Berawal dari kata yg terindah Aku mencoba mengenang dan berjuang untuk berdiri, bangkit bersama gelora asmara yg menjebak dikebisuan dalam waktu. Di sini, lara berbisik sunyi, membungkus dalam bungkamnya kata rindu. Hati ini berbisik penuh harap: "Wahai kasih yg menyobek jiwa, hadir mu adalah penyejuk. Ke mana mata harus melihat?" Diam masih menemaniku, untuk waktu yang tidak menentu. Cinta telah membutakan semua yg terindah. Sekali lagi, aku merindu pada kehadiran dirimu namun tak pernah meraih jawab dari hatimu yang dalam.