, dann zwei Tage später war er nur in der Lage, von 10 Fragen richtig zu arbeiten 4, sollte der Lehrer, dass Fortschritte zu schätzen wissen. Lehrer sollten nicht nur das Ergebnis allein zu sehen, sollte aber seine Bemühungen zu schätzen wissen. Auf diese Weise ist zu hoffen, die Studenten erneut versucht. Im Wesentlichen kann der Akt der Lehrer die Gefühle und Emotionen ihrer Schüler zu beeinflussen. Solche Aktionen können einen Studenten, besser zu sein, aber es kann auch ein Schüler wird nicht mehr will, um ein Thema zu lernen.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: