Hasil prosentasi penilaian dari rata-rata keseluruhan aspek 12 ruas jalan. Sehingga dapat diketahui kesimpulan rata-rata aspek yang paling tinggi nilai pemenuhan dan nilai pemenuhan terendah dari 12 ruas jalan penilaian. Pemenuhan teknik perlengkapan jalan yang paling rendah, dengan pemenuhan hanya 3% dari 12 ruas jalan yaitu berada pada aspek penilaian teknik perlengkapan yjalan yang tidak terikat langsung dengan pengguna jalan. Dan pemenuhan data tertinggi berada pada aspek kategori nilai struktur perkerasan yaitu sebesar 23%, kemudian aspek penilaian penilaian pemanfaatan bagi jalan 23 %, aspek geometri jalan 15% , perlengkapan jalan yang terkait langsung dengan pengguna jalan 13%, teknik penyelenggara manajemen rekayasa lalu lintas 13% yang selanjutnya struktur bangunan perlengkapan jalan sebesar 7%. Untuk rata-rata implementasi jalan di kota Palembang yaitu sebagai berikut:- A.1. Kesesuaian Geometri Jalan diperoleh pemenuhan laik fungsi 15% - A.2. Struktur Perkerasan Jalan diperoleh pemenuhannya 25% - A.3.Struktur Bangunan Perlengkapan Jalan diperoleh 7% - A.4.Teknik Pemanfaatan Bagian Jalan diperoleh pemenuhan 23% - A.5.Teknik Penyelenggaraan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Perlengkapan Jalan Yang Terkait Langsung dengan Pengguna Jalan diperoleh pemenuhan 13% - A.6.Teknis Perlengkapan Jalan Yang terkait langsung Dengan Pengguna Jalan diperoleh pemenuhan 13% - B.6.Teknis Perlengkapan Jalan Yang tidak terkait langsung Dengan Pengguna Jalan diperoleh pemenuhan 3 % HasilSelain LFJ dilakukan pula analisa Kinerja Jalan seperti didapatkan hasil sebagai berikut :Tabel 3. Kinerja jaringan jalan dan lalu lintas Tahun 2011-2015 3. Pilar III Aspek Kendaraan.a. Kinerja Unit Pengujian Kendaraan BermotorBerikut ini ditampilkan hasil pengamatan pada jumlah KBWU di kota Palembang:Tabel 4. Jumlah KBWU Kota PalembangTahun2011 2012 2013 2014 201553.594 65.264 67.421 66.037 64.959Sumber: UPTD PKB Kota PalembangDari tabel jumlah KBWU UPTD PKB kota Palembang diatas dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah kendaraan bermotor wajib uji terjadi secara fluktuantif dimana yang tertinggi terdapat pada tahun 2013 yakni dengan jumlah KBWU adalah 67.421 kendaraan, sedangkan jumlah KBWU terendah berada pada tahun 2011 yakni dengan jumlah total kendaraan. UPTD PKB memiliki peran yakni memberikan jaminan keselamtan secara teknis, sehingga kendaraan bermotor yang dioperasikan dapat laik di jalan. Sebagai sarana menunjang keselamatan transportasi, pengujian kendaraan bermotor dilakukan secara berkala. Berikut merupakan kondisi dari alat uji yang digunakan UPTD PKB Kota Palembangb. Standart Keselamatan Angkutan Umum Sistem Manajemen Keselamatan pada angkutan umum merupakan proses yang komprehensif dan terkoordinasi yang didesain untuk mengendalikan secara langsung sumber daya untuk meningkatkan keselamatan. Trans musi sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, aman, nyaman, dan efisien di kota Palembang. Jumlah bus didalam trayek Trans Musi dari tahun pengadaan 2010 hingga 2016 sebanyak 150 bus Trans Musi dari APBD Kota Palembang dan pada tahun 2016 BRT Trans Musi Palembang mendapat bantuan bus tambahan dari Kementrian Perhubungan sebanyak 50 bus Trans Musi yang siap dioperasikan di kota Palembang. Dengan standar kendaraan yang laik jalan untuk dioperasikan di Kolta Palembang. c. Perlengkapan kendaraan Kota PalembangBerikut ini disajikan data hasil pengamatan pada kawasan CBD Kota Palembang dengan waktu pengamatan pada jam sibuk pagi.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
