“Naomi.” Suara Danny yang pelan dan berat membuat Naomimengangkat wajah. Danny berhenti di ambang pintu kamar dan berbalikmenghadap Naomi.“Aku mewakili kakakku meminta maaf padamu. Walaupun aku sendiritidak akan pernah bisa memaafkannya atas apa yang dilakukannya padamu,aku tetap ingin mewakilinya meminta maaf padamu.”Naomi menelan ludah dengan susah payah, berusaha menahan air matayang mulai menggenang di matanya dan mengaburkan pandangannya.“Aku juga ingin kau tahu,” lanjut Danny tanpa mengalihkanpandangannya dari wajah Naomi, “aku bukan kakakku. Aku tidak akanpernah menyakitimu.”Naomi menggigit bibir. Kedua tangannya terkepal erat di sisi tubuhnya.Jangan menangis... Jangan menangis... Jangan...“Apakah kau percaya padaku?”Naomi menelan ludah dengan susah payah, namun tidak menjawab.Danny tersenyum sedih. “Kuharap kau bisa. Kalau bukan sekarang,mungkin suatu hari nanti.”Setelah berkata seperti itu, Danny pun pergi. Naomi mendengar pintudepan flatnya dibuka dan ditutup. Setelah itu barulah Naomi membiarkan airmatanya tumpah, bersamaan dengan rasa sakit besar yang menyebar daridadanya yang sesak ke sekujur tubuhnya.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..