Meninggal DuniaPada awal Agustus, Sudirman mendekati Soekarno dan memi terjemahan - Meninggal DuniaPada awal Agustus, Sudirman mendekati Soekarno dan memi Inggris Bagaimana mengatakan

Meninggal DuniaPada awal Agustus, S

Meninggal Dunia

Pada awal Agustus, Sudirman mendekati Soekarno dan memintanya untuk melanjutkan perang gerilya. Sudirman tidak percaya bahwa Belanda akan mematuhi Perjanjian Roem-Royen, belajar dari kegagalan perjanjian sebelumnya. Soekarno tidak setuju, yang menjadi pukulan bagi Sudirman.

Sudirman menyalahkan ketidak-konsistenan pemerintah sebagai penyebab penyakit tuberkulosisnya dan kematian Oerip pada 1948, ia mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya, namun Soekarno juga mengancam akan melakukan hal yang sama. Dan gencatan senjata di seluruh Jawa mulai diberlakukan pada tanggal 11 Agustus 1949.

Sudirman terus berjuang melawan penyakit yang dideritanya TBC dengan melakukan pemeriksaan di Panti Rapih. Ia menginap di Panti Rapih pada tahun 1949, dan keluar pada bulan Oktober, ia lalu dipindahkan ke sebuah sanatorium di dekat Pakem. Akibat penyakitnya ini, ia jarang tampil di depan publik.

Sudirman dipindahkan ke sebuah rumah di Magelang pada bulan Desember 1949. Di saat yang bersamaan, pemerintah Indonesia dan Belanda mengadakan konferensi panjang selama beberapa bulan yang berakhir dengan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Meskipun sedang sakit, Sudirman saat itu juga diangkat sebagai panglima besar TNI di negara baru bernama Republik Indonesia Serikat. Pada tanggal 28 Desember 1949, Jakarta kembali dijadikan sebagai ibu kota negara.

Sudirman wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950. Keesokan harinya, jenazah Soedirman dibawa ke Yogyakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki. Ia dikebumikan di sebelah makam Oerip.

Penghargaan

Sudirman dipromosikan menjadi jenderal penuh dan merupakan satu-satunya jenderal termuda yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Tidak hanya itu ia juga telah menerima berbagai tanda kehormatan dari pemerintah pusat antara lain; Bintang Sakti, Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra Adipurna, Bintang Mahaputra Pratama, Bintang Republik Indonesia Adipurna, dan Bintang Republik Indonesia Adipradana. Pada tanggal 10 Desember 1964, Sudirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 314 Tahun 1964.



Rumah masa kecilnya di Purbalingga saat ini menjadi Museum Sudirman, sedangkan rumah dinasnya di Yogyakarta dijadikan Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman, Rumah kelahirannya di Magelang juga dijadikan Museum Sudirman, yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1967. Sejumlah jalan juga dinamai sesuai namanya, termasuk sebuah jalan utama di Jakarta. Patung dan monumen yang didedikasikan untuk dirinya juga tersebar di seluruh negeri, sebagian besarnya dibangun setelah tahun 1970.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
DiedIn early August, Sudirman approached and asked him to continue the guerrilla war. Sudirman does not believe that the Netherlands will comply with Roem position, learn from the failure of the previous agreement. Sukarno did not agree, which becomes blow for Sudirman. Sudirman blamed lack of inconsistent state government as the cause of disease and death tuberkulosisnya Oerip in 1948, he threatened to resign from his post, but Sukarno also threatened to do the same. And a truce in the whole Java came into effect on 11 August 1949.Sudirman continue to fight against the diseases he suffered TUBERCULOSIS with checks at the Mess. He stay at The Mess in 1949, and came out in October, he was transferred to a sanatorium near the existing standard. Due to his illness, he rarely appeared in public.Sudirman was moved to a house in Magelang in December 1949. At the same time, the Government of Indonesia and the Netherlands held a long Conference for several months that ended with the recognition of Indonesia's sovereignty over the Netherlands on December 27, 1949.Though ailing, His time was appointed as the Commander of the INDONESIAN ARMY in a new country named the Republic of Indonesia. On December 28, 1949, Jakarta back serve as the national capital.Sudirman died in Magelang on January 29, 1950. The next day, his remains were brought to Yogyakarta Sudirman, and was buried at the Taman Makam Pahlawan Semaki. He was buried next to the grave of Oerip.AwardsSudirman was promoted to full General and the youngest is the only General ever owned by Indonesia. Not only that he has also received numerous honors from the Central Government among others; The stars of the Galaxy, stars, star of Mahaputra Adipurna Guerrilla, star of Mahaputra Stars Pratama, Indonesia Adipurna Republic, and the Republic of Indonesia Adipradana Star. On December 10, 1964, Sudirman was designated as a national hero of Indonesia through Presidential Decree No. 314 in 1964.His childhood home in Purbalingga, currently a Museum, while the dinasnya home the Sudirman in Yogyakarta Sudirman Sasmitaloka Museum, the House of his birth is also a Museum in Magelang Sudirman, which was established on May 18, 1967. A number of streets are also named after her, including a main street in Jakarta. Statues and monuments dedicated to him are also spread throughout the country, mostly built after 1970.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Died In early August, Sudirman Sukarno approached and asked him to continue the guerrilla war. Sudirman do not believe that the Netherlands will comply with Roem-Royen, learn from the failure of the previous agreement. Sukarno did not agree, that is a blow to Sudirman. Sudirman blamed the inconsistency of the government as the cause of illness and death Oerip tuberculosis in 1948, he threatened to resign from his post, but Sukarno also threatened to do the same. And ceasefire throughout Java came into force on 11 August 1949. The Sudirman continued to struggle against his disease tuberculosis by screening at the Children Natty. He was staying at the Children Natty in 1949, and came out in October, he was then transferred to a sanatorium near Pakem. As a result of this illness, he rarely appeared in public. Sudirman moved to a house in Magelang in December 1949. At the same time, the government of Indonesia and the Netherlands held a long conference during the few months that ended with the Dutch recognition of Indonesian sovereignty on 27 December 1949. Despite being sick, Sudirman when it also was appointed as commander of the Armed Forces in a new country called the Republic of Indonesia. On December 28, 1949, Jakarta reused as the capital of the country. Sudirman died in Magelang on January 29, 1950. The next day, the bodies were taken to Yogyakarta Sudirman, and was buried at the Heroes Cemetery Semaki. He was buried next to the tomb Oerip. Find Sudirman was promoted to full general and is only the youngest general ever owned by Indonesia. Not only that he also has received various honors from the central government, among others; Star Way, Guerrilla Star, Stars Mahaputra Adipurna, Primary Mahaputra star, star Adipurna Republic of Indonesia, and the Republic of Indonesia Adipradana star. On December 10, 1964, Sudirman designated as a National Hero of Indonesia through Presidential Decree No. 314 of 1964. The house of his childhood in Purbalingga now the Museum Sudirman, while his official residence in Yogyakarta to be the Museum Sasmitaloka Sudirman, his birth house in Magelang also made ​​Sudirman Museum, which was established on May 18, 1967. A number of streets are also named after him, including a main street in Jakarta. Statues and monuments dedicated to him also spread throughout the country, most of which were built after 1970.



















Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: